Salin Artikel

Banjir di Kota Solo, Bupati Wonogiri: Tak Terkait Pembukaan Pintu Air Waduk Gajah Mungkur

WONOGIRI, KOMPAS.com-Bupati Wonogiri Joko Sutopo menyatakan banjir yang melanda Kota Solo dan sekitarnya tidak kaitannya dengan pembukaan pintu air Waduk Gajah Mungkur pekan lalu.

Pembukaan pintu air itu harus dilakukan mengingat pekan lalu intensitas hujan tinggi sehingga daya tampung waduk tidak dapat menampung air yang masuk.

“Jadi banjir (di Kota Solo dan sekitarnya) itu terjadi karena intensitas hujan tinggi bukan karena faktor pembukaan pintu air WGM atau banjir kiriman . Justru kalau pintu air tidak dibuka maka akan terjadi potensi bencana yang tidak terkontrol,” ujar pria yang akrab disapa Jekek kepada Kompas.com, Selasa (21/2/2023) malam.

Jekek menepis tudingan banjir yang terjadi di Kota Solo dan sekitarnya salah satunya karena pembukaan pintu air Waduk Gajah Mungkur.

Menurut Jekek, keberadaan WGM sejatinya memiliki satu fungsi waduk adalah pengendali banjir. Dalam pengendalian banjir ada kaidah teknis yakni standar operasional prosedur.

Untuk itu, manakala terjadi hujan deras sehingga menyebabkan daya tampung waduk tidak bisa meng-cover air masuk ke waduk.

Dengan demikian perlu upaya teknis yang dilakukan. Salah satunya adalah pembukaan spillway atau pintu air akan dibuka.

“Jadi itu bukan kami mengirimkan banjir. Justru kalau tidak dibuka dalam kapasitas daya tampung optimal dan terjadi jebol waduk maka potensi bencananya akan lebih tinggi. Kami analogikan semisal truk kapasitas muatnya 10 ton dikasih beban 20 ton mampu tidak. Maka tidak akan mungkin mampu,” jelas Jekek.

Ia menuturkan saat pintu air dibuka berarti batas tampung maksimal waduk sudah over maka harus dikurangkan. Cara pengurangannya dengan membuka pintu air..

“Yang perlu kami luruskan, bahwa pembukaan pintu sebagai upaya pengendali banjir. Kenapa karena daya tampungnya sudah maksimal. Kalau daya tampung waduk maksimal kemudian tidak ada keseimbangan antar debit air yang masuk dan keluar maka ada potensi bencana.Kalau waduk jebol maka akan menjadi sesuatu yang liar dan tidak terkendali,” tutur Jekek.

Jekek mengakui di Kabupaten Wonogiri sebagian terkena dampak dari intensitas hujan yang tinggi.

Tak hanya itu, pembukaan pintu air itu menjadikan air sungai besar sumbat. Kondisi itu menjadikan air sungai kecil tidak bisa masuk akhirnya menggenang dilingkungan pemukiman warga Kota Wonogiri.

https://regional.kompas.com/read/2023/02/21/211711078/banjir-di-kota-solo-bupati-wonogiri-tak-terkait-pembukaan-pintu-air-waduk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke