Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua di Salatiga Senang Anak Tinggalkan Ponsel karena Lato-lato, Kadisdik Ingatkan Bahayanya

Kompas.com - 09/01/2023, 11:07 WIB
Dian Ade Permana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan Kota Salatiga belum mengatur permainan lato-lato di lingkungan sekolah. Permainan yang saat ini viral tersebut digemari berbagai kalangan karena mudah dimainkan.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Salatiga Nunuk Dartini mengungkapkan dari hasil pantuan di beberapa sekolah, permainan lato-lato cenderung dimainkan di rumah.

"Kalau di sekolah, tentu dari pihak sekolah yang bisa menerapkan kebijakan secara langsung. Intinya jangan menganggu proses dan kegiatan belajar mengajar," ujarnya, Senin (9/1/2023).

Baca juga: Kronologi Anak 8 Tahun di Kalbar Terluka Saat Bermain Lato-lato, Pulang ke Rumah Matanya Merah, Harus Jalani Operasi

"Selama ini kecenderungannya lato-lato memang dimainkan di rumah, setelah pulang sekolah. Namun ini juga harus diatur dan diawasi, agar tidak menganggu waktu istirahat dan belajar siswa," kata Nunuk.

Nunuk juga mengimbau agar saat bermain lato-lato, anak-anak dalam pengawasan. Meski terlihat aman, namun ada potensi menyebabkan luka jika bola yang tergantung lepas dari tali.

"Intinya antisipasi, karena jika bola yang digantung lepas, bisa berbahaya jika kena kepala," ujarnya.

Orangtua siswa, Arief Syarifuddin mengaku lebih senang anaknya bermain lato-lato dari pada bermain ponsel.

"Kalau lato-lato ini kan juga bersosialisasi sama temannya. Kalau ponsel cenderung diam di rumah. Memang berisik, tapi kalau waktu shalat dan belajar, saya suruh berhenti," ungkapnya.

Seorang penjual latto-latto, Pujiono mengaku saat ini dalam sehari bisa menjual 70 hingga 100 buah per hari.

"Kalau sebelum viral itu, sehari laku lima buah. Sekarang memang ramai, bahkan bisa kehabisan stok juga," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com