Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Pondok Pesantren Biasa, Dayah Diniyah Darussalam Jadi Rumah Aman untuk Korban Kekerasan Seksual di Aceh

Kompas.com - 25/10/2022, 06:06 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Dayah Diniyah Darussalam yang ada di Kabupaten Aceh Barat bukan pondok pesantren biasa.

Hanisah, pimpinannya menjadikan dayah ini rumah aman bagi anak dan korban kekerasan seksual. Hukum syariat yang berlaku di Aceh, kata dia, gagal memberikan keadilan untuk korban.

Bangunan pesantren itu sederhana saja, terdiri dari ruang-ruang kelas dan kamar-kamar santri dengan cat dinding warna hijau.

Saban hari, sekitar 25 anak tinggal dan mengenyam pendidikan setingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di dayah - atau pondok pesantren - yang terletak di Desa Meunasah Buloh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh.

Baca juga: Saat Tidur di Ruang Perawat, Bidan di Lampung Diperkosa Rekan Kerjanya

Sekitar 22 tahun lalu, Hanisah yang kini berusia 45 tahun mendirikan Dayah Diniyah Darussalam bagi anak-anak korban konflik, agar tetap bisa mengenyam pendidikan layak.

Kala itu Aceh masih dirundung konflik antara Gerakan Aceh Merdeka dengan Republik Indonesia.

“Sebelumnya [untuk] anak yatim piatu yang ayah dan ibunya ditembak mati [saat konflik]," kata dia.

“Tapi di sini, semua kita terima,” kata perempuan yang dipanggil ‘umi’ atau ‘ibu’ oleh para santri, kepada wartawan Hidayatullah yang melaporkan untuk BBC News Indonesia.

Saat azan Magrib berkumandang, Hanisah bersama guru-guru yang lain bergabung dengan para siswa untuk salat berjamaah dan belajar ilmu agama hingga azan Isya berkumandang.

Baca juga: Kasus Pemerkosaan Bocah 8 Tahun di Ambon, Pelaku dan Korban Tetangga Dekat

Diusir karena menerima korban perkosaan inses

?Hanisah, pimpinan Dayah Diniyah Darussalam di Aceh Barat.HIDAYATULLAH via BBC Indonesia ?Hanisah, pimpinan Dayah Diniyah Darussalam di Aceh Barat.
Seiring berjalannya waktu, Diniyah Darussalam juga menerima anak-anak korban tsunami yang memporak porandakan Aceh pada 2004.

Namun bagi Hanisah, transformasi pondok pesantrennya dia rasakan betul sekitar 10 tahun setelah didirikannya.

Ketika itu, dia menerima seorang anak berusia 15 tahun yang sedang hamil, korban perkosaan inses oleh ayah kandungnya.

Korban itu, kata Hanisah, ditampung bersama adiknya yang diusir dari kampung mereka.

“Jadi, sudah diusir dari kampung, tidak diterima oleh saudara-saudaranya. Maka dirujuk ke dayah kami,” ujar Hanisah.

Baca juga: Pendarahan, Bocah 8 Tahun Korban Pemerkosaan di Ambon Dirawat di RS

Niat mulai Hanisah menampung korban itu ternyata justru membuat pondok pesantrennya diusir dari kampung dan harus pindah ke lokasi baru.

“[Kata warga] anak itu tidak baik. Maka kalau diterima anak itu di pesantren, kampung itu dibilang tidak baik,” kenang dia.

Karena desakan warga itu, Hanisah yang baru pulang dari Filipina untuk memenuhi undangan sebuah acara, mengepak seluruh barang dan mengajak seluruh siswanya pindah.

Kejadian malam itu tak membuat Hanisah mengurungkan niatnya membantu para korban kekerasan seksual.

Dayah Diniyah Darussalam justru membuka lembaran baru sebagai rumah aman untuk tempat perlindungan anak dan perempuan korban kekerasan seksual lainnya.

Baca juga: Detik-detik Korban Pemerkosaan Petugas SPBU di NTT Berjalan Lemah ke Polres Nagekeo Laporkan Pelaku

“Ada kekerasan seksual oleh aparat penegak hukum, anak pencurian, perempuan diperkosa secara beramai-ramai hingga hamil, ada kawin penculikan, perzinaan," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Orang di Dompu Dilarikan ke Puskesmas Usai Digigit Anjing Diduga Rabies

8 Orang di Dompu Dilarikan ke Puskesmas Usai Digigit Anjing Diduga Rabies

Regional
Kapal Terbakar dan Terdampar di Wakatobi, Polisi: Kami Sudah Menghubungi Owner-nya

Kapal Terbakar dan Terdampar di Wakatobi, Polisi: Kami Sudah Menghubungi Owner-nya

Regional
Ini Daftar 90 Caleg DPRD Kabupaten Serang dan Cilegon Terpilih

Ini Daftar 90 Caleg DPRD Kabupaten Serang dan Cilegon Terpilih

Regional
Siswa SMP di Aceh Curi Sepeda Motor Polisi, 'Sparepart' Dibongkar lalu Dijual

Siswa SMP di Aceh Curi Sepeda Motor Polisi, "Sparepart" Dibongkar lalu Dijual

Regional
Presiden Jokowi Cek Harga Sembako Saat Kunjungi Pasar Seketeng Sumbawa

Presiden Jokowi Cek Harga Sembako Saat Kunjungi Pasar Seketeng Sumbawa

Regional
Copot Pegawai yang Terlibat Perdagangan Satwa Ilegal di Kalimantan, Bea Cukai: Ini Tidak Terkait Instansi

Copot Pegawai yang Terlibat Perdagangan Satwa Ilegal di Kalimantan, Bea Cukai: Ini Tidak Terkait Instansi

Regional
Janjikan Rp 200.000 ke Pemilih, Caleg di Dumai Divonis 8 Bulan Penjara

Janjikan Rp 200.000 ke Pemilih, Caleg di Dumai Divonis 8 Bulan Penjara

Regional
Sah! Ini Daftar Nama Anggota DPRD Kabupaten Purworejo 2024-2029

Sah! Ini Daftar Nama Anggota DPRD Kabupaten Purworejo 2024-2029

Regional
Hakim Tolak Gugatan Wanprestasi Almas Tsaqibbirru kepada Gibran

Hakim Tolak Gugatan Wanprestasi Almas Tsaqibbirru kepada Gibran

Regional
Gelora Tak Ingin PKS Gabung Koalisi Prabowo, Gibran: Keputusannya Tunggu Pak Presiden Terpilih

Gelora Tak Ingin PKS Gabung Koalisi Prabowo, Gibran: Keputusannya Tunggu Pak Presiden Terpilih

Regional
Sukseskan PON 2024, Pemprov Sumut Manfaatkan TI untuk Pendaftaran hingga Logistik

Sukseskan PON 2024, Pemprov Sumut Manfaatkan TI untuk Pendaftaran hingga Logistik

Regional
2 Caleg PDI-P Magelang Mengundurkan Diri meski Terpilih Pemilu, Siapa Mereka?

2 Caleg PDI-P Magelang Mengundurkan Diri meski Terpilih Pemilu, Siapa Mereka?

Regional
Daftar 100 Caleg DPRD Banten Terpilih Hasil Pemilu 2024

Daftar 100 Caleg DPRD Banten Terpilih Hasil Pemilu 2024

Regional
Bupati dan Wabup Daftar Pilkada Ogan Ilir 2024 di 7 Partai Politik

Bupati dan Wabup Daftar Pilkada Ogan Ilir 2024 di 7 Partai Politik

Regional
Saat Pratama Arhan Kembali Tersenyum Usai Indonesia Ditekuk Uzbekistan...

Saat Pratama Arhan Kembali Tersenyum Usai Indonesia Ditekuk Uzbekistan...

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com