Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Penganiayaan Pegawai Karaoke di Boyolali, Diduga Emosi karena "Room" Penuh, Diduga Libatkan Kopassus

Kompas.com - 24/11/2022, 13:23 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Viral video penganiayaan sebuah tempat karaoke di Boyolali, Jawa Tengah yang terekam pada Senin (21/11/2022) sekira pukul 22.30 WIB.

Video tersebut mengakibatkan lima pegawai karaoke terluka. Diduga penganiayaan melibatkan anggota Kopassus.

Kasus tersebut kemudian dilaporkan ke Polres Boyolali pada 22 November 2022 pada pukul 03.00 WIB. Penganiayaan pegawai karaoke di Boyolali itu terekam kamera CCTV.

Video rekaman CCTV itu kemudian diunggah di media sosial oleh akun Twitter @PaKaraoke.

Dalam rekaman CCTV itu, sejumlah pelaku tampak melakukan pemukulan terhadap beberapa pegawai. Pemukulan itu dilakukan berulang kali.

Baca juga: Penganiayaan di Tempat Karaoke di Boyolali, Diduga Libatkan Oknum Kopassus, 5 Karyawan Terluka

Bahkan, salah satu pelaku terlihat memukulkan helm ke kepala korban secara bertubi-tubi. Selain melakukan penganiayaan, pelaku juga melakukan perusakan fasilitas karaoke.

Dalam postingannya, PA Karaoke menyebut salah satu pelaku merupakan oknum Kopassus dari Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan, Kartasura.

Diduga pelaku marah karena room kosong

Pengelola PA Karaoke Boyolali, Asharry mengatakan penganiayana terhadap pegawai karaoke terjadi pada Senin malam sekitar pukul 22.30 WIB.

Awalnya, ada dua pria yang masuk ke PA Karaoke Boyolali dan menanyakan ketersedian room. Saat itu petugas mengatakan jika room karaoke sudah penuh.

Namun kedua pria tersebut tak percaya dan mereka langsung naik ke lantai dua untuk mengecek sendiri kondisinya.

"Dua orang itu pun langsung masuk ke dalam room," ujarnya, Rabu (23/11/2022).

Setelah mengecek room, dua pria tersebut marah-marah dan memaksa petugas untuk menyediakan room. Pegawai yang tak bisa menyediakan room pun langsung jadi sasaran amarah dua orang tersebut.

Baca juga: Pengunjung Aniaya Karyawan Tempat Karaoke di Boyolali, Begini Kata Kapolres

Kaca yang ada di atas meja jadi sasaran amukan mereka hingga pecah.

Setelah beberapa kali melakukan pemukulan, keduanya keluar untuk mengajak dua orang lainnya yang masih ada di luar.

Empat orang yang masuk ke dalam PA karaoke langsung membabi buta dan mem beberapa orang karyawan PA Karaoke dipukuli.

Pelaku bahkan menggunakan helm untuk memukul karyawan PA Karaoke. Total ada 5 karyawan yang menjadi korban dalam peristiwa ini.

Bahkan ada salah satu korban yang sampai saat ini masih dirawat di rumah sakit.

"Karena ada pendarahan di kepala itu. Karena pas dihantam itu kena pojok-pojokan (lancip)," ujarnya sambil menunjukkan bagian belakang kepala yang mengalami luka.

Baca juga: Viral Video Pengunjung Aniaya Karyawan Tempat Karaoke di Boyolali, Polisi Ungkap Kronologinya

Masih menurut keterangan Asharry, pegawai karaoke yang menjadi korban penganiayaan itu sebanyak lima orang. Mereka antara lain waitres, penjaga kasir, kasir dan seorang security.

"Inisial korban antara lain, MM, DT, LA, AG dan DW. DT ini setelah kejadian dirawat di rumah sakit," ujarnya.

DT dan LA merupakan pegawai perempuan di bagian kasir.

Kedua perempuan itu menjadi korban amukan oleh pelaku yang marah lantaran kehabisan room saat akan berkaraoke.

Sedangkan AG, yang mengalami luka pada bagian kepala saat ini juga masih mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Baca juga: Laporan Kronologi Sudah Diserahkan Bupati, Guru Tampar Siswa di Boyolali Tunggu Sanksi

Dia menyebut lima pegawainya itu kebanyakan mengalami luka pada bagian tangan karena meski para korban ini telah tersungkur, para pelaku tak juga menghentikan aksinya.

"Kan pas sudah dalam kondisi tergeletak itu mereka tetap dihajar. Jadi tangannya melindungi muka," jelasnya.

Aksi yang dilakukan para pelaku ini berlangsung cukup lama. Setelah dua pelaku menganiaya mereka keluar untuk memanggil temannya yang lain.

"Ya kurang lebih satu jam an lah. Mereka menganiaya pegawai kami itu," ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Regional
Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com