Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panitia Munas Hipmi Sebut Penyebab Kericuhan Salah Paham dan Kelelahan

Kompas.com - 22/11/2022, 13:28 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Khairina

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Ketua Organizing Committe (OC) Musyawarah Nasional (Munas) XVII Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Muhammad Ali Affandi menjelaskan kesalahpahaman dan kelelahan jadi pemicu ricuhnya kongres. 

"Kemarin kemalaman, harusnya selesai jam 10 malam. Molor sampai jam 12 malam," katanya saat ditemui di Hotel Alila, Solo, Selasa (22/11/2022).

Baca juga: Munas Hipmi di Solo Ricuh hingga Adu Jotos, Ini Dugaan Penyebabnya

Seperti diketahui, situasi mulai tidak kondusif atau memanas setelah rapat pleno di Ballroom Hotel Alila Solo diskors sekitar pukul 23.30 WIB.

Kemudian, berlanjut ke area luar munas, dan di arena luar itu terjadi senggol-senggolan. Saat itulah terjadi sedikit kesalahpahaman dan kericuhan.

Menurut Ali Affandi, para peserta sudah berada di lokasi munas sejak pagi hari sekitar pukul 07.00 WIB. Menurut dia, itu yang membuat para peserta mudah tersulut emosi.

"Kan keputusan yang baik itu harus disertai sama kesehatan, makan kenyang, dan fokus kalau sudah capek bisa salah," jelasnya.

Baca juga: Munas Hipmi di Solo Ricuh, Gibran: Segera Selesaikan

Pada Selasa (22/11/2022), sidang pleno bakal dilanjutkan dengan beberapa peraturan serta evaluasi atas kejadian kericuhan tersebut.

"Secara teknis akan kita perbaiki kalau ada kekurangan. Dinamika menghangatlah, itu di luar forum mau istirahat, kita mau selesaikan secara kekeluargaan. Hari ini akan coba kita selesaikan sesuai saran dari senior kami," katanya.

"Hari ini pleno 1 sampai terkahir, kami usahakan sampai kita mempertanggungjawabkan LPJ sampai nakhoda baru Hipmi," terangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Regional
Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Regional
Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Regional
Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com