Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perayaan Imlek, Etnis Tionghoa di Pecinan Semarang Sajikan Makanan Kesukaan Gus Dur untuk Sembahyang

Kompas.com - 16/01/2023, 05:00 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com - Menjelang imlek, etnis Tionghoa yang tergabung dalam Perkumpulan Boen Hian Tong di Pecinan Semarang menyiapkan sesaji makanan kesukaan Presiden Ke-4 RI Aburrahman Wahid atau Gus Dur.

Hal itu dilakukan dalam rangkaian peribadatan menyambut Tahun Baru Imlek untuk mengenang jasa sosok yang dikenal sebagai Bapak Tionghoa Indonesia.

“Sincinya (papan arwah) Gus Dur itu diletakkan bersama sincinya para leluhur atau ketua-ketua Rasa Darma terdahulu. Sembahyangnya sama, namun sesajiannya yg berbeda,” kata Ulin Nuha, Humas Boen Hian Tong kepada Kompas.com di Gedung Rasa Darma, Minggu (15/1/2023).

Baca juga: Meriahnya Grebeg Sudiro di Solo, Warga Rela Berdesakan demi Lihat Barongsai dan Dapatkan Kue Keranjang

Ulin menjelaskan biasanya sesaji akan diletakkan di meja altar setelah sembahyang. Sajian itu disebut Sam Seng, yang mewakili udara, darat, dan air.

Air diwakili ikan badeng. Itulah yang membuat bandeng besar laris, habis, dan sangat mahal menjelang imlek karena dicari untuk ditaruh meja altar.

Darat, biasanya diwakili babi. Lalu udara biasanya unggas seperti burung dan sejenisnya.

Khusus di Rasa Darma yang menunjukkan penghormatan pada Sinci Gus Dur, di altar itu sesaji babi digantikan dengan kambing guling dan sejenisnya yang berkriteria hewan kaki empat halal di daratan.

“Dan ada satu lagi yang istimewa khusus untuk Gus Dur, gorengan (mendoan), kopi hitam, sama rokok. Itu kalo mau tanya apa spesialnya Gusdur di meja altar Boen Hian Tong,” bebernya sebagaimana pesan Sinta Nuriyah, istri Gus Dur.

Ulin melanjutkan, sisanya masih ada ayam sambel kecombrang dan tumpeng sebagai lambang gunungan kehidupaan. Lalu sama didoakan dan dibersihkan.

Keberadaan sinci Gus Dur di Rasa Darma lantaran jasanya yang besar bagi peradaban orang Tionghoa di Indonesia. Pasalnya dahulu warga Tionghoa sulit beribadah atau bahkan hanya perayaan keluarga.

“Tapi begitu Gus Dur mengeluarkan undang-undang (Inpres Nomor 6/2000) kan jadi lebih mudah tanpa harus sembunyi-sembunyi. Kenapa sih harus sembunyi kita sendiri bertanya-tanya kenapa tidak boleh beribadah. Nah Gus Dur yang menjawab semua itu,” terangnya.

Tidak hanya disembahyangkan, pihaknya juga melakukan ziarah yang disebut Ceng Beng ke makam Gus Dur di Jombang untuk mengingat kembali perjalanan hidup dan jasanya. Ziarah itu bahkan dibuka untuk umum.

“Membentuk kesadaran bahwa Gus Dur membuka sebuah jalan di peradaban. Kita gak bicara 1 atau 2 tahun, kita bicara soal peradaban yang sepenuhnya berubah,” pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

44 Persen Calon Jemaah Haji Jambi Ternyata Belum Divaksinasi Covid-19

44 Persen Calon Jemaah Haji Jambi Ternyata Belum Divaksinasi Covid-19

Regional
Viral Ada Warga Rutan Balikpapan Beberkan Dugaan Praktik Peredaran Narkoba dari Dalam, Karutan Membantah

Viral Ada Warga Rutan Balikpapan Beberkan Dugaan Praktik Peredaran Narkoba dari Dalam, Karutan Membantah

Regional
Sakit Hati, Suami di Lampung Bunuh Istri yang Nikah Siri dengan Pria Lain

Sakit Hati, Suami di Lampung Bunuh Istri yang Nikah Siri dengan Pria Lain

Regional
Mayat Bayi Baru Lahir Ditemukan Mengembang di Pantai Desa Galala Ambon, Polisi Cari Orangtua Korban

Mayat Bayi Baru Lahir Ditemukan Mengembang di Pantai Desa Galala Ambon, Polisi Cari Orangtua Korban

Regional
Ngaku Punya Restoran, Pria di Pangkalpinang Perkosa Remaja yang Cari Kerja

Ngaku Punya Restoran, Pria di Pangkalpinang Perkosa Remaja yang Cari Kerja

Regional
Selebgram Angela Lee Kecelakaan di Tol Salatiga

Selebgram Angela Lee Kecelakaan di Tol Salatiga

Regional
Dengan Papan Tulis Sederhana, Aipda Harnan Rutin Ajari Anak-anak Baca Tulis

Dengan Papan Tulis Sederhana, Aipda Harnan Rutin Ajari Anak-anak Baca Tulis

Regional
Soal 3 Nakes yang Dituduh Telantarkan Ibu Hamil Saat Persalinan, Ini Penjelasan Dinkes Muratara

Soal 3 Nakes yang Dituduh Telantarkan Ibu Hamil Saat Persalinan, Ini Penjelasan Dinkes Muratara

Regional
Dinkes Muratara Bantah Bidan Puskesmas Pauh Pilih Tidur Dibanding Layani Pasien Hamil

Dinkes Muratara Bantah Bidan Puskesmas Pauh Pilih Tidur Dibanding Layani Pasien Hamil

Regional
Masa Kejayaan Kerajaan Sriwijaya dan Rajanya

Masa Kejayaan Kerajaan Sriwijaya dan Rajanya

Regional
Mobil Wabup Pangandaran Kecelakaan Beruntun di Ciamis, Sopir Patwal Hancur

Mobil Wabup Pangandaran Kecelakaan Beruntun di Ciamis, Sopir Patwal Hancur

Regional
Update Covid-19 di Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Kepri, Jambi, dan Bengkulu 30 Mei 2023

Update Covid-19 di Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Kepri, Jambi, dan Bengkulu 30 Mei 2023

Regional
Menakar Peluang Ridwan Kamil Maju di Pilkada DKI

Menakar Peluang Ridwan Kamil Maju di Pilkada DKI

Regional
Kasus DBD Kota Semarang Tinggi, Menkes Budi Gunadi Terapkan Teknologi Wolbachia agar Nyamuk Dengue Mandul

Kasus DBD Kota Semarang Tinggi, Menkes Budi Gunadi Terapkan Teknologi Wolbachia agar Nyamuk Dengue Mandul

Regional
Pengakuan Suyono Bunuh dan Mutilasi Temannya Sendiri, Pinjam Pisau Potong dari Pedagang Sate

Pengakuan Suyono Bunuh dan Mutilasi Temannya Sendiri, Pinjam Pisau Potong dari Pedagang Sate

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com