Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waldjinah, dari Kembang Kacang hingga Ratu Keroncong

Kompas.com - 27/08/2022, 10:55 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Waldjinah adalah penyanyi keroncong Jawa. Ia menyanyi lagu keroncong sejak kecil hingga kini ia dikenal sebagai Ratu Keroncong Indonesia.

Waldjinah dilahirkan di Kampung Mangkuyudan, Surakarta pada 7 November 1943.

Ia adalah anak bungsu dari pasangan Wiryo Raharjo dan Kamini. Sang ayah adalah karyawan perusahaan batik, sementara snag ibu adalah pedagang pecel.

Dalam tulisan Waldjinah dan Perjalanan Karier Bermusik Tahun 1965-2013 dijelaskan jika nama Waldjinah memiliki arti anak kesepuluh yang dilahirkan pada bulan Syawal. Wal dari kata syawal dan jinah dalam bahasa Jawa berarti sepuluh.

Baca juga: Lokananta, Lorong Waktu Sejarah Musik Indonesia, Masih Simpan Suara Asli Soekarno

Ia memiliki tujuh saudara laki-laki dan dua saudara perempuan.

Sejak kecil, bakat Waldjinah menembang sudah terlihat. Pak Marjo, guru kesenian Waldjinah yang melihat bakat anak didiknya.

Ia yang kemudian melatih Waldjinah menyanyikan lagu-lagu langgam.

Riwayat pendidkan formal Waldjinah adalah masuk ke Skeolah Rakyat arau SR di usia 6 tahun. 

Sempat ditentang keluarga

Keinginan Waldjinah menjadi penyanyi ditentang oleh sang kakak, Munadi yang memiliki istri bernama Sarbini, seorang biduan keroncong.

Walau memiliki perkumpulan keroncong, Munadi melarang adiknya untuk bernyanyi keroncong.

Waldjinah kecil pun kerap diam-diam mendengarkan kakak iparnya untuk belajar bernyanyi.

Hingga kelas IV SD, Waldjinah mendapatkan izin sang kakak untyk bergabung ke perkumpulan keroncong miliknya.

Saat itu Waldjinah menjuarai lomba macapat se-Karesidenan Surakarta.

Baca juga: 4 Alat Musik Ritmis Tradisional, dari Tifa hingga Gong

Jadi Ratu Kembang Kacang

Penyanyi keroncong Indra Utami Tamsir (kiri) bersama legenda keroncong Waljinah berfoto bersama sesudah menerima trofi Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards 2013 di Studio 8 RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (2/7/2013) malam.KOMPAS.com/IRFAN MAULLANA Penyanyi keroncong Indra Utami Tamsir (kiri) bersama legenda keroncong Waljinah berfoto bersama sesudah menerima trofi Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards 2013 di Studio 8 RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (2/7/2013) malam.
Didorong sang kakak, Waldjinah ikut pemilihan Bintang Radio yang diselenggarakan RRI. Saat itu Waldjinah berusia 10 tahun.

Ia pun menang dan mendapat kesempatan siaran musik keroncong di RRI Surakarta.

Pada usia 15 tahun, tepatnya 15 Mei 1998, Waldjinah dinobatkan sebagai Ratu Kembang Kacang dalam festival mempertandingkan penyanyi wanita dengan lagu wajib Kembang Kacang.

Festival ini diselenggarakan RRI Surakarta dengan Perusahaan Film Naisonal Indonesia milik Umar Ismail.

Acara tersebut digelar untik promosi film Perfini, Delapan Penjuru Angin yang dibintangi artis Chitra Dewi.  Kala itu lagu Kembang Kacang sebagai ilustrasi lagu utama.

Waldjinah pun tampil di bioskop yang memutar film itu di Jakarta. Sejak saat itu, Waldjinah dibanjiri undangan bernyanyi di berbagai acara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Bocah Kakak Beradik di Lampung Ditemukan Tewas di Kolam Ikan

3 Bocah Kakak Beradik di Lampung Ditemukan Tewas di Kolam Ikan

Regional
Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Meningkat, Radius Aman dari Puncak Diperluas Jadi 3 Km

Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Meningkat, Radius Aman dari Puncak Diperluas Jadi 3 Km

Regional
Potongan Tubuh Manusia yang Ditemukan di Parit Pontianak Berjenis Kelamin Perempuan

Potongan Tubuh Manusia yang Ditemukan di Parit Pontianak Berjenis Kelamin Perempuan

Regional
Naik Angkot, Eks Sekda Kota Magelang Kembalikan Formulir Pilkada 2024 di PDI-P

Naik Angkot, Eks Sekda Kota Magelang Kembalikan Formulir Pilkada 2024 di PDI-P

Regional
Mitigasi Risiko, Truk Barang Dilarang Lewati Sitinjau Lauik pada Jam Tertentu

Mitigasi Risiko, Truk Barang Dilarang Lewati Sitinjau Lauik pada Jam Tertentu

Regional
206 Korban Banjir Bandang Agam Masih Mengungsi, 4 Dapur Umum Didirikan

206 Korban Banjir Bandang Agam Masih Mengungsi, 4 Dapur Umum Didirikan

Regional
Menangi Beberapa Lomba, Kalteng Juara Umum di Jambore Nasional Kader PKK 2024

Menangi Beberapa Lomba, Kalteng Juara Umum di Jambore Nasional Kader PKK 2024

Regional
Al Muktabar Resmi Kembali Jadi Penjabat Gubernur Banten

Al Muktabar Resmi Kembali Jadi Penjabat Gubernur Banten

Regional
Dituduh Informan Polisi, Ketua RT di Palembang Dianiaya Warganya

Dituduh Informan Polisi, Ketua RT di Palembang Dianiaya Warganya

Regional
Tangisan Santri di Palangkaraya Usai Tusuk Gurunya hingga Tewas

Tangisan Santri di Palangkaraya Usai Tusuk Gurunya hingga Tewas

Regional
Optimalkan Ikan sebagai Makan Bergizi dan Bernilai Ekonomis, Pemkab HST Gelar Lomba Masak Ikan

Optimalkan Ikan sebagai Makan Bergizi dan Bernilai Ekonomis, Pemkab HST Gelar Lomba Masak Ikan

Regional
Nyaris Tenggelam, Tim SAR Evakuasi 30 Penumpang Kapal Q Ekspress di Buton Selatan

Nyaris Tenggelam, Tim SAR Evakuasi 30 Penumpang Kapal Q Ekspress di Buton Selatan

Regional
Jadi Titik Awal Perjalanan Biksu Thudong, Bukit Kessapa Bakal Dijadikan Obyek Wisata Sejarah Buddha di Indonesia

Jadi Titik Awal Perjalanan Biksu Thudong, Bukit Kessapa Bakal Dijadikan Obyek Wisata Sejarah Buddha di Indonesia

Regional
Coba Bermain Saham, Mahasiswi di Pulau Sebatik Gelapkan Uang J&T hingga Lebih Rp 300 Juta

Coba Bermain Saham, Mahasiswi di Pulau Sebatik Gelapkan Uang J&T hingga Lebih Rp 300 Juta

Regional
Dirjen Imigrasi Meresmikan ULP Sebatik, Momentum Penting Pemberdayaan Masyarakat Perbatasan

Dirjen Imigrasi Meresmikan ULP Sebatik, Momentum Penting Pemberdayaan Masyarakat Perbatasan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com