KOMPAS.com - Lembaga pemeringkatan universitas di dunia, Quacquarelli Symonds (QS) baru saja merilis daftar kota terbaik untuk pelajar di dunia pada Rabu (29/6/2022).
Dalam daftar tersebut, QS memasukkan 140 kota di dunia yang disebut layak dijadikan sebagai tempat bersekolah atau belajar.
Dilansir dari laman resmi QS, London menjadi kota terbaik di dunia untuk para pelajar dengan hasil penilaian sempurna yakni 100.
Posisi selanjutnya diisi oleh Munich dengan skor 95,1, Seoul mendapat nilai 95,1, Zurich dengan nilai 95, dan Melbourne yang mencapai skor 93,3.
Kemudian, Berlin, Tokyo, Paris, Sydney, dan Edinburgh menduduki peringkat enam hingga sepuluh dalam daftar kota terbaik untuk pelajar di dunia 2022 versi QS.
Baca juga: 10 SMA Terbaik di Indonesia Versi LTMPT, Jakarta Mendominasi, 1 Sekolah di Bandung Tembus 5 Besar
Sementara itu, tiga kota besar di Indonesia juga masuk dalam kategori tersebut, yakni Bandung, Jakarta, dan Surabaya.
Ada beberapa indikator penilaian yang digunakan QS dalam menyusun daftar kota terbaik untuk pelajar di dunia, yakni:
Indikator penilaian ini merujuk pada jumlah kampus di suatu kota yang masuk dalam daftar universitas terbaik di dunia versi QS World University Rankings (WUR).
Selain jumlah, peringkat universitas dalam daftar tersebut pun menjadi acuan untuk menilai seberapa layak kota tempat kampus itu berdiri bagi para pelajar.
Baca juga: Terbaik di Ajang Porprov Jatim 2022, Surabaya 7 Tahun Berturut-turut Juara Umum
Indikator selanjutnya adalah student mix, yakni jumlah mahasiswa di kota tersebut, baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.
Keamanan juga menjadi acuan dalam menentukan suatu kota layak atau tidak bagi para pelajar.
Bahkan, tingkat polusi di kota tersebut pun menjadi bahan penilaian untuk menentukan peringkatnya dalam daftar kota terbaik untuk pelajar di dunia.
Ketersediaan lapangan pekerjaan di kota tersebut pun menjadi salah satu indikator penilaian.
Selain itu, QS juga melakukan survei kepada para pengusaha mengenai kualitas lulusan universitas yang ada di kota-kota tersebut.
Baca juga: Kisah Antoneta Okoka, Anak Nelayan Papua yang Jadi Siswa Terbaik Prajurit TNI AL
Pada kategori affordability, penilaian diukur dari biaya kuliah dan biaya hidup siswa selama tinggal di kota tersebut.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.