Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SUTT 150 KV di Bukit Asam Rusak karena Cuaca Buruk, Listrik di 3 Provinsi Sumbagsel Padam

Kompas.com - 05/07/2022, 15:50 WIB
Aji YK Putra,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - PT PLN Wilayah Sumsel, Jambi, dan Bengkulu (S2JB) menyatakan bahwa putusnya aliran listrik yang menyebabkan wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) padam karena Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kilovolt (Kv) di Bukit Asam, Kabupaten Muara Enim mengalami kerusakan akibat cuaca buruk.

Pelaksana Harian General Manager PLN S2JB Adhi Herlambang mengatakan, kerusakan SUTT itu menyebabkan sekitar 2,5 juta pelanggan yang tersebar di kawasan Bengkulu, Jambi, dan Sumatera Selatan mengalami pemadaman listrik.

Selain itu, wilayah Sumatera lain yakni Bangka, Sumatera Utara, Aceh, Lampung, dan Pekanbaru juga mengalami pemutusan arus listrik.

Baca juga: PLN: Listrik di 3 Provinsi Sumbagsel Mulai Kembali Normal

“"SUTT ini merupakan salah satu tulang punggung sistem interkoneksi Sumatera. Sehingga, ketika adanya kerusakan kemarin, tenaga listrik dari pembangkit tidak bisa didistribusikan kepada pelanggan,” kata Adhi, Selasa (5/7/2022).

Meski menyebar ke Provinsi lain di Sumatera, pemutusan arus listrik itu tidak menyebabkan seluruh wilayah yang terdampak menjadi padam. Sebab, aliran listrik di beberapa daerah sudah memiliki sistem proyeksi.

Hanya saja, proses pemulihan di SUTT Bukit Asam memerlukan waktu secara bertahap agar perbaikan bisa berlangsung lancar.

"Proses pemulihan tidak bisa dilakukan secara serentak karena butuh ada keseimbangan antara pembangkit dan beban yang harus ditanggun. Secara keseluruhan untuk di Sumsel terjadi pemadaman sekitar 699 megawatt,” jelasnya.

Proses pemilihan itu dilakukan bertahap mulai dari Provinsi Bengkulu, Jambi dan terakhir di Sumatera Selatan.

Pada Selasa (5/7/2022), sekitar pukul 00.28 WIB proses pemulihan di tiga wilayah itu sudah kembali normal.

Baca juga: Listrik di 3 Provinsi Sumbagsel Padam, Penumpang LRT Palembang Dievakuasi

“Namun, untuk penyebab pasti terganggunya transmisi listrik petugas di lapangan masih melakukan investigasi. Dalam waktu dua hari ke depan, hasilnya akan diketahui segera. Yang pasti tidak ada kesalahan prosedur atau sabotase dalam kasus ini. Murni karena adanya gangguan teknis," tegasnya.

Untuk mengatisipasi kejadian serupa terulang, PLN juga akan melakukan evaluasi menyeluruh terkait sistem proteksi dan mitigasi. Sehinga, risiko pemadaman akibat gangguan yang sama dapat ditanggulangi segera.

“Kami seminimal mungkin kejadian ini tak lagi terulang,”jelasya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com