Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Helai Rambut Diduga Harimau di Sukabumi Akan Diteliti, BBKSDA Jabar Minta Warga Hati-hati Saat Berkebun

Kompas.com - 29/07/2022, 13:07 WIB
Budiyanto ,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Sebanyak 4 helai rambut dari lokasi perjumpaan satwa liar diduga harimau di Desa Sukadamai, Kecamatan Cicantayan, Sukabumi diserahkan kepada Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Jawa Barat.

Penyerahan dari Kepala Desa Sukadamai Rudi Hartono kepada Kepala Resor KSDA Sukabumi Oyok Herlan disaksikan Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban (Trantib) Kecamatan Cicantayan Wahyu Setiadi.

Penyerahan bagian tubuh diduga harimau itu berlangsung di Kantor Desa Sukadamai, Jalan Raya Cicantayan-Bojong, Kamis (28/7/2022).

Baca juga: Petani di Sukabumi Melihat Satwa Liar Mirip Harimau, Beberapa Helai Rambut Oranye-Putih Ditemukan

"Hari ini kami menyerahkan empat helai bulu (rambut) yang ditemukan warga kami kepada BKSDA Jabar dengan harapan bisa diteliti lebih lanjut," ungkap Rudi. 

Rudi menjelaskan, beberapa helai rambut ditemukan di lokasi saung kebun milik Baed yang ditemukan oleh anaknya Agi Yulianto. Penemuan rambut tersebut dilaporkan Agi kepada Pemerintah Desa Sukadamai.

"Berdasarkan laporan yang kami terima pada Senin 18 Juli 2022 pukul 11:00 WIB Pak Baed sendiri pernah melihat sosok yang hari ini dikatakan Harimau di saung miliknya," jelas dia.

Baca juga: Seekor Harimau Masuk Perangkap di Aceh Selatan, Diduga Pemakan Ternak Warga

Kepala Resor KSDA Sukabumi Oyok Herlan membenarkan pihak BBKSDA Jawa Barat telah menerima sejumlah 4 helai rambut. Selanjutnya barang bukti ini selanjutnya akan dilaporkan kepada Bidang KSDA Bogor.

"Bulu ini akan diteliti lebih lanjut untuk mengetahui jenis satwa liarnya jenis apa," kata Oyok di kantor Desa Sukadamai.

Oyok menuturkan pihak BBKSDA Jabar akan melaksanakan berbagai upaya di antaranya penelitian lebih lanjut di lokasi. Mulai dari penelusuran jejak kaki hingga mengikuti pergerakannya.

"Termasuk rencana pemasangan camera trap (kamera jebak) hingga evakuasi bila diperlukan," tutur dia.

Baca juga: Saat 15 Pemburu Harimau Bertobat, Dulu Membunuh Kini Menjadi Penyelamat...

Oyok mengimbau kepada masyarakat yang beraktivitas di kebun agar tetap berhati-hati meskipun satwa liar yang terlihat masih dugaan.

"Juga dalam penanganan satwa liar ini ada kerjasamanya dari semua pihak," imbau dia.

Sebelumnya diberitakan seorang warga Agi Yulianto (32) menemukan beberapa helai rambut di saung kebun yang sempat ditiduri satwa liar diduga harimau.

Peristiwa ini terjadi di lahan garapan pertanian perbukitan Gunung Pasir Kantong, Desa Sukadamai, Kecamatan Cicantayan, Sukabumi, Jawa Barat.

"Saung ini milik bapak saya. Sepekan yang lalu bapak melihat satwa seperti harimau sedang tertidur pulas di bawah tempat duduk," ungkap Agi kepada Kompas.com selesai mencari rambut di lokasi, Selasa (26/7/2022) petang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada ke PSI, Sekda Kota Semarang Ungkap Alasannya

Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada ke PSI, Sekda Kota Semarang Ungkap Alasannya

Regional
Umat Buddha di Candi Borobudur Lantunkan Doa Perdamaian Dunia, Termasuk untuk Palestina

Umat Buddha di Candi Borobudur Lantunkan Doa Perdamaian Dunia, Termasuk untuk Palestina

Regional
Pasangan Sesama Jenis Menikah di Halmahera Selatan Ditangkap, Polisi: Antisipasi Amukan Warga

Pasangan Sesama Jenis Menikah di Halmahera Selatan Ditangkap, Polisi: Antisipasi Amukan Warga

Regional
Bentrokan Warga di Kupang, 3 Rumah Rusak, 2 Sepeda Motor Rusak dan Sejumlah Orang Luka

Bentrokan Warga di Kupang, 3 Rumah Rusak, 2 Sepeda Motor Rusak dan Sejumlah Orang Luka

Regional
Deklarasi Maju Pilkada Lombok Barat, Farin-Khairatun Naik Jeep Era Perang Dunia II

Deklarasi Maju Pilkada Lombok Barat, Farin-Khairatun Naik Jeep Era Perang Dunia II

Regional
Begal Meresahkan di Semarang Dibekuk, Uangnya untuk Persiapan Pernikahan

Begal Meresahkan di Semarang Dibekuk, Uangnya untuk Persiapan Pernikahan

Regional
Resmikan Co-working Space BRIN Semarang, Mbak Ita Sebut Fasilitas Ini Akan Bantu Pemda

Resmikan Co-working Space BRIN Semarang, Mbak Ita Sebut Fasilitas Ini Akan Bantu Pemda

Kilas Daerah
Penertiban PKL di Jambi Ricuh, Kedua Pihak Saling Lapor Polisi

Penertiban PKL di Jambi Ricuh, Kedua Pihak Saling Lapor Polisi

Regional
Pria di Kudus Aniaya Istri dan Anak, Diduga Depresi Tak Punya Pekerjaan

Pria di Kudus Aniaya Istri dan Anak, Diduga Depresi Tak Punya Pekerjaan

Regional
Setelah PDI-P, Ade Bhakti Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PSI

Setelah PDI-P, Ade Bhakti Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PSI

Regional
Soal 'Study Tour', Bupati Kebumen: Tetap Dibolehkan, tapi...

Soal "Study Tour", Bupati Kebumen: Tetap Dibolehkan, tapi...

Regional
Ingin Bantuan Alat Bantu Disabilitas Merata, Mas Dhito Ajak Warga Usulkan Penerima Bantuan

Ingin Bantuan Alat Bantu Disabilitas Merata, Mas Dhito Ajak Warga Usulkan Penerima Bantuan

Regional
Anak Wapres Ma'ruf Amin Maju Pilkada Banten 2024

Anak Wapres Ma'ruf Amin Maju Pilkada Banten 2024

Regional
Gagal Jadi Calon Perseorangan di Pangkalpinang, Subari Lapor Bawaslu

Gagal Jadi Calon Perseorangan di Pangkalpinang, Subari Lapor Bawaslu

Regional
Kain Gebeng, Kain Khas Ogan Ilir yang Nyaris Punah

Kain Gebeng, Kain Khas Ogan Ilir yang Nyaris Punah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com