Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khawatir Cuaca Ekstrem Saat Mantai, Warga Lampung Pilih Liburan ke "Waterpark"

Kompas.com - 02/01/2023, 05:40 WIB
Tri Purna Jaya,
Reni Susanti

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Sejumlah warga di Lampung memilih ke taman bermain air (waterpark) dibanding pantai untuk mengisi liburan tahun baru.

Warga khawatir lantaran kondisi cuaca ekstrem yang kini sering melanda perairan laut.

Menurut Zaki (30), warga Kecamatan Way Kandis, Kota Bandar Lampung, dia dan beberapa sahabatnya memutuskan berkunjung ke waterpark untuk liburan tahun baru kali ini.

Baca juga: Mereka yang Terkorbankan dari Kemeriahan Malam Tahun Baru di Puncak Bogor

Zaki mengatakan, kebiasaan tahun baru kali ini berbeda karena cuaca di perairan laut saat ini sedang buruk.

"Biasanya ke pantai kalau tahun baru, tapi kali ini kita ke waterpark. Agak ngeri juga, cuacanya lagi buruk," kata Zaki ditemui di Slanik Waterpark, Lampung Selatan, Minggu (1/1/2023).

Menurutnya, suasana pantai juga bisa didapatkannya di taman bermain tersebut.

"Di sini ada kolam ombak, Krakatau Wave, jadi suasananya sama kaya di laut," kata Zaki.

Baca juga: Sempat Pamit Bakar-bakaran Malam Tahun Baru, 2 Mahasiswa Tewas Tersengat Listrik Saat Banjir di Semarang

Pendapat senada dikatakan Torsi (22) warga Bandar Lampung yang berlibur ke taman bermain air bersama keluarganya.

Jika pada tahun baru sebelumnya, keluarga Torsi pergi ke pantai, tahun ini mereka berlibur ke waterpark untuk berenang.

Torsi mengatakan, cuaca laut yang sedang tidak menentu membuat orangtuanya khawatir akan ada gelombang tinggi.

"Kita lihat di berita ombaknya lagi gede, takut aja apalagi ada adik-adik saya yang masih kecil. Jadi lebih milih ke waterpark, ada kolam buat anak kecil," kata Torsi.

Sementara itu, Direktur Slanik Waterpark Nur Fita Sari (38) mengatakan, pengunjung yang berlibur di taman bermain air seluas 1 hektar ini meningkat hingga 3 kali lipat dibanding tahun sebelumnya.

Menurut Fita, meningkatnya wisatawan kali ini karena masyarakat banyak yang khawatir dengan cuaca buruk jika berwisata ke pantai.

"Lebih padat, diperkirakan berkaitan dengan cuaca buruk, jadi banyak masyarakat yang memilih berlibur ke wisata wahana air," kata Fita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir Rob Demak, 73 Rumah di Dukuh Pangkalan Tergenang dan 4 Lainnya Ditinggal Pemilik

Banjir Rob Demak, 73 Rumah di Dukuh Pangkalan Tergenang dan 4 Lainnya Ditinggal Pemilik

Regional
TNI Pergoki Penyelundup Pakaian Rombengan Impor di Pulau Sebatik, 4 Pelaku Kabur ke Malaysia

TNI Pergoki Penyelundup Pakaian Rombengan Impor di Pulau Sebatik, 4 Pelaku Kabur ke Malaysia

Regional
Nakhoda Kapal Pembawa Pengungsi Rohingya ke Aceh Dituntut 7 Tahun Penjara

Nakhoda Kapal Pembawa Pengungsi Rohingya ke Aceh Dituntut 7 Tahun Penjara

Regional
Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Regional
Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Regional
Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Regional
'Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya'

"Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya"

Regional
 Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Regional
Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Regional
Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Regional
Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Regional
Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Regional
Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Regional
Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Regional
20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com