Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Kebagian Tenda, Pengungsi Kebakaran di Ambon Tidur di Tanah Beralaskan Terpal

Kompas.com - 14/12/2022, 14:07 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Krisiandi

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Sejumlah pengungsi korban kebakaran di kawasan Mardika, kecamatan Sirimua, kota Ambon, Maluku harus tidur di atas tanah beralaskan terpal.

Itu karena mereka tidak kebagian menempati tenda-tenda yang dibangun pemerintah di lokasi pengungsian.

Tercatat ada sekitar 10 tenda yang dibangun pemerintah kota Ambon dan pihak lainnya untuk menampung ratusan kepala keluarga yang tempat tinggalnya terbakar.

Banyaknya pengungsi yang menempati tenda-tenda darurat membuat sejumlah pengungsi lain terpaksa harus tinggal di sebuah tenda tidak layak dengan kondisi yang sangat memprihatinkan. Sedangkan sebagian lagi memilih menumpang di rumah-rumah saudaranya.

Baca juga: Selidiki Penyabab Kebakaran Ratusan Bangunan di Kota Ambon, Polisi Lakukan Olah TKP

Adapun tenda yang ditempati puluhan pengungsi itu hanya tertutup di bagian atas sedangkan untuk pengalas tanah dipasang terpal. Di atas terpal itulah, sekitar 20 pengungsi tidur berdasakan setiap harinya.

Anjas salah satu pengungsi yang ditemui di lokasi pengungsian mengaku setiap malam ia dan puluhan pengungsi lainnya yang tidak kebagian tenda pengungsi harus bertahan di luar hingga siang hari.

“Setiap malam kita sekitar 20 orang lebih tidur di sini karena tempat di dalam (tenda) penuh,” kata Anjas kepada Kompas.com, Rabu (14/12/2022).

Ia mengaku umumnya para pengungsi tinggal di tenda tersebut adalah lelaki. Namun beberapa anak-anak dan perempuan juga kerap mendatangi tenda tersebut untuk tidur di siang hari karena tenda yang mereka tempati sangat panas.

“Kalau perempuan dan anak-anak biasanya juga tidur di sini tapi saat siang hari karena di dalam itu panas sekali, ibu hamil juga ada yang sering tidur di sini,” ujarnya sambil menunjuk seorang ibu hamil yang sedang terbaring bersama anaknya yang masih kecil.

Sementara itu Mida (40), ibu hamil yang memilih tidur di terpal di luar tenda mengaku tidak bisa tidur siang di dalam tenda yang ditempatinya lantaran terlalu sesak dan panas.

“Di dalam terlalu sesak dan panas saya tidak bisa tahan jadi kalau siang saya sering tidur di sini,” ujarnya.

Mida mengaku meski harus tidur di atas tanah beralaskan terpal namun itu lebih membuatnya merasa nyaman daripada tidur siang di dalam tenda yang sangat panas.

Baca juga: Pengungsi Korban Kebakaran di Kota Ambon Mulai Mengeluh Pusing dan Sesak Napas

“Kalau saya sering tidur siang di sini, anak-anak juga tidak bisa tidur di dalam karena kepanasan,” ujarnya.

Para pengungsi berharap pemerintah bisa menyediakan kipas di dalam tenda agar mereka tidak kepanasan saat siang hari.

“Harapan kami bisa sediakan kipas angin memang karena panas sekali, hanya saja kalau siang tidak ada listrik itu juga masalahnya,” kata Mini pengungsi lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Regional
Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Regional
Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Regional
Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Regional
Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Regional
Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Regional
Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Regional
5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Regional
Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Regional
Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com