Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah Buruh Migran yang Jatuh dari Apartemen di Malaysia Tiba di Rumah Duka, Disambut Isak Tangis

Kompas.com - 20/01/2023, 19:49 WIB
Slamet Priyatin,
Khairina

Tim Redaksi

 

KENDAL, KOMPAS.com-Jenazah Fitri Yunani (33), pekerja migran asal Dusun Jambon Rt. 08 RW 03 Desa Medono kecamatan Boja Kabupaten Kendal Jawa Tengah, sudah tiba di rumah duka, Jumat (20/01/2023) siang sekitar pkul 11.45 wib.

Kedatangan jenazah ibu beranak satu yang meninggal karena terjatuh dari apartemen lantai 8 di Selangor Malaysia tersebut disambut isak tangis dari sanak keluarga dan kerabat. Mereka seperti tidak percaya dengan kematian istri Sigit Setyawan tersebut.

Baca juga: Jenazah Fitri Yunani, TKI yang Tewas dari Apartemen di Malaysia Dipulangkan ke Kendal

Orangtua almarhumah Warsito mengaku bersyukur karena jenazah anaknya bisa dipulangkan.

“Sedih, iya. Sebab anak saya meninggal dunia. Tapi kami akan lebih sedih bila jenazahnya tidak bisa kami makamkan di kampung halaman,” kata Warsito.

Warsito mengaku dirinya tidak tahu anak nomor duanya tersebut berangkat lewat PJTKI apa dan di mana kantornya. Sebab almarhumah tidak pernah bercerita.

“Yang mengantarkan Fitri (almarhumah-red) saya. Tapi hanya sampai di halte bus Polangan Mijen Semarang. Katanya, ia akan ke Weleri,” tambah Warsito.

Baca juga: Buruh Migran asal Kendal Dikabarkan Tewas Jatuh dari Lantai 8 di Selangor Malaysia

Bapak dua anak itu menambahkan kalau almarhumah awalnya mau bekerja ke Singapura. Ia tidak tahu kalau kemudian bekerja di Malaysia.

“Almarhumah tidak cerita. Kenapa sampai bekerja di Malaysia. Tapi, karena ia sudah bisa bekerja dan berkabar keadaan dengan keluarga lewat telepon, kami tidak punya pikiran apa-apa,” jelas Warsito.

Warsito mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, terutama KBRI Malaysia, Disnakertrans, BP3MI, dan lainnya, yang sudah membantu kepulangan jenasah fitri Yunani.

Suami almarhumah, Sigit, ketika dimintai konfirmasi terkait dengan  meninggalnya istrinya, belum mau bicara.

Sementara itu, kepala desa Medono Boja, Joko Suryo Sarono, mengatakan almarhumah meninggal karena terjatuh dari apartemen lantai 8 di Selangor Malaysia. Dirinya mendapat kabar terkait dengan kecelakaan warganya itu, dari pihak KBRI Malaysia melalui telpon, pada Jumat (6/01/2023) malam.

“Tapi saya tidak mendapat informasi secara jelas, penyebab kecelakaan tersebut,” kata Joko.

Joko menambahkan, status almarhumah diduga pekerja migran ilegal. Sebab almarhumah tidak meminta surat keterangan dari desa ketika berangkat menjadi pekerja migran.

Terkait dengan hal itu, Kepala Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Jawa Tengah Pujiono menambahkan, nama pekerja migran Fitri Yunani tidak  terdaftar di data komputer pekerja migran Indonesia. Sehingga, bisa dipastikan, kalau almarhumah pekerja migran illegal.

“Karena ilegal, tidak masuk dalam sistem perlindungan negara. Jadi almarhumah tidak mendapat asuransi,” kata Pujiono.

Halaman:


Terkini Lainnya

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Regional
Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com