Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Anak di NTT Meninggal Dunia akibat Gagal Ginjal Akut

Kompas.com - 21/10/2022, 20:12 WIB
Nansianus Taris,
Andi Hartik

Tim Redaksi

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Dua anak di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) meninggal akibat terserang penyakit gangguan gagal ginjal akut.

Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Provinsi NTT, dr. Woro Indri Padmasiwi menjelaskan, pihaknya melaporkan dua kasus gagal ginjal ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia.

"Satu dari Rote Ndao. Satu lagi yang baru dari Rumah Sakit Waikabubak, Sumba Barat," jelas Woro saat dikonfirmasi, Jumat (21/10/2022) siang.

Baca juga: Gagal Ginjal Akut Misterius, Balita di Sumba Barat NTT Meninggal

Woro mengatakan, satu orang anak dari Kabupaten Rote Ndao meninggal pada September 2022.

Sementara, untuk anak umur 1 tahun 10 bulan dari Sumba Barat dilaporkan juga sudah meninggal dunia. Anak itu meninggal pada Kamis (20/10/2022) malam sekitar pukul 22.00 Wita setelah kondisinya terus memburuk.

Baca juga: Batuk Pilek dan Tak Kencing, Balita 2 Tahun di Rote Ndao Meninggal, Alami Gagal Ginjal Akut Misterius

Sebelum meninggal, anak itu rencananya masih akan dirujuk ke RSUP Sanglah di Denpasar, Bali.

Selain itu, ada satu anak lagi dari NTT yang meninggal akibat gangguan gagal ginjal akut. Anak asal Manggarai Barat itu meninggal di RSUD dr Soetomo, Surabaya, pada September 2022.

Woro mengatakan, anak itu ke RSUD dr Soetomo untuk cuci darah sekitar tanggal 8-9 September 2022.

Namun, kasus itu tidak dilaporkan sebagai kasus dari NTT.

"Pihak Rumah Sakit dr Soetomo Surabaya yang laporkan ke Kemenkes," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Korupsi Modal Bank, Mantan Kepala Bapedda Bireuen Divonis 3 Tahun Penjara

Korupsi Modal Bank, Mantan Kepala Bapedda Bireuen Divonis 3 Tahun Penjara

Regional
Ratusan Polisi Dikerahkan Amankan Krui World Surf 2024

Ratusan Polisi Dikerahkan Amankan Krui World Surf 2024

Regional
Eks Ketua DPRD Kota Semarang Jadi yang Pertama Ambil Formulir Pilkada di PDI-P

Eks Ketua DPRD Kota Semarang Jadi yang Pertama Ambil Formulir Pilkada di PDI-P

Regional
Oknum Petugas Bea Cukai Ketapang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Ekor Burung Dilindungi

Oknum Petugas Bea Cukai Ketapang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Ekor Burung Dilindungi

Regional
Terbongkar, Aksi Pelecehan Seksual Guru terhadap Anak 15 Tahun

Terbongkar, Aksi Pelecehan Seksual Guru terhadap Anak 15 Tahun

Regional
Gugatan Wanprestasi ke Gibran Ditolak Hakim, Almas Tak Akan Banding

Gugatan Wanprestasi ke Gibran Ditolak Hakim, Almas Tak Akan Banding

Regional
Citilink Awali Pelayanan di Bandara Rendani dengan Pesawat Cargo Airbus 320 Rute Manokwari-Jakarta

Citilink Awali Pelayanan di Bandara Rendani dengan Pesawat Cargo Airbus 320 Rute Manokwari-Jakarta

Regional
Polda Sumsel Turun Tangan, Jadi Mediator Konflik Sengketa Lahan

Polda Sumsel Turun Tangan, Jadi Mediator Konflik Sengketa Lahan

Regional
Banjir di Lebak Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa Lumpur dan Sampah

Banjir di Lebak Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa Lumpur dan Sampah

Regional
Truk Mebel Tabrak Truk Marmer di Turunan Bawen, Satu Orang Tewas

Truk Mebel Tabrak Truk Marmer di Turunan Bawen, Satu Orang Tewas

Regional
Pj Walkot Pekanbaru Sambut Anggota Komwil I Apeksi di Jamuan Makan Malam Bersama

Pj Walkot Pekanbaru Sambut Anggota Komwil I Apeksi di Jamuan Makan Malam Bersama

Regional
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Istri Pembunuh Syok dan Pilih Batalkan Resepsi Pernikahan

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Istri Pembunuh Syok dan Pilih Batalkan Resepsi Pernikahan

Regional
Jelang Pilkada, Dico Ganinduto Sebut Surveinya di Jateng Baik

Jelang Pilkada, Dico Ganinduto Sebut Surveinya di Jateng Baik

Regional
KPU Bangka Kurangi Jumlah TPS pada Pilkada 2024, dari 911 Jadi 600-an

KPU Bangka Kurangi Jumlah TPS pada Pilkada 2024, dari 911 Jadi 600-an

Regional
500-600 Ton Sampah Harian Kota Padang, 61 Persen Sisa Makanan

500-600 Ton Sampah Harian Kota Padang, 61 Persen Sisa Makanan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com