Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Kondisi Warga Meteseh Kendal yang Terdampak Limbah Pabrik PT Citra Mas Mandiri, Debu Hitam Sebabkan Flek Paru-paru

Kompas.com - 01/11/2022, 07:49 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS,com - Warga Desa Meteseh, Boja, Kendal sudah lama terdampak pencemaran limbah udara dan air dari pabrik PT Citra Mas Mandiri.

Kepala Dusun Jonjang Rubiyanto bersama Kelompok Peduli Lingkungan (Kelingan) Boja yang hadir dalam audiensi dengan DPRD Jateng membenarkan hal itu. Sampai sekarang belum ada penyelesaian yang diharapkan warga.

Diungkapkan saat hujan lebat mengguyur wilayah pemukiman warga sekitar, limbah berwarna hitam milik perusahan terlihat membanjiri jalan raya. Aliran itu kemudian mengalir ke sungai dan mencemari pertanian.

Baca juga: Pabrik yang Diduga Menyebabkan Pencemaran Udara Telah Melakukan Kesepakatan dengan Warga

“Kajian ini saya harap menjadi pertimbangan apakah layak dari dampak itu mengganggu lingkungan kami. Ini sudah 13 tahun,” katanya dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Senin (31/10/2022).

Lebih lanjut, dia menceritakan sejak berdirinya pabrik 13 tahun silam telah menyebabkan anaknya yang kala itu masih bayi terkena flek paru-paru.

“Kita masuk ke rumah sakit sebulan. Setelah kami pulang dan menghirup pasti kambuh lagi. Apakah ini akan diteruskan. Kita hidup di lingkungan masyarakat tiap tahun akan ada perubahan. Bukankah kami layak sehat?” terangnya.

Kadus itu mengharapkan audiensi tersebut dapat membawa permasalahan ke titik terang. Lalu pencemaran itu diselesaikan dengan serius.

Kuasa Hukum Kelingan Boja, Sukarman atau Karman Sastro mengatakan uji laboratorium yang dilakukan DLH terhadap pabrik pengolah ban bekas itu menunjukkan tak ada zat kimia melebihi ambang batas.

“Benar saja karena dilakukan di saat hujan dan pabrik tidak beroperasi,” katanya.

Menyangkal hal itu, warga secara sukarela membayar uji laboratorium mandiri. Hasilnya kualitas udara melebihi batas baku mutu pemerintah soal lingkungan hidup, misalnya kandungan karbon.

Mewakili 30 warga yang memberi kuasa, Karman meminta anggota DPRD Jateng turun ke lapangan mengecek dugaan pencemaran lingkungan tersebut.

"Saya berharap Dewan merumuskan langkah untuk menyelesaikan sesuai harapan warga. Mari kita ke lapangan bareng," kata Karman saat audiensi di Ruang Rapat Komisi D DPRD Jawa Tengah.

Audiensi dimpimpin Wakil Ketua Komisi D, Hadi Santoso beserta anggotanya. Lalu warga terdampak, Perwakilan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Tengah, Kepala DLH Kendal Aris Irwanto, Direktur PT Citra Mas Mandiri Imam Sujati, dan Kepala Desa Meteseh Siswanto.

Baca juga: DLH Sebut Pencemaran Udara di Jakarta Timur Tertinggi Se-DKI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Regional
Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Regional
Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Regional
Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Regional
Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Regional
Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Regional
Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Regional
5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Regional
Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Regional
Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com