Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Jatim Distribusikan 1.000 Vaksin PMK Hewan Ternak, Khofifah Pantau Penyuntikannya di Sidoarjo

Kompas.com - 17/06/2022, 18:07 WIB
Fransisca Andeska Gladiaventa,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa turun langsung mengawal dan memantau pendistribusian vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) ke hewan ternak dan penyuntikannya di sejumlah peternakan di Sidoarjo, Jumat (17/6/2022)

Upaya itu dilakukan untuk memutus rantai penularan PMK ke hewan ternak di Jatim menjelang Idul Adha.

“Salah satu cara pencegahan PMK adalah dengan pendistribusian 1.000 dosis vaksin PMK dari Kementerian Pertanian (Kementan) untuk Jatim,” jelas Khofifah dalam keterangan pers yang diterima oleh Kompas.com, Jumat.

Hal itu dikatakan langsung Khofifah saat meninjau penyuntikan vaksin untuk 30 ekor sapi perah di peternakan milik Kasikin di Tanjunganom RT 12 RW 01, Tanjungsari Taman, Sidoarjo.

Berdasarkan informasi yang ada, total ada 3 juta dosis vaksin PMK yang diimpor oleh Kementan. Dari jumlah itu, sebanyak 1,5 juta dosis akan di didistribusikan ke Jatim.

Baca juga: Khofifah Lepas Ekspor Al Rihla, Bola Resmi Piala Dunia Qatar 2022

Hingga saat ini total sudah 10.000 dosis vaksin PMK yang telah masuk ke Indonesia. Adapun yang masuk ke Jatim sejak Selasa (14/6/2022) sebanyak 1.000 dosis vaksin PMK.

Dari dosis tersebut, sebanyak 200 dosis langsung didistribusikan ke Kabupaten Sidoarjo dan 800 dosis ke Pasuruan.

Vaksin yang dikirim ke Jatim masih sedikit, yakni 1.000 dosis dan baru terpakai sejumlah 200 suntikan. Dalam sekali membuka botol vaksin mampu untuk menyuntik 100 sapi dan dosis ini harus habis disuntikkan,” jelas Khofifah.

Menurut Khofifah, pemberian vaksin PMK kepada sapi membutuhkan tiga kali vaksin.

Untuk tahapan pertama akan dilakukan pada bulan ini. Kemudian, tahap kedua akan dilakukan setelah empat atau enam minggu dari pemberian vaksin dosis pertama.

“Untuk tahap ketiga akan diberikan setelah enam bulan dari pemberian vaksin yang kedua,” ucap Khofifah.

Baca juga: Khofifah Bangga Bola Buatan Madiun Dapat Berkontribusi di Ajang Piala Dunia 2022

Prioritas penyutikan vaksin, menurut Khofifah, akan difokuskan bagi sapi perah. Hal ini dikarenakan stok vaksin yang ada saat ini masih terbatas.

Untuk itu,  Khofifah mengharapkan pembuatan vaksin lokal dari Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) bisa segera rampung pada akhir Juli hingga awal Agustus.

“Kebutuhan vaksin saat ini sangat emergency sekali. Karena penularan PMK yang begitu cepat juga. Maka dari itu, kami harap ada percepatan suplai vaksin dari pemerintah pusat sembari menunggu vaksin lokal dari Pusvetma,” kata Khofifah.

Sebelumnya, Khofifah dalam rapat koordinator (Rakor) bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Bupati, dan Wali Kota Jatim menengaskan bahwa penangan penyakit PMK akan membutuhkan sinergitas yang kuat.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com