Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Polisi Tembak Polisi, Pengacara: Pembunuhan Berencana Tidak Terbukti, Terdakwa Emosi Sebelum Menembak

Kompas.com - 06/01/2023, 19:07 WIB
Tri Purna Jaya,
Reni Susanti

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Kuasa hukum Rudi Suryanto, mantan PS (pejabat sementara) Kanit Provost Polsek Way Pengubuan menilai vonis hakim sudah tepat dan sesuai fakta.

Rudi Suryanto hanya dinyatakan terbukti melanggar Pasal 388 KUHP, bukan Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana.

Pengacara terdakwa, Ahmad Handoko mengatakan, pasal 338 KUHP yang dinyatakan terbukti oleh majelis hakim sudah sesuai dengan fakta yang terungkap selama persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Gunung Sugih, Lampung Tengah.

Baca juga: Kasus Polisi Tembak Polisi di Lampung, Eks Pjs Kanit Provost Divonis 12 Tahun Penjara, Jaksa Banding

"Putusan Mejelis Hakim dengan menerapkan Pasal 338 KUHP bukan 340 KUHP sudah tepat sebagaimana argumentasi kami penasehat hukum dalam pledoi kami," kata Handoko di Bandar Lampung, Jumat (6/1/2023).

Menurutnya, unsur "direncanakan" sebagaimana yang dituntutkan jaksa pada dakwaan primer tidak terbukti.

"Berdasarkan fakta persidangan telah terbukti penembakan oleh terdakwa ke korban dilakukan terdakwa dalam kondisi emosi yang tinggi dan gejolak batin yang tidak tenang karena terdakwa dan istrinya sering diejek oleh korban," kata Handoko.

Baca juga: Pengakuan Qoriah yang Disawer Saat Lantunkan Al Quran: Saya Merasa Tidak Dihargai

Pada keterangan sejumlah saksi yang dihadirkan, sambung Handoko, unsur pembunuhan yang dikategorikan dalam Pasal 340 KUHP tidak terlihat.

"Unsur direncanakan itu harus dibuktikan terdakwa dalam memutuskan melakukan kehendak membunuh dengan tenang, hal ini sebagaimana pendapat para ahli dan yurisprudensi," kata Handoko.

Meski sependapat dengan majelis hakim terkait pasal yang dilanggar terdakwa, Handoko menambahkan, vonis 12 tahun penjara ini masih didiskusikan dengan terdakwa Rudi.

"Kita masih pikir-pikir dan mendiskusikannya dengan terdakwa, apakah akan menerima atau menempuh upaya hukum lain (banding)," ungkap Handoko.

Diberitakan sebelumnya, mantan PS Kanit Provost Polsek Way Pengubuan Rudi Suryanto divonis 12 tahun penjara atas kasus penembakan terhadap rekan kerjanya, Aipda Ahmad Karnaen.

Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Gunung Sugih menyatakan terdakwa hanya terbukti dalam dakwaan kedua yakni Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan.

Kepala Seksi Intelijen (Kasi Intel) Kejaksaan Negeri (Kejari) Lampung Tengah Topo Dasawulan mengatakan, vonis ini lebih rendah dibanding tuntutan dari pihak Kejari Lampung Tengah, yakni pidana penjara seumur hidup.

Aipda Ahmad Karnaen tewas dengan luka tembak di dada pada Minggu (4/9/2022) pukul 21.30 WIB.

Kapolres Lampung Tengah AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya menuturkan, pada malam penembakan, pelaku sedang piket di Sentra Pelayanan Kesehatan Terpadu (SPKT) Polsek Way Pengubuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata PGSI

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata PGSI

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Saat Angka Kasus Stunting di Kendal Naik 4,9 Persen...

Saat Angka Kasus Stunting di Kendal Naik 4,9 Persen...

Regional
MK Tolak Permohonan PHPU, KPU Banyumas Segera Tetapkan Caleg Terpilih

MK Tolak Permohonan PHPU, KPU Banyumas Segera Tetapkan Caleg Terpilih

Regional
16 Pekerja Migran Nonprosedural di Batam Berenang dari Tengah Laut

16 Pekerja Migran Nonprosedural di Batam Berenang dari Tengah Laut

Regional
Pimpinan Ponpes di Inhu Cabuli 8 Siswanya

Pimpinan Ponpes di Inhu Cabuli 8 Siswanya

Regional
'Long Weekend', Daop 5 Purwokerto Tambah Tempat Duduk KA Tujuan Jakarta dan Jember

"Long Weekend", Daop 5 Purwokerto Tambah Tempat Duduk KA Tujuan Jakarta dan Jember

Regional
Rem Blong, Truk Trailer Tabrak Motor di Magelang, 1 Orang Tewas

Rem Blong, Truk Trailer Tabrak Motor di Magelang, 1 Orang Tewas

Regional
Pengakuan Kurir Sabu yang Ditangkap di Magelang: Ingin Berhenti, tapi Berutang dengan Bandar

Pengakuan Kurir Sabu yang Ditangkap di Magelang: Ingin Berhenti, tapi Berutang dengan Bandar

Regional
Jadi Tersangka Kasus Korupsi Dana Internet Desa, Mantan Wabup Flores Timur Ajukan Praperadilan

Jadi Tersangka Kasus Korupsi Dana Internet Desa, Mantan Wabup Flores Timur Ajukan Praperadilan

Regional
Pengakuan Pelaku Penyelundupan Motor Bodong ke Vietnam, Per Unit Dapat Untung Rp 5 Juta

Pengakuan Pelaku Penyelundupan Motor Bodong ke Vietnam, Per Unit Dapat Untung Rp 5 Juta

Regional
Puluhan Anak Usia Sekolah di Nunukan Memohon Dispensasi Nikah akibat Hamil di Luar Nikah

Puluhan Anak Usia Sekolah di Nunukan Memohon Dispensasi Nikah akibat Hamil di Luar Nikah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com