Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Cabai Rawit di Bengkulu Tembus Rp 100.000 Per Kg akibat Pasokan Terbatas

Kompas.com - 13/06/2022, 16:45 WIB
Firmansyah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Harga cabai rawit di sejumlah pasar di Kota Bengkulu sejak dua hari terakhir naik mencapai Rp 100.000 per kilogram. Diduga karena pasokan berkurang. 

Kurangnya pasokan sendiri karena petani mengurangi jumlah tanam seiring dengan tingginya harga pupuk, khususnya di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu.

"Harga cabai rawit mentah dan masak sampai Rp 100.000 per kilogram. Sementara cabai merah Rp 90.000," kata warga Kota Bengkulu Suparti seusai berbelanja di Pasar Panorama, Kota Bengkulu, Senin (13/6/2022).

Baca juga: Petani di Siantar Ungkap Penyebab Melonjaknya Harga Cabai Merah

Padahal, menurut Suparti, harga cabai rawit biasanya hanya Rp 30.000 per kilogram, begitu pun dengan harga cabai merah. 

Suparti mengungkapkan, menurut para pedagang pasar, naiknya harga cabai disebabkan kurangnya pasokan dari daerah sentra penghasil sayuran dan cabai seperti Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu.

Beberapa pedagang di Pasar Panorama, Kota Bengkulu, membenarkan kenaikan harga cabai karena kurangnya pasokan ditambah harga beli dari petani sudah naik.

"Pasokan kurang, harga memang sudah naik dari petani juga," jelas pedagang.

Hendrik, seorang petani di Rejang Lebong, mengaku mengurangi menanam cabai karena harga pupuk pestisida yang mahal.

"Menanam cabai ini rumit, dia rentan ditambah harga pupuk yang sekarang mahal," ujar hendrik.

Baca juga: Update Harga Kebutuhan Pokok Jelang Lebaran di Bandung, Daging Sapi dan Cabai Merah Naik

 

Tidak hanya cabai, harga tomat juga naik drastis mencapai Rp 20.000 per kilogram dari harga sebelumnya Rp 8.000 per kilogram.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Regional
Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Regional
IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

Regional
Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Regional
Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Regional
Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Regional
Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Regional
Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Regional
Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Regional
PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

Regional
DBD di Lampung Melonjak, Brimob 'Gempur' Permukiman Pakai Alat 'Fogging'

DBD di Lampung Melonjak, Brimob "Gempur" Permukiman Pakai Alat "Fogging"

Regional
Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com