Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aniaya Suami Istri hingga Salah Satunya Tewas, Jaelani Jengkel karena Dibilang Gila

Kompas.com - 06/02/2023, 15:19 WIB
Slamet Priyatin,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KENDAL, KOMPAS.com - Abdul Jaelani, pengaku penganiayaan yang menyebabkan Masud (54) tewas dan istrinya, Islamiyah (52), luka parah di kepala, mengaku jengkel kepada anak korban.

Sebab, anak perempuan korban, Nur Evi, pada Minggu sore (5/2/2023), mengatakan kalau dirinya gendeng (gila).

“Saya jengkel, karena digendeng-gendengke (dibilang gila),” kata Jaelani, Senin (6/2/2023).

Baca juga: Remaja 16 Tahun di Jembrana Diperkosa 2 Orang Tetangganya di Hutan

Jaelani mengatakan sempat mendatangi rumah Evi, yang letaknya di samping rumah. Ia bertanya kepada Evi, mengapa dirinya dibilang gila.

“Saya tanya, tadi ngomong apa, tapi dia mengatakan tidak bicara apa-apa,” aku Jaelani.

Jaelani menambahkan sempat terjadi adu mulut dengan Evi, tapi tidak lama. Setelah itu, dirinya kembali ke rumah.

“Tapi tidak lama kemudian, Sobirin, kakak Evi, datang ke rumah saya dengan pak RT,” ujar Jaelani. Kedatangan pak RT dan Sobirin, aku Jaelani, untuk mendamaikan.

“Minggu malam, saya dapat WA dari teman. Lalu kami bertemu dan minum minuman keras, Ciu, di tongkrongan, tak jauh dari rumah,” jelas Jaelani.

Malamnya, terang Jaelani, dirinya mendatangi rumah korban, mencari Sobirin, dalam keadaan mabuk. Lalu ia melempar kaca rumah korban dengan batu.

Baca juga: Seorang Lelaki di Kendal Tewas dan Istrinya Luka Parah Dianiaya oleh Tetangga

“Tapi yang keluar orangtuanya. Kemudian keduanya saya pukul dengan kayu,” kata Jaelani.

Tak lama kemudian, jelas Jaelani, Sobirin, keluar rumah dan berkelahi dengan dirinya. Ia pun, kemudian ditangkap oleh tetangga yang keluar, dan dibawa ke kantor Polsek Kangkung.

Kapolres Kendal AKBP Jamal Alam mengatakan, pelaku sudah diamankan di Polsek Kangkung untuk dimintai keterangan.

Baca juga: Kronologi Siswi SD Dianiaya 4 Teman Sekelasnya, Hanya karena Tak Pinjami Penghapus, Korban Pingsan

“Pelaku mengaku jengkel dengan anak korban dan mendatangi rumah Masud serta memecahkan kaca dengan batu. Pelaku hendak mencari Sobirin dan dihalangi oleh kedua korban hingga pelaku emosi memukul dengan kayu,” pungkas AKBP. Jamal.

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, Masud dan istrinya, warga RT.08 RW. 02 desa Rejosari Kangkung Kabupaten Kendal Jawa Tengah, menjadi korban penganiayaan tetangganya, Abdul Jaelani.

Masud tewas saat perjalanan ke rumah sakit, dan istrinya mengalami luka cukup parah di kepala, hingga kini masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasad Korban Penembakan KKB Belum Dipindahkan karena Pesawat Takut Terbang ke Homeyo

Jasad Korban Penembakan KKB Belum Dipindahkan karena Pesawat Takut Terbang ke Homeyo

Regional
Klaim Dapat Dua Rekomendasi Golkar, Dico Bisa Pilih Maju di Pilkada Jateng atau Kendal

Klaim Dapat Dua Rekomendasi Golkar, Dico Bisa Pilih Maju di Pilkada Jateng atau Kendal

Regional
Cegah PMK Jelang Idul Adha, Pedagang di Solo Diminta Tak Datangkan Sapi dari Luar Daerah

Cegah PMK Jelang Idul Adha, Pedagang di Solo Diminta Tak Datangkan Sapi dari Luar Daerah

Regional
Raker Konwil I Apeksi Pekanbaru Dimulai, Ini Rangkaian Kegiatannya

Raker Konwil I Apeksi Pekanbaru Dimulai, Ini Rangkaian Kegiatannya

Kilas Daerah
Jadi Narsum HTBS, Pj Nurdin Paparkan Upaya Pemkot Tangerang Tanggulangi Tuberkulosis

Jadi Narsum HTBS, Pj Nurdin Paparkan Upaya Pemkot Tangerang Tanggulangi Tuberkulosis

Regional
Promosikan Produk Unggulan Koperasi dan UMKM, Pemkot Semarang Gelar SIM

Promosikan Produk Unggulan Koperasi dan UMKM, Pemkot Semarang Gelar SIM

Regional
Ingin Tetap Oposisi, PKS Solo Tolak Bergabung ke Prabowo-Gibran

Ingin Tetap Oposisi, PKS Solo Tolak Bergabung ke Prabowo-Gibran

Regional
Balihonya Bermunculkan Jelang Pilkada, Ketua PPP Magelang Beri Penjelasan

Balihonya Bermunculkan Jelang Pilkada, Ketua PPP Magelang Beri Penjelasan

Regional
Warga Pesisir Lampung Ikuti Sekolah Lapang Iklim

Warga Pesisir Lampung Ikuti Sekolah Lapang Iklim

Regional
Antisipasi Kebocoran PAD, Dishub Kota Serang Terapkan Skema E-Parkir

Antisipasi Kebocoran PAD, Dishub Kota Serang Terapkan Skema E-Parkir

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Regional
WNA Ilegal Masuk Indonesia via Tanjung Balai Diserahkan ke Kejaksaan

WNA Ilegal Masuk Indonesia via Tanjung Balai Diserahkan ke Kejaksaan

Regional
Tanaman Pisang di Ende Terserang Penyakit Darah Pisang

Tanaman Pisang di Ende Terserang Penyakit Darah Pisang

Regional
Dosen Unika Atma Jaya Daftar Jadi Calon Gubernur NTT di Partai Gerindra

Dosen Unika Atma Jaya Daftar Jadi Calon Gubernur NTT di Partai Gerindra

Regional
Buron 10 Tahun Lebih, Perempuan Mantan PNS Ditangkap di Pekanbaru

Buron 10 Tahun Lebih, Perempuan Mantan PNS Ditangkap di Pekanbaru

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com