Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisatawan Diimbau Waspadai Cuaca Ekstrem dan Potensi Bencana Saat Nataru

Kompas.com - 22/12/2022, 18:02 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com-Merespon adanya prediksi cuaca ekstrem saat Natal dan Tahun Baru (Nataru), Pemerintah Provinsi Jawa Tengah meminta masyarakat yang akan berwisata memahami potensi bencana dan cara menyelamatkan diri, khususnya saat berada di lokasi wisata tujuan.

Kasie Daya Tarik Wisata Dinas Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (DTW Disporapar) Jateng, Riyadi mengimbau agar wisatawan memantau dan mempertimbangkan prakiraan cuaca sebelum berwisata. Salah satunya melalui saluran BMKG.

"Sesuai imbauan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bahwa tema besar libur nataru tahun ini: 'holiday in harmony with disaster'. Artinya wisatawan menyadari akan potensi bencana dan laka, sekaligus cara untuk menyelamatkan diri," kata Riyadi kepada Kompas.com, Kamis (22/12/2022).

Baca juga: Cuaca Ekstrem, 9 Wilayah di Jateng Diterjang Banjir dan Longsor

Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata di kabupaten/kota untuk melakukan upaya mitigasi. Terutama dengan sosialisasi kepada pengelola daya tarik wisata (DTW) yang memiliki risiko tinggi bencana dan kecelakaan.

"Kami minta mereka (pengelola daerah tujuan wisata) untuk menyusun dan menguji coba SOP penanganan bencana atau laka, lalu menyediakan alat keselamatan dan P3K," katanya.

Baca juga: Cuaca Ekstrem, Hama Tikus Menggila, 4 Hektar di Salatiga Sawah Gagal Panen

Kemudian ia mengimbau pengelola untuk memasang rambu-rambu peringatan bencana dan laka, mendirikan posko atau pusat informasi di setiap DTW, dan menempatkan personil atau petugas khusus memantau potensi risiko.

Bila terjadi bencana, ia mendorong aktivasi call centre sebagai sumber informasi utama menghindari bias informasi dan berita.

Lalu, pengelola DTW diminta mengaktifkan titik evakuasi untuk wisatawan bila bencana terjadi. Kemudian menutup jalur pendakian dan pantai yang terdampak bencana.

Upaya mitigasi tersebut menjadi penting dipahami baik wisatawan maupun pengelola wisata, mengingat sebanyak 8,9 juta wisatawan diprediksi akan mengunjungi DTW di Jateng selama libur Nataru.

Untuk diketahui, BMKG memprediksi Jateng bakal diguyur hujan lebat dan sangat lebat libur Nataru atau 25 Desember 2022 sampai 1 Januari 2023.

Lalu potensi awan kumulonimbus di wilayah udara Jateng kaitannya dengan jalur penerbangan memiliki presentase cakupan spasial lebih dari 75 persen selama 7 hari ke depan, 21-27 Desember 2022.

Berikutnya, potensi gelombang laut di wilayah perairan Jateng pada 23-27 Desember 2022 diprediksi setinggi 4-6 meter. Ketinggian gelombang tersebut perlu diwaspadai masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Regional
Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Regional
Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Regional
Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Regional
Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com