Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur NTB Minta Pekerja Migran yang Dikirim ke Malaysia Wajib Bawa Keluarga

Kompas.com - 14/12/2022, 18:10 WIB
Idham Khalid,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah akan menghentikan pengiriman tenaga kerja ke luar negeri jika para pekerja migran tak membawa keluarga ke negara tujuan bekerja.

Hal itu diungkapkan Zulkieflimansyah saat memberikan sambutan acara peresmian ruang khusus VVIP longue PMI di Bandara Lombok, Rabu (14/12/2022).

Baca juga: Pemprov NTB Berencana Atur Tarif Transportasi Online untuk Hindari Perang Harga

"Saya udah ngomong sama Pak Kadis (Disnaker) saya, untuk Malaysia saya tidak akan mengirimkan tenaga kerja dari Lombok atau Sumbawa tanpa didampingi keluarganya (anak-istri). Kita akan setop, Pak," kata Zul sapaan akrab gubernur.

Zul akan menghentikan pengiriman tenaga kerja ke perusahaan di Malaysia yang tak mengizinkan PMI membawa keluarga.

"Karena kalau mereka bawa anak istri, maka kehidupan sosial akan lebih baik. Kita kirimkan ke tempat bapaknya bekerja," kata Zul.

Rencana pengiriman PMI bersama keluarga itu berdasarkan fenomena sosial di masyarakat. Masalah sering muncul saat PMI meninggalkan anak istri di kampung halaman.

"Enggak ada guna kumpulkan uang banyak-banyak, tapi sampai ke sini kampung halaman, keluarganya berantakan, istri mencari laki-laki, anak punya bapak baru. Enggak ada gunanya kita hidup," kata Zul.

Aturan membawa keluarga tersebut, kata Zul, akan dibahas bersama dinas tenaga kerja dan akan berlaku mulai tahun depan.

"Pak Kepala Dinas saya perintahkan khusus, awal tahun depan tidak boleh lagi mengirimkan Tenaga Kerja ke Malaysia tanpa didampingi keluarga harus bawa anaknya harus bawa istrinya," tegas Zul.


Zul mengungkapkan, anak-anak pekerja migran NTB, harus punya motivasi tinggi, untuk dapat mencapai hidup layak, tidak dengan doktrin anak buruh.

"Sekarang anak-anak kita itu harus diperkenalkan bukan sebagai anak babu, tapi betul-betul dia akan belajar internasional Indonesia yang internasional untuk Indonesia bisa belajar bahasa Inggris. Bukan tidak mungkin 30 sampai 40 tahun ke depan anak kita bisa menjadi Perdana Menteri Malaysia," kata Zul.

Baca juga: Puluhan Warga Lingkar KEK Mandalika Lakukan Sanding Data dengan ITDC di Kantor Gubernur NTB

Mendapat perintah dari Gubernur, Kepala Disnakertrans NTB I Gede Putu Aryadi mengungkapkan akan terlebih dahulu melihat aturan yang berlaku.

"Kan ini perintah pak Gubernur ke saya, terlebih dahulu nanti kita akan lihat aturan dan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) karena ini ranahnya," kata Aryadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Kepala dan Badan Bayi Terpisah saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Kepala dan Badan Bayi Terpisah saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Regional
4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Regional
3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Regional
Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com