KUPANG, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Kelas II Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali mengeluarkan sejumlah tempat di wilayah itu yang mengalami hari tanpa hujan dengan berbagai kategori.
Hari tanpa hujan dengan kategori ekstrem panjang masih berada di wilayah Rambangaru, Kecamatan Haharu, Kabupaten Sumba Timur, yakni 93 hari.
Baca juga: Jaringan 4G di Kampung Halaman Gubernur NTT Lemot, Kades: Tower Sudah Berdiri Kokoh Sejak Lama
"Rambangaru 93 hari tanpa hujan paling tinggi se Indonesia," ujar Prakirawan Stasiun Klimatologi Kelas II NTT Ryan Sudrajat, kepada Kompas.com, Selasa (21/6/2022).
Untuk wilayah NTT, lanjut Ryan, ada empat wilayah yang masuk kategori ekstrem panjang yakni Rambangaru di Sumba Timur selama 93 hari, Oebelo di Kabupaten Timor Tengah Selatan selama 67 hari, Kamanggih di Kabupaten Sumba Timur selama 63 hari, dan Oemofa di Kabupaten Kupang selama 61 hari.
Sedangkan untuk kategori hari tanpa hujan sangat panjang berada di dua tempat di Kabupaten Kupang yakni Oekabiti (59 hari) dan Camplong (59 hari).
Sementara itu, kategori menengah hari tanpa hujan yang berkisar antara 11-18 hari, tersebar di 21 lokasi yang berbeda.
"Sedangkan wilayah yang masih ada hujan hingga tanggal 20 Juni adalah Labuan Bajo, Pagal, Gapong, Ranamese Tambolaka dan Kabukarudi," ujar dia.
Menurutnya, di Provinsi NTT pada umumnya berada pada kategori hari hujan dan hari tanpa hujan sangat pendek, yakni 1-5 hari.
Dia menjelaskan, analisis curah hujan dasarian II Juni, sebagian besar wilayah NTT mengalami curah hujan dengan kategori rendah yakni 0-50 mm, tetapi beberapa wilayah juga masih ada yang mengalami curah hujan tinggi dan sangat tinggi.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalbar, dan Kalsel 21 Juni 2022
Prakiraan hujan dasarian ke depan, lanjut Ryan, pada umumnya rendah, tetapi beberapa wilayah diperkirakan mendapatkan curah hujan menengah hingga sangat tinggi.
Terkait kondisi ini, BMKG mengimbau masyarakat agar selalu mewaspadai kebakaran hutan dan lahan. Termasuk juga memanfaatkan air bersih dengan baik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.