Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Kapal Pengangkut, Harga Sawit di Bangka Belitung Anjlok

Kompas.com - 26/06/2022, 11:23 WIB
Heru Dahnur ,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Anjloknya harga tandan buah segar (TBS) sawit hingga kini masih menjadi persoalan di Kepulauan Bangka Belitung.

Persoalan semakin rumit lantaran harga pupuk mahal dan kapal untuk ekspor tidak ada.

Bupati Belitung Timur Burhanuddin mengatakan, penurunan harga TBS sawit awalnya dipicu larangan ekspor. Kemudian pembelian hasil panen petani oleh pabrik juga dibatasi.

Pabrik bahkan memberlakukan kuota harian yang jumlahnya berbeda untuk setiap perusahaan.

Baca juga: Harga TBS Sawit di Jambi Menyedihkan, Anjlok hingga Rp 700 Per Kg

"Karena kuota yang dibatasi inilah membuat TBS kelapa sawit ini banyak yang busuk, karena tidak semuanya bisa terjual. Juga, harga di sini pun menjadi Rp 1.250 per kilogram," ujar Burhanudin saat rapat virtual, Sabtu (25/6/2022).

Rendahnya harga sawit dirasakan merata oleh petani di Kepulauan Bangka Belitung.

Bahkan untuk wilayah Bangka Tengah, sempat menyentuh harga Rp 700 per kilogram.

Jurianto selaku petani kelapa sawit di Kabupaten Bangka Tengah mengeluhkan pernah mengalami hal serupa pada 2010.

Namun bedanya harga pupuk hingga upah buruh saat itu masih terjangkau, tidak seperti saat ini yang sudah serba mahal. Hal ini membuatnya resah karena akan membuat petani merugi.

"Besar harapan kami, agar harga TBS kelapa sawit ini kembali ke harga minimal Rp 2.000. Karena jika di bawah itu, kami sudah tidak dapat apa-apa lagi, kami panen tapi merugi," katanya.

Baca juga: Rambah Kebun Teh untuk Ditanami Sawit, Eks Calon Wali Kota Palembang Ditahan

Sementara, William dari PT Steelindo Wahana Perkasa (SWP), mengungkapkan, masalah terbesar yang ada saat ini adalah stok yang tidak bisa keluar.

"Kemungkinan besar kapal-kapal pengangkut ini sudah di-charter oleh negara lainnya, sehingga perlu menunggu slot kosongnya," ujar dia.

Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Ridwan Djamaludin mengatakan, rapat koordinasi sengaja digelar untuk mempertemukan petani, pemilik pabrik dan pemerintah.

"Ini ada permasalahan sehingga kita himpun untuk disampaikan ke pusat," ujar Dirjen Minerba itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja 16 Tahun di Buton Tengah Dicabuli 8 Orang Pria

Remaja 16 Tahun di Buton Tengah Dicabuli 8 Orang Pria

Regional
Pagi Ini Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus

Pagi Ini Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus

Regional
Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi Narasumber dan Penanggap di 10th WWF 2024

Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi Narasumber dan Penanggap di 10th WWF 2024

Regional
Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Regional
Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Regional
Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pegi Terduga Pembunuh Vina Cirebon Ditangkap | Akhir Kasus Norma Risma

[POPULER NUSANTARA] Pegi Terduga Pembunuh Vina Cirebon Ditangkap | Akhir Kasus Norma Risma

Regional
8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com