Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Pondok Pesantren Biasa, Dayah Diniyah Darussalam Jadi Rumah Aman untuk Korban Kekerasan Seksual di Aceh

Kompas.com - 25/10/2022, 06:06 WIB
Rachmawati

Editor

"Termasuk pemerkosaan mahasiswi oleh dosen, ada juga kasus memperkosa adik ipar di depan anaknya yang masih kecil sehingga anak itu trauma dan dirujuk ke tempat ini. Jadi, banyak persoalan yang kita tangani,” tambah Hanisah.

‘Kalau bukan kita yang melihat korban, siapa lagi?’

Kini, 12 tahun setelah peristiwa pengusiran itu, Dayah Diniyah Darussalam disebut Hanisah telah menangani ratusan perempuan korban kekerasan seksual.

Menurut Hanisah, banyak dari penyintas ini sekarang telah menjadi Pegawai Negeri Sipil, guru, hingga pimpinan pesantren.

“Jadi kalau bukan kita, pimpinan dayah [atau] ulama yang melihat [korban], siapa lagi?” ujar perempuan yang tergabung dalam Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Barat ini.

Orang awam, sebut dia, kerap melihat perbuatan kekerasan seksual sebagai perbuatan keji. Namun jarang mau merangkul korban.

“Tapi itulah yang harus kita tampung, kita bina, kita rangkul. Supaya mereka menjadi manusia yang baik, yang bisa berdiri di atas kakinya sendiri,” tukas dia.

Baca juga: Ibu Muda di Sumsel Diperkosa Tetangganya, Tangan Diikat dan Diancam Dibunuh

Di rumah aman Hanisah mengatakan semua korban kekersan seksual dibina atas nama santri.

Latar belakang korban yang datang juga hanya diketahui oleh satu atau dua orang dewan guru, dan tidak dibuka kepada santri yang lain.

“Sengaja disembunyikan untuk menghindari intimidasi atau kata-mengatai, sehingga korban bisa bergaul dengan santri lain,” terangnya.

Setiap korban yang datang ke Dayah Diniyah Darussalam diperkenalkan sebagai seorang santri yang hendak menuntut ilmu agama, kemudian korban akan didampingi oleh seorang guru yang juga merupakan penyintas.

Selain menguatkan korban dengan pendekatan Islami, Hanisah juga mengajak para korban untuk bangkit dalam menghadapi kehidupan.

Baca juga: Kronologi Remaja 13 Tahun di Bogor Diperkosa Tetangga hingga Hamil

“Percaya bahwa kejadian itu bukan kita sengaja. Kita hidup di dunia selalu ada yang salah. Memperbaiki diri dengan tauhid dan tasawuf untuk merendah dan mengenal diri,” ujar Hanisah.

“Sesekali liburan bersama,” imbuhnya sambil tersenyum.

Tempat menata mimpi kembali

Ilustrasi. M?alika (bukan nama sebenarnya) adalah korban pemerkosaan. Dia mengaku tinggal di Dayah Diniyah Darussalam menjadi pilihan tepat saat dirinya sangat membutuhkan dukunganDAVIES SURYA/BBC Ilustrasi. M?alika (bukan nama sebenarnya) adalah korban pemerkosaan. Dia mengaku tinggal di Dayah Diniyah Darussalam menjadi pilihan tepat saat dirinya sangat membutuhkan dukungan
Malika (bukan nama sebenarnya), 21 tahun, sudah enam bulan ini tinggal di rumah aman milik Hanisah. Dia adalah korban pemerkosaan oleh dosen di kampusnya.

Baginya, tinggal di Dayah Diniyah Darussalam menjadi pilihan tepat saat dirinya mengaku sangat membutuhkan dukungan dan perlakuan baik dari orang-orang di sekelilingnya.

“Pertama kali saya kenal Umi, saya sangat membutuhkan dukungan. Di sana, saya merasa tidak takut, sangat nyaman,” kata Malika yang mengaku diperkenalkan kepada Hanisah oleh seorang teman.

Kata dia, semua teman di rumah aman itu dan juga memperlakukannya dengan sangat baik.

Sebagai korban pemerkosaan, Malika berkata ada kalanya dia merasa tidak lagi punya tujuan hidup, tidak bisa mengambil keputusan sendiri, dan merasa mentalnya tidak stabil.

Baca juga: Ayah di Wonogiri Perkosa Anak Kandung di Kamar Hotel hingga Hamil

Di sini, dia bisa membenahi diri secara spiritual dan menata kembali mimpi yang sebelumnya hancur berantakan.

“Kita sebagai perempuan dengan hal-hal yang pernah membuat kita sakit itu… Kita tidak boleh larut di situ. Kita masih punya harapan agar hidup lebih bagus, kita masih punya masa depan,” ujar dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prajurit TNI Diserang KKB Saat Berpatroli di Paniai Papua Tengah

Prajurit TNI Diserang KKB Saat Berpatroli di Paniai Papua Tengah

Regional
KPU Magelang Terima 2 Orang Konsultasi Calon Independen Pilkada

KPU Magelang Terima 2 Orang Konsultasi Calon Independen Pilkada

Regional
Penjaringan untuk Pilkada, PDI-P Pemalang Sebut Bacalon Harus Ber-KTA Partai Banteng

Penjaringan untuk Pilkada, PDI-P Pemalang Sebut Bacalon Harus Ber-KTA Partai Banteng

Regional
Tepat di Hardiknas, 4 Disabilitas Tunanetra Berjuang Masuk Perguruan Tinggi Negeri

Tepat di Hardiknas, 4 Disabilitas Tunanetra Berjuang Masuk Perguruan Tinggi Negeri

Regional
HUT Ke-477 Semarang, Mbak Ita: Paparkan Pencapaian Nilai Investasi Tumbuh 100 Persen hingga Kemiskinan Terendah di Jateng

HUT Ke-477 Semarang, Mbak Ita: Paparkan Pencapaian Nilai Investasi Tumbuh 100 Persen hingga Kemiskinan Terendah di Jateng

Regional
Prabowo Ingin Libatkan Megawati dalam Penyusunan Kabinet, Gibran: Semuanya Kami Mintain Masukan

Prabowo Ingin Libatkan Megawati dalam Penyusunan Kabinet, Gibran: Semuanya Kami Mintain Masukan

Regional
Perjuangan Guru Erni Seberangi Lautan demi Mengajar, Perahu yang Dinaiki Pernah Terbalik

Perjuangan Guru Erni Seberangi Lautan demi Mengajar, Perahu yang Dinaiki Pernah Terbalik

Regional
Cekcok dengan Ibunya, Mahasiswa di Banjarmasin Ditemukan Tewas Gantung Diri

Cekcok dengan Ibunya, Mahasiswa di Banjarmasin Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Banjir Rendam Sekolah di Maja Lebak, Semua Murid Diliburkan

Banjir Rendam Sekolah di Maja Lebak, Semua Murid Diliburkan

Regional
Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Regional
Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar 'Online' buat Ujian

Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar "Online" buat Ujian

Regional
Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Regional
Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Regional
28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

Regional
Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com