Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuliner Unik di Kota Semarang, Ketika Jamu Disulap Jadi Es Krim Lezat

Kompas.com - 18/07/2022, 23:32 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Ada satu kafe unik di kawasan Pecinan, Kota Semarang yang tak boleh dilewatkan. Letaknya tidak jauh dari Kelenteng Tay Kak Sie, tepatnya di Jalan Gg. Pinggir Nomor 38, Kranggan, Kota Semarang.

Tampak depan, bangunan putih sederhana bertuliskan "Makuta Jamu Cafe" memang seperti kedai pada umumnya. Namun, saat melangkahkan kaki ke pintu masuk, bau rempah dan jamu yang khas akan menyambut siapapun yang berkunjung.

Tak berhenti di situ, kafe sederhana yang berdiri sejak tahun 2018 itu didesain dengan desain klasik nan elegan. Ditambah cahaya lampu yang temaram, seolah memberi kenyamanan di setiap sudut ruangan.

Bukan sembarang kafe, Makuta Jamu Cafe menyediakan beragam menu dari bahan pokok jamu. Tidak hanya jamu seduh, kafe ini juga menjajakan pilihan menu seperti es krim, minuman botani, hingga kopi jamu.

Pemilik Makuta Jamu Cafe, Seno Budiono, menuturkan, kafe miliknya ini memang didesain untuk menarik kalangan muda agar turut melestarikan bahan-bahan rempah.

Baca juga: Kuliner Kesukaan Raja-raja Keraton Solo Bakal Disuguhkan dalam Welcome Dinner Delegasi G20

Dirinya menyebut, jamu merupakan salah satu minuman warisan nenek moyang yang berkhasiat untuk membantu menyehatkan badan. Sehingga, tak ada salahnya jika anak muda turut mengonsumsi jamu sebagai gizi tambahan.

"Kami disini menyulap jamu yang dikenal dengan rasa pahit, menjadi minuman yang enak dinikmati. Biar anak-anak muda kenal jamu dan mau datang," tutur Seno saat ditemui Kompas.com, Senin (18/7/2022).

Lebih jelas Seno menuturkan, pilihan jamu yang paling digemari anak muda yaitu jamu dalam bentuk es krim.

Uniknya, ada banyak pula varian rasa yang disajikan. Tidak hanya jahe, Makuta Jamu Cafe juga menawarkan es krim rasa susu telur madu jahe (STMJ), moringa (kelor), beras kencur, temulawak, hingga kunir asem.

Tentu, es krim tersebut sudah diformulasikan dengan bahan-bahan lain agar terasa lebih lezat.

"Bertahun-tahun kami menyusun formula agar dapat rasa yang pas. Ya namanya trial and error. Gimana caranya biar rasa jamu dan es krim nya bisa berimbang," jelas Seno.

Menariknya, Seno tidak memberi harga yang mahal untuk satu porsi jamu di kafe miliknya. Karena sasaran utamanya anak muda, harganya hanya berkisar Rp 18.000 hingga Rp 36.000 saja.

Selain es krim, imbuh Seno, kopi jamu juga banyak diminati anak-anak muda. Menurut dia, kopi jamu juga dapat membantu menyehatkan badan, seperti membantu mengobati pilek dan memperhalus kulit.

"Kopi juga tren di kalangan anak muda. Beberapa kali pelanggan datang gara-gara setelah minum jamu itu pileknya mereda," ucap dia.

Agar jamu terobosan yang dibangun oleh Seno itu berkembang, nantinya Makuta Jamu Cafe akan memperlebar pemasaran di sejumlah tempat.

"Kalau tidak unik di zaman sekarang, tidak terlalu banyak orang yang suka. Karena kafe sekarang sudah menjamur," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com