Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Nursahit, Rusak Jembatan Kali Garang Semarang demi Keamanan Presiden Soekarno

Kompas.com - 18/08/2022, 12:15 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Purnawirawan TNI, Kolonel Nursahit (83) merupakan salah satu saksi sejarah kemerdekaan yang masih hidup di Kota Semarang, Jawa Tengah.

Keterlibatan Nursahit dimulai sejak dua tahun setelah Presiden Soekarno memproklamasikan kemerdekaan,.

Saat itu, tentara Belanda dengan membonceng Sekutu mencoba masuk kembali ke Indonesia untuk merebut kemerdekaan yang baru seumur jagung.

Baca juga: Kisah Gibran Saat Hilang di Gunung Guntur Akan Dibuat Film, Diharapkan Jadi Kebanggaan Warga Garut

Saat itu, dia ikut terlibat untuk merusak jembatan yang rencananya akan digunakan tentara Belanda untuk masuk wilayah Kota Semarang.

"Yang kita rusak itu ada di Jembatan Kali Garang dan wilayah atas Kota Semarang, yaitu Tanjakan Gombel," jelas Nursahit saat ditemui di rumahnya, Rabu (17/8/2022).

Dia menyebut, dua lokasi itu menjadi titik vital untuk menghadang tentara Belanda pada masa kemerdekaan.

Dua tempat tersebut menjadi basis pejuang kemerdekaan untuk menahan pergerakan Belanda dan perelatan tempurnya.

"Saat itu saya masih muda tapi tetap ikut berjuang karena ingin mempertahankan kemerdekaan Indonesia," ujarnya.

Mendengar pergerakan tentara Belanda yang ingin masuk wilayah Kota Semarang, pada Mei 1947 Resimen 26 Pacitan dipindahkan ke Sumowono.

Baca juga: Peristiwa Bumi Hangus Kenali, Saat Jambi Diincar Belanda karena Jadi Penghasil Avtur di Sumatera Masa Revolusi Fisik

"Resimen itu untuk menghalau pergerakan militer Belanda," kata dia.

Saat itu, tentara Belanda datang dengan pasukan dan alat perang seperti tank dan senjata api. Namun mereka selalu diganggu ketika ingin masuk Kota Semarang.

"Militer Belanda membawa perlengkapan perang lengkap dari mobil hingga tank," ungkapnya.

Perusakan dua tempat tersebut ternyata cukup efektif. Dengan begitu, tentara Belanda harus melalui jalur Gunungpati yang lebih jauh.

"Akhirnya mereka terpaksa memutar lewat Gunungpati karena jembatan Kali Garang tadi dirusak," kata dia.

Saat itu, para pejuang kemerdekaan sudah memasang bom yang dipasang di sepanjang jalan yang telah dirusak. Ditambah, alat berat tentara Belanda juga tak bisa melalui jalur tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelantikan Pengurus Pusat, GP Ansor Usung Transisi Energi dan Ekonomi Digital

Pelantikan Pengurus Pusat, GP Ansor Usung Transisi Energi dan Ekonomi Digital

Regional
Longsor Saat Ibadah Minggu di Distrik Minyambouw, 4 Warga Tertimbun

Longsor Saat Ibadah Minggu di Distrik Minyambouw, 4 Warga Tertimbun

Regional
Kakak Vina Bingung dengan Pernyataan Polisi yang Hapus 2 Nama Pelaku dalam DPO

Kakak Vina Bingung dengan Pernyataan Polisi yang Hapus 2 Nama Pelaku dalam DPO

Regional
Optimalisasi Lahan Rawa Seluas 98.400 Hektare, Pemprov Sumsel Optimistis Target Produksi 3,1 Ton GKG Tercapai

Optimalisasi Lahan Rawa Seluas 98.400 Hektare, Pemprov Sumsel Optimistis Target Produksi 3,1 Ton GKG Tercapai

Regional
Sapi Terperosok ke dalam 'Septic Tank', Damkar di Ngawi Turun Tangan

Sapi Terperosok ke dalam "Septic Tank", Damkar di Ngawi Turun Tangan

Regional
Jelang Idul Adha 2024, Sapi di Kota Malang Diberi Jamu

Jelang Idul Adha 2024, Sapi di Kota Malang Diberi Jamu

Regional
Pembunuh Gajah Ditangkap di Aceh Utara, Gading Disita di Aceh Barat

Pembunuh Gajah Ditangkap di Aceh Utara, Gading Disita di Aceh Barat

Regional
Disebut Tewas Kecelakaan, Hansip di Kuningan Ternyata Jadi Korban Pembunuhan, Sang Istri Terlibat

Disebut Tewas Kecelakaan, Hansip di Kuningan Ternyata Jadi Korban Pembunuhan, Sang Istri Terlibat

Regional
Budayakan Hidup Sehat, Pj Gubernur Sulsel Ajak OPD dan Masyarakat Rutin Olahraga

Budayakan Hidup Sehat, Pj Gubernur Sulsel Ajak OPD dan Masyarakat Rutin Olahraga

Regional
Sopir Mengantuk, Calya Tabrak Pasutri di Banyumas dan Dua Orang Tewas

Sopir Mengantuk, Calya Tabrak Pasutri di Banyumas dan Dua Orang Tewas

Regional
2 Warga Tertimbun Longsor di Lampung

2 Warga Tertimbun Longsor di Lampung

Regional
Mengundurkan Diri karena UKT Mahal, Naffa: Cita-cita Saya Kuliah, tapi Tidak Terkabul

Mengundurkan Diri karena UKT Mahal, Naffa: Cita-cita Saya Kuliah, tapi Tidak Terkabul

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 26 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 26 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mandi di Sungai Sedalir, Bocah 8 Tahun Hanyut dan Ditemukan Tewas

Mandi di Sungai Sedalir, Bocah 8 Tahun Hanyut dan Ditemukan Tewas

Regional
Kronologi Polisi Tembak Mati DPO di Pekanbaru yang Nekat Tabrak Anggota saat Ditangkap

Kronologi Polisi Tembak Mati DPO di Pekanbaru yang Nekat Tabrak Anggota saat Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com