Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Kasus Lahan Warga Samarinda Diserobot Tambang Ilegal | Imbauan BPBD Banjir Lahar Gunung Semeru

Kompas.com - 16/12/2022, 06:00 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Sudah setahun laporan warga Samarinda bernama Dinda (32) terkait lahannya yang diserobot penambang batu bara secara ilegal belum menemukan hasil.

Laporan kasus penyerobotan lahan di Dusun Rejo Sari, Desa Karang Tunggal, Kecamatan Tenggarong Sebrang, Kutai Kartanegara.

Selain itu, berita terkait hujan deras di kawasan puncak Gunung Semeru membuat jalur Besuk Kobokan dan Besuk Lanang kembali diterjang banjir lahar, Rabu (14/12/2022).

Dua artikel berita di atas menjadi perhatian pembaca Kompas.com, serta beberapa sajian berita lainnya yang dirangkum dalam lima berita Populer Nusantara, Kamis
(15/12/2022) sebagai berikut:

1. Lahan warga Samarinda diserobot tambang ilegal

Baca juga: Cerita Warga Samarinda Lahan Diserobot Tambang Ilegal Tanpa Izin, Setahun Lapor Polisi tapi Tak Ada Hasil

Dinda (32), warga Samarinda sudah melaporkan kasus penambangan batu bara secara ilegal di atas lahan miliknya ke Polres Kutai Kartanegara, pada 30 November 2021.

Dinda pun sempat dipanggil untuk memberikan keterangan pada April 2022 atau lima bulan setelah laporan masuk.

"Setelah itu, enggak ada lagi sampai sekarang. Sejauh mana progres laporan, kami pun enggak diberitahu," ungkap Dinda saat dihubungi, Kamis (15/12/2022).

Untuk itu, dalam waktu dekat, Dinda berencana melaporkan lagi kasusnya itu ke Polda Kaltim dan berharap polisi bisa menindaklanjuti guna ada kepastian hukum baginya.

Keluarga Dinda merasa dirugikan. Selain diserobot, lahan yang ditambang itu kini ditinggal pergi oknum penambang dengan kondisi berlubang bekas galian dan lahan rusak.

“Sudah setahun saya memperjuangkan hak, tapi sampai saat ini belum ada kejelasan," keluh Dinda sambil berharap laporan kali ini bisa berproses sampai tuntas.

Banjir lahar disertai letusan sekunder menerjang jalur alternatif Curah Kobokan, Rabu (14/12/2022)KOMPAS.com/Miftahul Huda Banjir lahar disertai letusan sekunder menerjang jalur alternatif Curah Kobokan, Rabu (14/12/2022)

2. Imbauan BPBD terkait banjir lahar Gunung Semeru

Kepala BPBD Kabupaten Lumajang Patria Dwi Hastiadi mengimbau masyarakat di sekitar Besuk Kobokan dan Besuk Lanang untuk waspada dan menjaga jarak aman sejauh 13 kilometer dari puncak gunung.

Baca juga: Banjir Lahar Gunung Semeru Disertai Letusan Sekunder, Ini Imbauan BPBD

"Sementara, banjir lahar masih ada di jalurnya, tapi masyarakat diminta tetap waspada, khawatir nanti malam masih hujan sehingga memungkinkan terjadi perluasan luberan banjir," katanya, Rabu.

Berdasarkan pantauan sementara pada Rabu malam, belum ada laporan korban jiwa ataupun dampak lain yang ditimbulkan.

Sesuai rekaman seismograf di Pos Pantau Gunung Api Semeru, banjir datang mulai pukul 16.41 WIB dengan amplitudo maksimal 25 mm.

Selain banjir lahar, juga terpantau adanya letusan sekunder dari titik-titik endapan sisa awan panas guguran (APG) yang mengeluarkan asap putih.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com