Salin Artikel

Tak Kebagian Tenda, Pengungsi Kebakaran di Ambon Tidur di Tanah Beralaskan Terpal

Itu karena mereka tidak kebagian menempati tenda-tenda yang dibangun pemerintah di lokasi pengungsian.

Tercatat ada sekitar 10 tenda yang dibangun pemerintah kota Ambon dan pihak lainnya untuk menampung ratusan kepala keluarga yang tempat tinggalnya terbakar.

Banyaknya pengungsi yang menempati tenda-tenda darurat membuat sejumlah pengungsi lain terpaksa harus tinggal di sebuah tenda tidak layak dengan kondisi yang sangat memprihatinkan. Sedangkan sebagian lagi memilih menumpang di rumah-rumah saudaranya.

Adapun tenda yang ditempati puluhan pengungsi itu hanya tertutup di bagian atas sedangkan untuk pengalas tanah dipasang terpal. Di atas terpal itulah, sekitar 20 pengungsi tidur berdasakan setiap harinya.

Anjas salah satu pengungsi yang ditemui di lokasi pengungsian mengaku setiap malam ia dan puluhan pengungsi lainnya yang tidak kebagian tenda pengungsi harus bertahan di luar hingga siang hari.

“Setiap malam kita sekitar 20 orang lebih tidur di sini karena tempat di dalam (tenda) penuh,” kata Anjas kepada Kompas.com, Rabu (14/12/2022).

Ia mengaku umumnya para pengungsi tinggal di tenda tersebut adalah lelaki. Namun beberapa anak-anak dan perempuan juga kerap mendatangi tenda tersebut untuk tidur di siang hari karena tenda yang mereka tempati sangat panas.

“Kalau perempuan dan anak-anak biasanya juga tidur di sini tapi saat siang hari karena di dalam itu panas sekali, ibu hamil juga ada yang sering tidur di sini,” ujarnya sambil menunjuk seorang ibu hamil yang sedang terbaring bersama anaknya yang masih kecil.

Sementara itu Mida (40), ibu hamil yang memilih tidur di terpal di luar tenda mengaku tidak bisa tidur siang di dalam tenda yang ditempatinya lantaran terlalu sesak dan panas.

“Di dalam terlalu sesak dan panas saya tidak bisa tahan jadi kalau siang saya sering tidur di sini,” ujarnya.

Mida mengaku meski harus tidur di atas tanah beralaskan terpal namun itu lebih membuatnya merasa nyaman daripada tidur siang di dalam tenda yang sangat panas.

“Kalau saya sering tidur siang di sini, anak-anak juga tidak bisa tidur di dalam karena kepanasan,” ujarnya.

Para pengungsi berharap pemerintah bisa menyediakan kipas di dalam tenda agar mereka tidak kepanasan saat siang hari.

“Harapan kami bisa sediakan kipas angin memang karena panas sekali, hanya saja kalau siang tidak ada listrik itu juga masalahnya,” kata Mini pengungsi lainnya.

https://regional.kompas.com/read/2022/12/14/140723878/tak-kebagian-tenda-pengungsi-kebakaran-di-ambon-tidur-di-tanah-beralaskan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke