Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertama Kalinya Sepanjang Sejarah Blok Cepu, Blora Akhirnya Dapatkan Dana Bagi Hasil

Kompas.com - 06/10/2022, 13:04 WIB
Aria Rusta Yuli Pradana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kabupaten Blora akhirnya bisa merasakan dana bagi hasil (DBH) sektor migas dari Blok Cepu. Diketahui, sepanjang adanya Blok Cepu, Kabupaten Blora belum pernah merasakan alokasi DBH tersebut.

Padahal, 37 persen wilayah kerja penambangan (WKP) Blok Cepu berada di Kabupaten Blora

“Iya (pertama kali) sejak ada,” kata Bupati Blora Arief Rohman saat berkunjung ke Kantor Kompas.com di Jakarta, Rabu (5/10/2022).

Arief mengatakan bahwa DBH yang didapatkan tersebut merupakan hasil perjuangan panjang. Dia mengaku memperjuangkan DBH migas Blok Cepu sejak menjabat sebagai Wakil Bupati (Wabup) Blora).

Baca juga: Kades di Blora Diduga Gunakan Uang Korupsi Dana Desa untuk Usaha Pribadi

“Tapi alhamdulillah dengan perjuangan bersama, duduk bersama didukung oleh stakeholder. Lalu ada revisi Undang-Undang (UU) Hubungan Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (HKPD), kita berhasil berjuang. Daerah perbatasan dengan daerah penghasil migas mendapat bagian. Kita akhirnya tahun depan dapat sekitar Rp 160 miliar,” jelasnya.

Pada aturan sebelumnya yakni UU Dana Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, Kabupaten Blora tidak mendapat alokasi DBH. Hal ini lantaran mulut sumur pengeboran minyak ada di Kabupaten Bojonegoro.

“Ketika orang menyebut Blok Cepu, tahunya di Cepu Blora. Namanya Blok Cepu tapi mulut sumurnya ada di Bojonegoro. Sehingga selama ini DBH diperuntukkan bagi daerah penghasil Bojonegoro, jumlahnya triliunan. Sementara kami yang di kabupaten sebelahnya belum dapat,” kata Arief.

Arief menjelaskan sebelumnya alokasi DBH migas mencapai 15 persen. Adapun rinciannya, 6 persen daerah penghasil, 6 persen kabupaten/kota dalam provinsi daerah penghasil, dan 3 persen provinsi daerah penghasil.

“Kita hanya jadi penonton. Padahal ketika awal pembangunan Blok Cepu, yang dapat dampak sosial kan Cepu. Karena ketika itu huniannya di Cepu semua. Gudangnya truk di cepu. Begitu beroperasi yang dapat mulut sumur Bojonegoro. Dihitung daerah penghasil adalah yang ada mulut sumur. Lha terus tempat saya dapat apa,” kata dia.

Kemudian lahir UU HKPD yang merevisi sejumlah pasal terkait DBH migas. Dalam hal ini kabupaten/kota yang berbatasan dengan daerah penghasil akan mendapatkan 3 persen DBH.

“Kemudian di UU HKPD ada tambahan pasal. 3 persen untuk daerah perbatasan. Akhirnya formulanya daerah penghasil 6,5 persen. Daerah kabupaten/kota dalam satu provinsi 3 persen, 3 persen daerah perbatasan, 1 persen daerah pengolah,” ungkapnya.

Baca juga: Kesaksian Aremanita Blora Soal Tragedi Kanjuruhan Malang: Banyak yang Tergeletak di Tangga

Meski begitu, Arief mengaku alokasi Rp 160 miliar yang akan didapat Kabupaten Blora tidak sesuai yang diharapkan. Dia mengatakan bahwa pembagian DBH untuk kabupaten/kota yang berbatasan dengan daerah penghasil tidak seharusnya sama rata.

Namun, Arief tetap bersyukur bahwa perjuangan mendapatkan DBH akhirnya benar-benar terealisasi.

"Asumsi kita yang dulu mengajukan bisa sekitar Rp 400 sampai Rp 500 miliar, tapi ya kita tetap syukuri lah, karena pemerintah punya formula penghitungan," katanya.

Terpisah, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Blora, HM Dasum mengatakan pihaknya segera membahas anggaran tersebut dalam waktu dekat.

"Anggaran baru kita bahas, ini ada tambahan Rp 160 miliar dari DBH migas," katanya.

Dengan adanya tambahan anggaran tersebut, nantinya akan dipergunakan untuk pembangunan infrastruktur hingga mengurangi angka kemiskinan di wilayahnya.

"Mudah-mudahan bisa berkembang untuk membantu masyarakat miskin, untuk mengurai kemiskinan, juga untuk proyek-proyek infrastruktur jalan yang belum terjangkau tahun ini, akan kita anggarkan," pungkasnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bantu Korban Banjir Lahar di Sumbar, Bupati Solok Kerap 'Dibully' Pencitraan

Bantu Korban Banjir Lahar di Sumbar, Bupati Solok Kerap "Dibully" Pencitraan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pengantin Perempuan di Halmahera Selatan Ternyata Laki-laki, Diketahui Usai Dicek Bidan dan Aparat Desa

Pengantin Perempuan di Halmahera Selatan Ternyata Laki-laki, Diketahui Usai Dicek Bidan dan Aparat Desa

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Letusan Gunung Ibu di Halmahera Barat, Warga 4 Desa Dievakuasi dan Terjadi Badai Petir Vulkanik

Letusan Gunung Ibu di Halmahera Barat, Warga 4 Desa Dievakuasi dan Terjadi Badai Petir Vulkanik

Regional
Cerita Polisi Turis WSL Krui Lampung Hadapi Bule Tak Bisa Bahasa Inggris

Cerita Polisi Turis WSL Krui Lampung Hadapi Bule Tak Bisa Bahasa Inggris

Regional
Buruh Bangunan di Ambon Dibacok OTK Saat Mencari Sang Anak

Buruh Bangunan di Ambon Dibacok OTK Saat Mencari Sang Anak

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Biksu Thudong Tiba di Kelenteng Magelang Minggu Sore

Biksu Thudong Tiba di Kelenteng Magelang Minggu Sore

Regional
[POPULER REGIONAL] Di Balik Kedatangan Elon Musk di Bali | Curhat Remaja Korban Teror Foto Mesum

[POPULER REGIONAL] Di Balik Kedatangan Elon Musk di Bali | Curhat Remaja Korban Teror Foto Mesum

Regional
Hari Kebangkitan Nasional: Sejarah, Latar Belakang, Tokoh, dan Makna

Hari Kebangkitan Nasional: Sejarah, Latar Belakang, Tokoh, dan Makna

Regional
Kronologi Kasus Penganiayaan Pemuda hingga Tewas di Tarakan, Awalnya Korban Dilaporkan Kecelakaan Sepeda

Kronologi Kasus Penganiayaan Pemuda hingga Tewas di Tarakan, Awalnya Korban Dilaporkan Kecelakaan Sepeda

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com