Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heboh Video Kawanan Gajah Masuk Permukiman Warga di Perbatasan RI–Malaysia, Begini Penjelasan Camat

Kompas.com - 14/12/2022, 14:53 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Sebuah video yang beredar di media social, menghebohkan warga di perbatasan RI–Malaysia, tepatnya di Nunukan, Kalimantan Utara.

Video yang belum jelas siapa pengunggahnya tersebut, menunjukkan sekawanan gajah kerdil yang masuk ke permukiman warga.

Terdengar teriakan sejumlah warga yang berusaha mengusir kawanan gajah yang berada di areal permukiman.

Baca juga: 15 Rumah dan Puluhan Hektar Kebun Rusak Diamuk Gajah di Aceh Utara

Ada suara seorang perempuan dan seorang pria dengan dialek kental Suku Dayak, yang terus berteriak "pulangkah kalian, pulang", keduanya berusaha mengusir kawanan gajah tersebut dari dalam rumah.

Kawanan gajah tak kunjung pergi. Salah satu gajah, bahkan sempat menendang sepeda motor yang terparkir di samping rumah, dan mengeluarkan teriakan melengking sebagai respons pengusiran masyarakat.

Video yang heboh sejak Selasa (13/12/2022) tersebut, menuliskan Desa Sekikilan Kecamatan Tulin Onsoi, Kabupaten Nunukan, Kaltara, sebagai lokasi kejadian.

Video tersebut, menjadi pertanyaan banyak warga Nunukan yang menyangsikan kebenaran informasi tersebut.

Pasalnya, sudah cukup lama, kasus gajah kerdil khas Borneo, tidak lagi didapati di hutan-hutan yang ada di wilayah Kabupaten Nunukan.

Kawanan gajah kerdil diduga telah lama berpindah ke hutan Malaysia karena habitat mereka di perbatasan RI, terganggu oleh ulah manusia.

Baca juga: Puluhan Gajah Liar Rusak Kebun di Aceh Timur

Dikonfirmasi kebenaran informasi tersebut, Camat Tulin Onsoi, Kristoforus, menegaskan bahwa informasi tersebut tidak terjadi di wilayahnya.

"Tidak ada peristiwa begitu di wilayah kami di desa mana pun di Tulin Onsoi. Hoaks itu," ujarnya, Rabu (14/12/2022).

Kristoforus juga sempat terkejut saat banyak warga menanyakan adanya kawanan gajah yang dikabarkan masuk Desa Sekikilan, dan ramai di jagat maya.

Ia menghubungi kepala Desa Sekikilan, sampai menelepon temannya yang ada di wilayah Malaysia, demi memastikan kebenaran informasi tersebut.

Baca juga: Gajah Liar Rusak Sawah dan Gubuk Warga di Aceh, Polisi Usir dengan Mercon

"Sudah cukup lama kita tidak pernah melihat keberadaan gajah di dalam hutan kami. Beberapa tahun ini juga tidak pernah ada laporan atau kejadian gajah merusak kebun warga seperti dulu. Ada kasus gajah masuk desa kami itu zaman sebelum Nunukan dimekarkan, masih di bawah Kabupaten Bulungan. Itu pun tidak gerombolan begitu yang masuk kampung," jelasnya.

Kristo juga menegaskan kabar bohong tersebut ke anggota dewan dan para pejabat di Nunukan, untuk mengklarifikasi informasi yang tidak jelas sumbernya tersebut.

Dari informasi yang ia peroleh dari temannya di Malaysia, kawanan gajah tersebut masuk perkampungan di wilayah Kalabakan, Malaysia.

"Informasi yang saya dapat, itu kawanan gajah masuk kampung di daerah Morotai, Kalabakan, Malaysia, bukan di Tulin Onsoi. Teman-teman dari WWF juga sering pasang kamera rekaman, belum pernah dapat (gambar gajah). Lagian bahasa Dayak yang terdengar di video juga dialeknya bukan bahasa kami di sini. Intonasinya berbeda, intinya itu kabar hoaks," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mereka yang Pergi dan Datang di Balik Kemegahan IKN

Mereka yang Pergi dan Datang di Balik Kemegahan IKN

Regional
Harga Daging Sapi di Pasar Kebumen Naik Jelang Idul Fitri

Harga Daging Sapi di Pasar Kebumen Naik Jelang Idul Fitri

Regional
Penerimaan Bintara Polisi di Papua, Ada Kuota Khusus untuk Anak Kepala Suku

Penerimaan Bintara Polisi di Papua, Ada Kuota Khusus untuk Anak Kepala Suku

Regional
Terungkap Asal Puluhan Senjata Api di Bandung, Dititipi Suami yang Ditahan di Lapas Cipinang

Terungkap Asal Puluhan Senjata Api di Bandung, Dititipi Suami yang Ditahan di Lapas Cipinang

Regional
Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Regional
Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Regional
Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Regional
Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Regional
SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

Regional
Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Regional
Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Regional
Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Regional
Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Regional
Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Regional
Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com