Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membongkar Kasus Pembunuhan Berencana, Polisi di Lombok Tengah Tangkap Satu Keluarga

Kompas.com - 05/01/2023, 11:36 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Kejelian polisi berhasil membongkar kasus pembunuhan FS (29) yang diduga dibunuh suaminya sendiri, MR (20), di Desa Lantan, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Tindakan keji MR diduga dibantu oleh ibu dan adiknya, S dan SA. Ketiganya sengaja merekayasa kematian dengan cara menggantung jasad SA.

Namun demikian, Polres Lombok Tengah menemukan kejanggalan pada jasad korban yang awalnya dikira bunuh diri.

Baca juga: Usai Dikosongkan, Nasib Pedagang di Jalan Perwakilan Malioboro Merana

Polisi mencurigai posisi kaki korban yang menyentuh lantai serta tali di leher korban berada di posisi rendah, tidak mengarah ke tindakan bunuh diri.

Baca juga: Polisi Tangkap 5 Pelaku Pembunuhan Berencana di Bandung, Bermotif Dendam

Polisi lalu melakukan otopsi dan menemukan adanya tanda kekerasan pada tubuh FS.

"Dari hasil autopsi kami mendapati adanya kekerasan. Setelah diselidiki, bahwa suaminya inisial MR merupakan otak pelakunya," kata Kasat Reskrim Polres Lombok Tengah, Iptu Redho Rizky, Rabu (4/1/2023), dilansir dari Tribunnews.com.

Baca juga: Perempuan di Lombok Tengah Dibunuh Suami, Mertua dan Ipar, Mayat Korban Digantung di Dalam Rumah

Motif Pembunuhan

Dari pengakuan pelaku, motif pembunuhan itu dipicu karena korban tidak pernah patuh kepada suaminya.

Pelaku pun menyimpan dendam kepada korban sejak lama hingga akhirnya gelap mata dan menghabisi nyawa istrinya.

"Para pelaku ini tidak suka sikap korban yang tidak pernah mempedulikan suaminya, sering main HP, tidak mengurus rumah tangga," kata Redho.
"Jadi kalau motifnya terduga pelaku ini kesal terhadap istrinya lantaran tidak mau patuh," tambahnya.

Kronologi

Seperti diberitakan sebelumnya, MR beserta ibu dan kakaknya merencanakan pembunuhan itu pada 1 Januari 2023.

Pada Selasa (3/1/2023) pagi, MR pulang ke rumah setelah mengantar ayahnya ke hutan.

Setelah itu, kata Redho, MR meminta korban untuk membuatkan kopi. Namun, korban dianggap tak menghiraukan permintaan dari suaminya.

MR lalu emosi dan menganiaya korban. Bahkan, MR mengaku mencekik dan mendorong korban hingga jatuh.

"Setelah korban dicekik, kemudian meminta bantuan dari kakak pelaku dan ibunya," terang Redho.

MR meminta bantuan kakak dan ibunya karena korban sempat melakukan perlawanan.

Baca juga: Kasus Dugaan Pembunuhan Perempuan di Hotel Purwokerto, Polisi Buru Pria yang Check-In dengan Korban

Halaman:


Terkini Lainnya

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Regional
Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Regional
Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Regional
431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

Regional
Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Regional
Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Regional
Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Regional
Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Regional
Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Regional
Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Regional
Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam 'Paper Bag' di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam "Paper Bag" di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Regional
Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Regional
Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com