NIAS UTARA, KOMPAS.com– Kapal tangker MV Aashi yang mengangkut aspal terdampar dan karam di Pantai Tugala Oyo, Nias Utara, Sumatera Utara.
Muatan kapal berbendera Gabon itu sudah mencemari sekitar 70 kilometer pesisir Nias Utara.
Hasil penyelidikan dari Dinas Perikanan dan Dinas Lingkungan Hidup Nias Utara, tumpahan aspal itu semakin meluas setiap harinya.
"Sebaran pencemaran setiap hari meluas, ini menjadi perhatian khusus bersama," kata Bupati Nias Utara Amizaro Waruwu di kantornya, Selasa (21/2/2023).
Baca juga: Tambak Udang di Bangka Belitung Diduga Cemari Pantai
Keadaan ini dikhawatirkan Amizaro mengganggu kegiatan nelayan hingga pariwisata di Nias Utara.
Terlebih, pesisir terdampak tumpahan aspal merupakan lokasi yang biasa dijadikan tempat berselancar.
"Belum lagi bagaimana nasib biota laut," ujar Amizaro.
Sedangkan agen kapal tangker itu disebut Amizaro enggan bertanggungjawab atas tumpahan aspal ini.
Karena itu, Amizaro berharap ada bantuan untuk menyelesaikan masalah ini dari pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
"Kami minta bantu, pemerintah propinsi dan pusat, bantu kami, kami tidak bisa melakukan tindakan pembersihan laut yang sudah tercemar," ujar Amizaro.
Baca juga: Limbah Hitam Cemari Pantai Lampung, Pertamina Kerahkan 15 Kapal Bersihkan Ceceran
Sebagai informasi, MV Aashi yang berlayar dari Uni Emirat Arap pada 22 Januari 2023 terdampar di perairan Nias Utara pada 12 Februari 2023.
Kapal itu mengalami kebocoran setelah dilalui cuaca buruk sebelum tiba ke tujuannya di Sibolga, Sumatera Utara, dan Padang, Sumatera Barat.
Akibat kebocoran yang makin parah, kapal pun mulai tenggelam. Sedangkan sejumlah anak buah kapal yang merupakan warga negara India sudah dievakuasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.