Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Peninggalan Kerajaan Samudera Pasai, Ada Hikayat Raja-raja Pasai

Kompas.com - 28/11/2022, 16:26 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Kerajaan Samudera Pasai merupakan kerajaan yang bercorak Islam di Sumatera yang pernah berkuasa pada abad ke-13 hingga abad ke-16.

Pendiri Kerajaan Samudera Pasai adalah Marah Silu pada tahun 1267 M.

Pada masa kejayaannya, Kerajaan Samudera Pasai adalah pusat perniagaan yang penting. Tempat tersebut dikunjungi para saudagar dari berbagai negeri, seperti Cina, India, Arab, Persia, dan Siam.

Komoditi utamanya adalah lada.

Hal ini karena, letaknya yang sangat strategis dekat dengan Selat Malaka, atau tepatnya di Kota Lhokseumawe, Aceh.

Kerajaan Samudera Pasai mengeluarkan mata uang emas yang disebut dirham. Uang tersebut digunakan secara resmi di kerajaan.

Setelah beberapa abad berkuasa, Kerajaan Samudera Pasai runtuh pada abad ke-16.

Baca juga: Peninggalan Kerajaan Samudera Pasai

Beberapa peninggalan Kerajaan Samudera Pasai digunakan ahli sebagai sumber sejarah.

Berikut ini adalah beberapa peninggalan Kerajaan Samudera Pasai

Peninggalan Kerajaan Samudera Pasai

1. Makam Sultanah Nahrasiyah

Kerajaan Samudera pasai meninggalkan makam dengan nisan yang bentuknya sangat indah, salah satunya adalah makam Sultanah Nahrasiyah.

Makam Sultanah Nahrasiyah terletak di Desa Meunasah Kuta Krueng, Kecamatan Samudera.

Sultanah Nahrasiyah adalah ratu pertama Kerajaan Samudera Pasai dan merupakan keturunan Sultan Malik as Saleh.

Pada batu nisan Sultanah Nahrasiyah terdapat kaligrafi yang berisi kutipan Ayat Kursi dan Surat Yasin.

Nisan Sultanah Nahrasiyah didatangkan langsung dari Kamboja

2. Makam Sultan Malik Al-Saleh

Sultan Malik Al Saleh atau Marah Silu adalah pendiri sekaligus raja pertama Kerajaan Samudera Pasai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korupsi Modal Bank, Mantan Kepala Bapedda Bireuen Divonis 3 Tahun Penjara

Korupsi Modal Bank, Mantan Kepala Bapedda Bireuen Divonis 3 Tahun Penjara

Regional
Ratusan Polisi Dikerahkan Amankan Krui World Surf 2024

Ratusan Polisi Dikerahkan Amankan Krui World Surf 2024

Regional
Eks Ketua DPRD Kota Semarang Jadi yang Pertama Ambil Formulir Pilkada di PDI-P

Eks Ketua DPRD Kota Semarang Jadi yang Pertama Ambil Formulir Pilkada di PDI-P

Regional
Oknum Petugas Bea Cukai Ketapang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Ekor Burung Dilindungi

Oknum Petugas Bea Cukai Ketapang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Ekor Burung Dilindungi

Regional
Terbongkar, Aksi Pelecehan Seksual Guru terhadap Anak 15 Tahun

Terbongkar, Aksi Pelecehan Seksual Guru terhadap Anak 15 Tahun

Regional
Gugatan Wanprestasi ke Gibran Ditolak Hakim, Almas Tak Akan Banding

Gugatan Wanprestasi ke Gibran Ditolak Hakim, Almas Tak Akan Banding

Regional
Citilink Awali Pelayanan di Bandara Rendani dengan Pesawat Cargo Airbus 320 Rute Manokwari-Jakarta

Citilink Awali Pelayanan di Bandara Rendani dengan Pesawat Cargo Airbus 320 Rute Manokwari-Jakarta

Regional
Polda Sumsel Turun Tangan, Jadi Mediator Konflik Sengketa Lahan

Polda Sumsel Turun Tangan, Jadi Mediator Konflik Sengketa Lahan

Regional
Banjir di Lebak Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa Lumpur dan Sampah

Banjir di Lebak Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa Lumpur dan Sampah

Regional
Truk Mebel Tabrak Truk Marmer di Turunan Bawen, Satu Orang Tewas

Truk Mebel Tabrak Truk Marmer di Turunan Bawen, Satu Orang Tewas

Regional
Pj Walkot Pekanbaru Sambut Anggota Komwil I Apeksi di Jamuan Makan Malam Bersama

Pj Walkot Pekanbaru Sambut Anggota Komwil I Apeksi di Jamuan Makan Malam Bersama

Regional
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Istri Pembunuh Syok dan Pilih Batalkan Resepsi Pernikahan

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Istri Pembunuh Syok dan Pilih Batalkan Resepsi Pernikahan

Regional
Jelang Pilkada, Dico Ganinduto Sebut Surveinya di Jateng Baik

Jelang Pilkada, Dico Ganinduto Sebut Surveinya di Jateng Baik

Regional
KPU Bangka Kurangi Jumlah TPS pada Pilkada 2024, dari 911 Jadi 600-an

KPU Bangka Kurangi Jumlah TPS pada Pilkada 2024, dari 911 Jadi 600-an

Regional
500-600 Ton Sampah Harian Kota Padang, 61 Persen Sisa Makanan

500-600 Ton Sampah Harian Kota Padang, 61 Persen Sisa Makanan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com