Salin Artikel

Kronologi Penganiayaan Pegawai Karaoke di Boyolali, Diduga Emosi karena "Room" Penuh, Diduga Libatkan Kopassus

Video tersebut mengakibatkan lima pegawai karaoke terluka. Diduga penganiayaan melibatkan anggota Kopassus.

Kasus tersebut kemudian dilaporkan ke Polres Boyolali pada 22 November 2022 pada pukul 03.00 WIB. Penganiayaan pegawai karaoke di Boyolali itu terekam kamera CCTV.

Video rekaman CCTV itu kemudian diunggah di media sosial oleh akun Twitter @PaKaraoke.

Dalam rekaman CCTV itu, sejumlah pelaku tampak melakukan pemukulan terhadap beberapa pegawai. Pemukulan itu dilakukan berulang kali.

Bahkan, salah satu pelaku terlihat memukulkan helm ke kepala korban secara bertubi-tubi. Selain melakukan penganiayaan, pelaku juga melakukan perusakan fasilitas karaoke.

Dalam postingannya, PA Karaoke menyebut salah satu pelaku merupakan oknum Kopassus dari Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan, Kartasura.

Diduga pelaku marah karena room kosong

Pengelola PA Karaoke Boyolali, Asharry mengatakan penganiayana terhadap pegawai karaoke terjadi pada Senin malam sekitar pukul 22.30 WIB.

Awalnya, ada dua pria yang masuk ke PA Karaoke Boyolali dan menanyakan ketersedian room. Saat itu petugas mengatakan jika room karaoke sudah penuh.

Namun kedua pria tersebut tak percaya dan mereka langsung naik ke lantai dua untuk mengecek sendiri kondisinya.

"Dua orang itu pun langsung masuk ke dalam room," ujarnya, Rabu (23/11/2022).

Setelah mengecek room, dua pria tersebut marah-marah dan memaksa petugas untuk menyediakan room. Pegawai yang tak bisa menyediakan room pun langsung jadi sasaran amarah dua orang tersebut.

Kaca yang ada di atas meja jadi sasaran amukan mereka hingga pecah.

Setelah beberapa kali melakukan pemukulan, keduanya keluar untuk mengajak dua orang lainnya yang masih ada di luar.

Empat orang yang masuk ke dalam PA karaoke langsung membabi buta dan mem beberapa orang karyawan PA Karaoke dipukuli.

Pelaku bahkan menggunakan helm untuk memukul karyawan PA Karaoke. Total ada 5 karyawan yang menjadi korban dalam peristiwa ini.

Bahkan ada salah satu korban yang sampai saat ini masih dirawat di rumah sakit.

"Karena ada pendarahan di kepala itu. Karena pas dihantam itu kena pojok-pojokan (lancip)," ujarnya sambil menunjukkan bagian belakang kepala yang mengalami luka.

Masih menurut keterangan Asharry, pegawai karaoke yang menjadi korban penganiayaan itu sebanyak lima orang. Mereka antara lain waitres, penjaga kasir, kasir dan seorang security.

"Inisial korban antara lain, MM, DT, LA, AG dan DW. DT ini setelah kejadian dirawat di rumah sakit," ujarnya.

DT dan LA merupakan pegawai perempuan di bagian kasir.

Kedua perempuan itu menjadi korban amukan oleh pelaku yang marah lantaran kehabisan room saat akan berkaraoke.

Sedangkan AG, yang mengalami luka pada bagian kepala saat ini juga masih mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Dia menyebut lima pegawainya itu kebanyakan mengalami luka pada bagian tangan karena meski para korban ini telah tersungkur, para pelaku tak juga menghentikan aksinya.

"Kan pas sudah dalam kondisi tergeletak itu mereka tetap dihajar. Jadi tangannya melindungi muka," jelasnya.

Aksi yang dilakukan para pelaku ini berlangsung cukup lama. Setelah dua pelaku menganiaya mereka keluar untuk memanggil temannya yang lain.

"Ya kurang lebih satu jam an lah. Mereka menganiaya pegawai kami itu," ujarnya.

Polisi menyatakan pihaknya sedang menindaklanjuti laporan penganiayaan tersebut.

"Ini sedang kita tindak lanjuti," kata Kasat Reskrim, AKP Donna Briadi mewakili Kapolres Boyolali, AKBP Asep Mauludin, Rabu (23/11/2022).

Diungkap AKP Donna, dalam laporan polisi itu, disebutkan jumlah korban sebanyak 6-7 orang.

Saat ini, polisi mengatakan masih menunggu hasil visum untuk mengetahui luka yang dialami.

Dia menyebut dari hasil laporan yang diterima, peristiwa itu bermula dari seorang yang hendak karaoke, namun seluruh room penuh.

"Namun dia memaksa untuk disediain tempat. Padahal tempatnya full. Menurut laporan awan seperti itu," jelasnya.

Karena penyelidikan masih berjalan, ia belum bisa menjelaskan secara rinci. Termasuk penyelidikan soal terkait keterlibatan oknum tidak bertanggung jawab dalam penganiayaan.

"Belum tau. Nanti kita klarifikasi dulu semuanya," tutur Asep.

"Kita baru mau cek TKP. Kita juga akan melakukan klarifikasi-klarifikasi atas laporan tersebut," imbuhnya.

Dalam laporan itu, ada dua orang yang dilaporkan.

Sementara itu pihak Kopassus memberikan tanggapan terkait peristiwa penganiayaan yang diduga melibatkan seorang anggota.

Kepala Penerangan Kopassus Letkol Inf Marlon Silalahi membenarkan terdapat anggotanya yang terlibat dalam penganiayaan tersebut. Saat ini, oknum anggota Kopassus itu tengah diproses.

"Bahwa kejadian tersebut sedang diproses oleh satuannya sehingga lebih jelas," kata Marlon ketika dihubungi Tribunnews.com pada Rabu (23/11/2022).

Menurut Marlon, penganiayaan itu terjadi karena salah komunikasi. Ia mengatakan kebetulan salah satu anggota Kopassus berada di tempat kejadian.

Namun ia menyatakan oknum anggota Kopassus itu bukanlah yang melakukan pemukulan dengan menggunakan helm.

"Tapi yang pasti anggota kami bukan yang mukul menggunakan helm," kata Marlon.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kronologi Penganiayaan Pegawai Karaoke di Boyolali yang Diduga Libatkan Oknum Kopassus

https://regional.kompas.com/read/2022/11/24/132300378/kronologi-penganiayaan-pegawai-karaoke-di-boyolali-diduga-emosi-karena-room

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke