CILACAP, KOMPAS.com - Ribuan nelayan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, tidak bisa melaut sejak beberapa hari terakhir akibat cuaca buruk di laut selatan.
Ketua Himpunan Nelayan Indonesia (HNSI) Cilacap Sarjono mengatakan, nelayan memilih menambatkan kapal karena gelombang tinggi dan pasang air laut maksimum.
"Nelayan-nelayan kecil, mayoritas di bawah 10 GT (gross tonnage) banyak yang enggak melaut. Waktu pasang angin kencang dan gelombangnya tinggi mengakibatkan gelombang pasang naik," kata Sarjono, saat dihubungi, pada Rabu (31/8/2022).
Sarjono berharap, cuaca buruk tersebut dapat segera berakhir.
Baca juga: Video Viral Pengendara Motor Kabur Usai Isi BBM di SPBU di Banyumas, Ini Kata Polisi
Sehingga, lebih dari 5.000 nelayan kecil di Cilacap dapat melaut kembali.
"Ini sudah sekitar satu mingguan (cuaca buruk), hari ini juga masih kencang arusnya, agak siang air akan naik, otomatis gelombang tinggi. Mudah-mudahan akhir pekan ini cuaca membaik," ujar Sarjono.
Sarjono mengatakan, cuaca buruk tidak mempengaruhi kapal-kapal ikan berukuran besar.
"Kapal-kapal besar tetap melaut," kata Sarjono.
Meski demikian, cuaca buruk mengakibatkan beberapa bagian pada kapal besar mengalami kerusakan saat ditambatkan di pelabuhan.
Baca juga: Habiskan Anggaran Rp 35 Miliar, Proyek Pedestrian di Makassar Mangkrak
"Karena benturan kapal dengan kapal, sering terjadi kerusakan seperti tali putus dan lainnya, jadi dampaknya sangat luar biasa," ujar Sarjono.
Diberitakan sebelumnya, gelombang tinggi menghantam perairan Kabupaten Cilacap dan Kebumen, Jawa Tengah, Selasa (30/8/2022) pagi.
Akibatnya, lima warung di Pantai Widarapayung Cilacap dan ratusan warung pantai di Kebumen rusak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.