Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awali Rangkaian Imlek, Etnis Tionghoa di Semarang Gelar Ritual Melepas Dewa

Kompas.com - 16/01/2023, 11:14 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Mengawali serangkaian perayaan Tahun Baru Imlek 2574 pada Minggu (22/1/2023) mendatang, warga Tionghoa yang tergabung dalam perkumpulan Boen Hian Tong bersembahyang menaikkan Toapekong atau para dewa ke langit, termasuk Dewa Dapur.

Kemudian membersihkan tempat ibadah dan memandikan patung para dewa dalam Gedung Rasa Dharma di Kawasan Pecinan, Kota Lama Semarang.

Baca juga: Perayaan Imlek, Etnis Tionghoa di Pecinan Semarang Sajikan Makanan Kesukaan Gus Dur untuk Sembahyang

Bidang Ritual dan Kesenian Boen Hian Tong, Jose Amadeus mengatakan menurut kepercayaannya, Dewa Dapur bertugas untuk mencatat segala kegiatan rumah tangga.

“Setiap tahun atau setiap tanggal 24 bulan 12 tahun China, Dewa Dapur itu kita naikkan ke langit untuk melaporkan catatannya selama satu tahun terakhir ini seperti apa," kata Jose usai prosesi sembahyang, Minggu (15/1/2023).

Tidak hanya Dewa Dapur saja, seluruh dewa yang ada di suatu tempat ibadah (kelenteng) akan diantarkan untuk naik ke langit. Pihaknya sendiri menghantarkan 5 Dewa yang terdapat di altar Gedung Rasa Dharma.

Prosesi yang dilakukan di antaranya adalah ritual persembahyangan, menyiapkan sesaji makanan, dan membakar kertas berwarna kuning sebagai media memberangkatkan para dewa ke langit pada pukul 12.00 WIB.

"Setelah selesai nanti sesajinya kita makan bersama-sama istilahnya untuk ngalap berkah para dewa dan para leluhur," imbuhnya.

Setelah penghantaran Dewa ke langit, masih ada serangkaian ritual menyambut perayaan Tahun Baru Imlek. Antara lain Ji Kau Meh atau tradisi berbelanja untuk makan malam tahun baru imlek bersama keluarga besar.

Lalu King Thi Kong atau Sembahyang Tebu, kemudian puncaknya adalah Cap Go Meh pada tanggal 15 bulan pertama. Menurut Jose, Cap Go Meh di Cina identik dengan pesta lampion. Namun di Indonesia, khususnya di Jawa, telah terjadi akulturasi budaya dalam makanan Imlek.

“Ada makanan yang namanya lontong Cap Go Meh, ada opor, lodeh, suwiran ayam, bumbu abeng, kedelai itu ditaruh, macem-macem itu dimakan di piring besar. Itu akulturasi budaya Tionghoa, dan budaya melayu,” pungkasnya.

Baca juga: Kue Keranjang Lampion Yogyakarta: Pertahankan Resep Orangtua sejak 1960, Mulai Kebanjiran Pesanan Jelang Imlek

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com