Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Asal Dompu Tewas Tersengat Listrik Perangkap Binatang di Lahan Jagung

Kompas.com - 15/12/2022, 08:40 WIB
Junaidin,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

DOMPU, KOMPAS.com - Seorang petani bernama Alwi Sirajudin (49) ditemukan tewas tersengat kawat listrik perangkap binatang di lahan jagung miliknya, Selasa (13/12/2022) pukul 17.00 wita.

Warga Desa Dorokobo, Kecamatan Kempo, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), itu ditemukan pertama kali oleh anaknya, Arjuna (18).

Baca juga: Anggota Dewan Terpidana Kasus KDRT di Dompu Diusulkan Berhenti

Saat ditemukan, korban dalam kondisi kaku dengan posisi telungkup dan kaki terlilit kawat listrik.

"Korban ditemukan meninggal akibat tersengat arus listrik, bersumber dari pembangkit listrik tenaga surya yang dipasang mengelilingi area tanaman jagung miliknya," kata Kapolsek Kempo Iptu Zuharis saat dikonfirmasi, Selasa.

Zuharis menjelaskan, korban berangkat ke lahan jagung miliknya di So Kamau, Desa Kempo, pada Senin (12/12/2022).

Setelah seharian menjaga tanaman jagung dari serangan hama babi dan monyet, korban rupanya tidak kunjung pulang hingga Selasa (13/12/2022) sore.

Karena khawatir, anak korban yakni Arjuna dan rekannya Syaifullah (19), berangkat ke lahan untuk menjenguk sang ayah.

Setibanya di lahan jagung sekitar pukul 16.00 wita, Arjuna bersama rekannya kemudian mematikan aliran listrik yang masih menyala.


Kawat listrik tenaga surya itu memang sengaja dipasang orangtuanya mengeliling pagar lahan untuk menghalau serangan binatang.

"Saat mengitari lahan untuk mencari orang tuanya, ternyata ditemukan dalam kondisi meninggal. Posisinya telungkup terlilit kabel pada bagian kaki," ujarnya.

Mendapati sang ayah dalam kondisi kaku, lanjut Zuharis, Arjuna lantas teriak meminta bantuan pada petani dan warga yang berada di sekitar lahan.

Baca juga: Diduga Gunakan Bom Ikan, Nelayan di Dompu Ditangkap Sepulang Melaut

Korban tak lama kemudian dievakuasi ke rumahnya untuk proses pemakaman.

"Keluarga menerima kejadian ini sebagai musibah. Kami hanya bisa mengimbau agar kejadian ini menjadi pembelajaran bagi petani lain, supaya tidak memasang jebakan berarus listrik. Selain membahayakan diri sendiri, juga orang lain," kata Zuharis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotesi Melakukan Tindak Kejahatan?

Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotesi Melakukan Tindak Kejahatan?

Regional
Sempat Laporkan Mahasiswanya ke Polisi, Rektor Unri: Tak Ada Maksud Mengkriminalisasi

Sempat Laporkan Mahasiswanya ke Polisi, Rektor Unri: Tak Ada Maksud Mengkriminalisasi

Regional
Punya 2 Profesi, Lurah di Prabumulih Jadi Bidan Diduga Malapraktik hingga Pasien Meninggal

Punya 2 Profesi, Lurah di Prabumulih Jadi Bidan Diduga Malapraktik hingga Pasien Meninggal

Regional
Tak Punya Bandara Internasional, Iklim Investasi di Jawa Tengah Dikhawatirkan Terganggu

Tak Punya Bandara Internasional, Iklim Investasi di Jawa Tengah Dikhawatirkan Terganggu

Regional
Bandara Lombok Siap Layani Pemberangkatan 13 Kloter Jemaah Haji 2024

Bandara Lombok Siap Layani Pemberangkatan 13 Kloter Jemaah Haji 2024

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ibu di Riau Beri Racun Tikus ke Anak Tirinya gara-gara Sakit Hati Pada Ayah Korban

Ibu di Riau Beri Racun Tikus ke Anak Tirinya gara-gara Sakit Hati Pada Ayah Korban

Regional
Rektor Unsa Maju Pilkada 2024 Lewat Partai Gerinda, Sosok Perempuan Pertama

Rektor Unsa Maju Pilkada 2024 Lewat Partai Gerinda, Sosok Perempuan Pertama

Regional
Di Balik Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta, Salah Satunya Kendala Bahan Baku Impor

Di Balik Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta, Salah Satunya Kendala Bahan Baku Impor

Regional
Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Regional
KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com