Permintaan Hewan Kurban Tinggi, Kota Batam Kekurangan 14.027 Ekor

BATAM, KOMPAS.com – Sekitar 45 hari menjelang Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada 9 Juli 2022, ketersediaan hewan kurban jenis sapi dan kambing di Kota Batam, Kepulauan Riau, sangat memprihatinkan.

Permintaan hewan kurban mencapai 15.998 ekor. Sedangkan stok hewan kurban di wilayah itu hanya 1.971 ekor.

Baca juga: WNA Bulgaria Pembobol Uang Nasabah Bank Riau Kepri Tiba di Batam

“Terdapat 14.027 ekor kekurangan hewan kurban di Batam dan angka itu terdiri dari sapid an kambing,” kata Kadis Ketahanan Pangan, Pertanian dan Kesehatan Hewan Provinsi Kepri, Rika Azmi melalui telepon, Minggu (29/5/2022).

Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Kesehatan Hewan Kepulauan Riau, ketersediaan sapi di Batam, sekitar 674 ekor. Sementara permintaan sebanyak 2.595 ekor.

“Dari angka itu tentunya terdapat kekurangan stok hingga 1.921 ekor sapi,” ungkap Rika.

Sedangkan stok kambing di Batam tersedia 1.297 ekor. Sedangkan permintaan mencapai 13.403 ekor.

“Kalau kambing kekurangannya lebih kurang 12.106 ekor,” jelas Rika.

Rika mengakui permintaan hewan kurban sapi maupun kambing untuk tahun ini cukup tinggi. Hal ini membuat stok hewan kurban tak mencukupi.

Sebelumnya, dari sejumlah daerah Kepri, Kabupaten Natuna, Anambas, dan Kabupaten Bintan, stok sapinya mengalami kelebihan dari jumlah permintaan yang diperkirakan saat ini.

Di Kabupaten Natuna, jumlah kebutuhan hanya 786 ekor sapi, tetapi ketersediaan sapi mencapai 1.636 ekor atau berlebih sebanyak 850 ekor sapi.

Kemudian kebutuhan Kabupaten Anambas hanya 308 ekor sapi, tetapi stok mencapai 435 ekor atau berlebih sebanyak 127 ekor.

“Dan Kabupaten Bintan kebutuhannya hanya 271 ekor sapi, namun ketersediaan sapinya sebanyak 425 ekor, artinya berlebih sebanyak 154 ekor,” ungkap Rika.

Baca juga: Tak Terima Diberhentikan, Mantan Sekuriti di Batam Bobol Brankas Supermarket

“Rencana kami, untuk kekurangan yang ada di empat daerah seperti Batam, Tanjungpinang, Kabupaten Karimun, dan Kabupaten Lingga, akan kami lakukan suplai dari tiga daerah yang memang mengalami kelebihan stok sapi,” tambah Rika.

Sebagai contoh, surplus yang dialami Kabupaten Bintan, bisa dikirim sebagian untuk menutupi kebutuhan kurban di Batam dan Tanjungpinang karena jarak kedua daerah ini tergolong dekat.