Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesal Dituduh Rusak Koper, Adik Bunuh Kakak Kandungnya di Simalungun

Kompas.com - 09/12/2022, 05:35 WIB
Teguh Pribadi,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SIMALUNGUN, KOMPAS.com - Seorang Ibu RS (47) tega membunuh kakak kandungnya lantaran kesal disebut merusak koper milik menantu korban. Pelaku kesal lantaran korban sempat marah dan mengancam akan membunuh pelaku.

Kasat Reskrim Polres Simalungun, AKP Rachmat Aribowo mengatakan, peristiwa pembunuhan itu terjadi di kediaman korban Asdadorna Sijabat (53) di Jl Nenas Dusun II, Sarimatondang, Kecamatan Sidamanik pada Selasa 6 Desember 2022 siang.

Sore harinya sekitar Pukul 17.00 WIB, personil polisi dari Jatanras Polres Simalungun mengamankan RS di kediamannya yang tak jauh dari rumah korban.

Baca juga: Ketahuan Telah Perkosa Anak Tirinya, Pria di Makassar Bunuh Diri

“Kasus ini diketahui saat anak korban menemukan Ibunya dalam keadaan tidak bernyawa di dalam kamar tidur korban,” kata AKP Rachmat.

Sehari sebelum kejadian,  anak RS mengadu ke ibunya bahwa Asdadorna Sijabat marah-marah dan menyebut RS merusak koper menantu korban yang baru pulang dari Bandung. Saat itu pula korban mengatakan akan membunuh pelaku.

“Pelaku merasa kesal dan dan tambah emosi, lantaran korban meletakan tumpukan kayu bakar tak jauh dari rumahnya yang tingginya mencapai hampir dua meter sehingga menghalangi pandangan korban ketika sedang berada di teras rumah," ucapnya.

Baca juga: Kronologi Warga Temukan Mayat Wanita Berambut Merah Terbakar Dalam Mobil di Subang

Pelaku pun berniat akan menghabisi nyawa korban lalu membeli 1 gulung tali plastik warna hijau.

Esok harinya pelaku mendatangi korban yang saat itu sedang duduk di pintu belakang. RS langsung mencekik leher korban dari depan dan mendorong korban sampai ke kamar tidur.

Tak hanya itu, dia mengambil selimut untuk membekap korban supaya korban tidak teriak lalu mengikat tangan, kaki, dan badan korban lalu memukul wajah dan dada korban berulang kali sehingga korban tidak bergerak.

“Setelah itu pelaku pergi ke rumahnya untuk makan dan pelaku kembali datang memastikan keadaan korban. Setelah korban dipastikan meninggal dunia pelaku membuka ikatan tali

kemudian pelaku menutupi korban dengan selimut. Sementara tali tersebut dibuang di dapur korban dan setelah itu pelaku berangkat ke ladang,” jelas Rachmat.

Setelah pelaku diamankan, polisi menyita barang bukti berupa 1 gulungan tali plastik warna hijau, 1 buah pisau cutter, dan 1 buah selimut yang dipakai pelaku untuk menghabisi nyawa korban.

Dari hasil pemeriksaan terhadap RS, kata Rachmat, motif pelaku nekat membunuh lantaran sakit hati. Sementara dari keterangan warga sekitar, selama ini pelaku dan korban sering terlibat adu mulut.

“Kini pelaku sedang dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di Kantor Sat Reskrim Polres Simalungun,” ujar Rachmat mengakhiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

15 Kuliner Lontong Khas Nusantara yang Menggugah Selera

15 Kuliner Lontong Khas Nusantara yang Menggugah Selera

Regional
Menangkal Potensi Zoonosis Tuberkulosis pada Orang Rimba

Menangkal Potensi Zoonosis Tuberkulosis pada Orang Rimba

Regional
Komunitas Pemalang Bergerak Sulap Sampah Jadi 'Paving Block'

Komunitas Pemalang Bergerak Sulap Sampah Jadi "Paving Block"

Regional
Seorang Pria Ditemukan Tewas di Pondok Kebun Sawit Bangka Barat, Ada Luka Lebam

Seorang Pria Ditemukan Tewas di Pondok Kebun Sawit Bangka Barat, Ada Luka Lebam

Regional
Pembunuh Terapis di Grobogan Ternyata Sempat Nyabu Sebelum Beraksi

Pembunuh Terapis di Grobogan Ternyata Sempat Nyabu Sebelum Beraksi

Regional
SPBU di Karanganyar Terbakar, Awalnya Muncul Percikan Api dari Mobil

SPBU di Karanganyar Terbakar, Awalnya Muncul Percikan Api dari Mobil

Regional
Pengurus Yayasan Rehabilitasi Narkoba di Sambas Ditangkap Jualan Sabu

Pengurus Yayasan Rehabilitasi Narkoba di Sambas Ditangkap Jualan Sabu

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 30 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 30 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Berawan

Regional
Pengakuan Tahanan di Mataram yang Kabur Usai Sidang, Tak Diborgol dan Rindu Anak

Pengakuan Tahanan di Mataram yang Kabur Usai Sidang, Tak Diborgol dan Rindu Anak

Regional
Nekat Bunuh Terapis Pijat Demi Utang Judi, 2 Pria Grobogan Terancam Hukuman Mati

Nekat Bunuh Terapis Pijat Demi Utang Judi, 2 Pria Grobogan Terancam Hukuman Mati

Regional
Ratusan TKI di Malaysia Datang ke Sebatik untuk Coklit, demi Hak Pilih di Pilkada 2024

Ratusan TKI di Malaysia Datang ke Sebatik untuk Coklit, demi Hak Pilih di Pilkada 2024

Regional
Jasad Penagih Utang Dicor, Karyawati Ini Berjaga Saat Bos Distro Bunuh Korban

Jasad Penagih Utang Dicor, Karyawati Ini Berjaga Saat Bos Distro Bunuh Korban

Regional
Kasus Tewasnya Bocah SMP di Padang Ditutup, Penyebab Kematian Bukan Dianiaya tapi Patah Tulang

Kasus Tewasnya Bocah SMP di Padang Ditutup, Penyebab Kematian Bukan Dianiaya tapi Patah Tulang

Regional
Kapal Mati Mesin, 12 Dewasa dan Seorang Anak Terombang-ambing di Laut Bangka

Kapal Mati Mesin, 12 Dewasa dan Seorang Anak Terombang-ambing di Laut Bangka

Regional
Tren Pernikahan Anak Turun, Kemenag dan PPA Diminta Perhatikan Angka Perceraian yang Naik

Tren Pernikahan Anak Turun, Kemenag dan PPA Diminta Perhatikan Angka Perceraian yang Naik

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com