MIMIKA, KOMPAS.com - Polisi mengungkapkan, Egianus Kogoya, pemimpin Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Ndugama menodongkan senjata ke seorang pendeta, sebelum membakar pesawat Susi Air di Lapangan Terbang Paro, Nduga, Papua Pegunungan, 7 Februari 2023 lalu.
Kapolres Nduga AKBP Rio Aleksander Penelewen menjelaskan, hal tersebut diketahui dari keterangan sejumlah saksi yang merupakan penumpang pesawat.
Baca juga: Saya Minta Egianus Kogoya Segera Menyerahkan Diri, daripada Ada Tindakan Penegakan Hukum
Menurut para saksi, sempat ada sejumlah warga yang berupaya menghentikan aksi Egianus membakar pesawat, salah satunya seorang pendeta.
"Pendeta sempat menghalangi Egianus saat mau bakar pesawat, tapi kemudian Egianus menodongkan senjata ke mulut pendeta itu dan bilang 'ko pergi, ko tidak tahu apa-apa'," ujar Kapolres Nduga AKBP Rio Aleksander Penelewen, di Mimika, Selasa (21/2/2023).
Bahkan menurut para saksi, sosok pendeta yang tidak disebutkan namanya tersebut, merupakan keluarga dekat dari Egianus Kogoya.
"Bapak pendeta itu pamannya Egianus," kata Rio.
Baca juga: Tujuan TNI-Polri Lakukan Operasi Penegakan Hukum agar Kelompok Egianus Kogoya Tak Bersatu
Setelah Egianus menodongkan senjata, sambung Rio, semua warga mundur dan menjauh dari lokasi kejadian.
"Egianus ini tidak punya etika, tidak menghormati orang yang lebih tua, bahkan itu pamannya sendiri dia todongkan senjata," kata Rio.
Egianus Kogoya, pemimpin KKB Ndugama membakar pesawat Susi Air dan menyandera sang pilot berkewarganegaraan Selandia Baru, Philip Mark Mertens di Paro, Nduga, Selasa (7/2/2023).
Hingga kini, keberadaan sang pilot belum diketahui.
Tiga hari sebelumnya, Egianus ternyata sempat mengancam akan membunuh 15 pekerja bangunan Puskesmas Paro pada 4 Februari 2023.
Akibat aksi-aksi tersebut, warga Distrik Paro memilih berbondong-bondong mengungsi ke Kenyam.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.