Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Santri di OKU Timur Tikam Ustaz Saat Wudu, Dipicu Dendam Ketahuan Merokok

Kompas.com - 03/09/2022, 15:05 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - SH (17) seorang santri pondok pesantren di Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan ditangkap karena menikam seorang ustaz,

Saat kejadian, korban yang bernama Muhammad Hasan Rusdin (34) sedang mengambil wudu untuk melaksanakan shalat.

Peristiwa tersebut terjadi di Pondok Pesantren Nurul Cholik Desa Baturaja Bungin, Kecamatan Bunga Mayang, OKU Timur pada Rabu (31/8//2022).

Saat itu korban yang juga guru pelaku mengambil wudu untuk shalat ashar sekitar pukul 15.00 WIB.

Baca juga: Dendam Sering Dimarahi, Santri Pondok Pesantren Sumsel Tikam Guru Saat Ambil Wudu

Tanpa diduga, SH datang dengan membawa pisau langsung menikam punggung gurunya.

Serangan tersebut membuat SH tersungkur. Tak puas, SH berusaha menghunuskan kembali pisau ke tubuh gurunya.

Lengan korban juga terluka saat pisau dicabut dari punggung korban. Saat korban terlentang, pelaku tetap berusaha melukai korban.

Beruntung saat itu ada santri lain yang melihatnya dan langsug mengamankan SH ke rumah kepala desa.

Dengan kondisi terluka, korban kemudian dilarikan ke RS. Dia menerima 30 jahitan di punggung dna 20 jahitan di lengan.

Baca juga: Khawatir Ada Praktik Perdukunan, Wagub Jabar Bakal Data Pesantren

Ketahuan merokok dan terlambat shalat berjemaah

Kasat Reskrim Polres OKU Timur AKP Apromico membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan pelaku dendam karena kerap dimarahi oleh korban yang tak lain gurunya sendiri.

“Saat diserahkan (ke polisi), tersangka mengakui perbuatannya. Motifnya dendam karena tidak senang sering dimarahi korban. Pelaku ini adalah santri di pondok tersebut, sementara korban adalah gurunya,” jelas Apromico, Kamis (1/9/2022).

Di depan petugas, HS mengaku kerap ditegur oleh korban karena ketahuan merokok dan terlambat shalat jemaah.

Dendam HS memuncak saat korban mengancam akan memanggil orang tuanya yang berasal dari Desa Ulu Danau, Kecamatan Sindang Danau, Kabupaten OKU Selatan.

Baca juga: 20 Santriwati Dicabuli Pimpinan Pondok Pesantren di Katapang Bandung, Polisi: Masih Proses Lidik

"Saya tidak mau dipanggil orang tua, jadi saya tusuk," ucap HS, dikutip dari TribunSumsel.com.

Ia juga mengatakan pisau yang ia gunakan untuk menikam korban dibawa dari rumah sejak lama. Awalnya ia hanya ingin menggunakan pisau untuk jaga-jaga.

Namun akhirnya digunakan untuk menikam gurunya. Saat ini korban masih dirawat, sementara pelaku menjalani pemeriksaan.

Dari kejadian itu, polisi mendapatkan barang bukti berupa pisau yang digunakan untuk menyerang Hasan serta baju milik korban.

Atas perbuatannya, SH pun terancam dikenakan pasal 351 KUHP tentang penganiayaan dengan hukuman penjara selama lima tahun.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Aji YK Putra | Editor : Gloria Setyvani Putri), Tribunnews.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com