Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Johar Manik, Panglima Pangeran Diponegoro yang Tewas Ditombak "Londo Ireng"

Kompas.com - 27/05/2022, 17:40 WIB
Dian Ade Permana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com -Sejarah perjuangan Pangeran Diponegoro dalam melawan penjajah, meninggalkan sejumlah jejak di beberapa daerah. Salah satunya di Blondo Kelurahan Kutowinangun Kidul Kecamatan Tingkir Kota Salatiga.

Di sini, terdapat petilasan, sumber mata air, dan makam Johar Manik. Dia adalah senopati Diponegoro yang menjadi Komandon Bulkiyo dengan anggota laskar-laskar di seputaran Salatiga.

Diceritakan Agustina Sri Kuntarsih, cucu canggah Johar Manik, sebelum Pangeran Diponegoro berangkat berunding, yang kemudian dijebak oleh Belanda, sempat bertemu Johar Manik di Watu Ceper.

Baca juga: Benteng Stelsel, Strategi Belanda untuk Menangkap Pangeran Diponegoro

"Dalam pertemuan tersebut, Johar Manik yang memiliki tongkat komando dari kayu blondo, diminta oleh Pangeran Diponegoro," jelasnya, Jumat (27/5/2022).

Selanjutnya, tongkat tersebut dipatahkan hingga menjadi dua bagian. Lalu, keduanya menancapkan kayu blondo tersebut. Jejaknya bahkan masih ada hingga saat ini.

"Pangeran Diponegoro juga berpesan, apa pun yang terjadi dalam perundingan tersebut, meski nanti tidak lagi bisa bertemu, perjuangan harus diteruskan dan tidak boleh kalah melawan penjajah," kata Kuntarsih.

Pangeran Diponegoro memiliki tempat favorit untuk beristirahat, yakni Watu Ceper. Di tempat tersebut yang letaknya paling tinggi, Pangeran Diponegoro biasa menikmati makanan favoritnya, roti putih, kentang londo yang dimakan bersama kripik singkong dibalur sambal.

Kuntarsih menambahkan, di area tersebut juga terdapat Selo Tirto Manik yang sumber airnya tak pernah surut. "Airnya dimanfaatkan masyarakat sekitar. Ini mata airnya dari kayu bendo yang ditancapkan kemudian mengalir hingga saat ini," imbuhnya.

Dikatakan, setelah Johar Manik meninggal, jasadnya dimakamkan di pemakaman Tanggulayu Nanggulan. "Johar Manik meninggal karena ditombak oleh pasukan 'londo ireng' (Belanda hitam), pasukan lokal yang bergabung dengan Belanda," ungkapnya.

Sementara Lurah Kutowinangun Kidul Titin Eka Novia mengatakan sejarah Johar Manik dan pasukan Pangeran Diponegoro saat ini sedang dikaji untuk dikembangan menjadi wisata reliji dan sejarah.

"Ada beberapa makam pejuang juga yang terhubung secara historis, jadi ini bisa menjadi laboratorium sejarah perjuangan Pangeran Diponegoro di Salatiga," ungkapnya.

Titin menyampaikan sudah melakukan paparan kepada stakeholder terkait sejarah Johar Manik di wilayah Blondo.

"Di sini juga ada area yang pernah digunakan untuk berlatih perang pasukan Pangeran Diponegoro, kesenian yang dikembangkan, termasuk Pasar Sudiran yang menjadi potensi ekonomi," paparnya.

Baca juga: Biografi Singkat Raden Saleh dan Makna Lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Puslabfor Olah TKP Gudang BBM Terbakar, Temukan Mobil Tanki Dimodifikasi

Puslabfor Olah TKP Gudang BBM Terbakar, Temukan Mobil Tanki Dimodifikasi

Regional
Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian Baru, Gibran: Masih Dibahas, Digodok Lagi

Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian Baru, Gibran: Masih Dibahas, Digodok Lagi

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, Jalan Padang-Solok Ditutup

Longsor di Sitinjau Lauik, Jalan Padang-Solok Ditutup

Regional
Truk Pengangkut Pertalite Terguling dan Terbakar di Bangka Tengah

Truk Pengangkut Pertalite Terguling dan Terbakar di Bangka Tengah

Regional
Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Kenal Korban Lewat MiChat

Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Kenal Korban Lewat MiChat

Regional
Incar Nasabah Bank, Pencuri Bermodus Gembos Ban di Serang Banten Ditangkap

Incar Nasabah Bank, Pencuri Bermodus Gembos Ban di Serang Banten Ditangkap

Regional
Banjir Rob Demak, 73 Rumah di Dukuh Pangkalan Tergenang dan 4 Lainnya Ditinggal Pemilik

Banjir Rob Demak, 73 Rumah di Dukuh Pangkalan Tergenang dan 4 Lainnya Ditinggal Pemilik

Regional
TNI Pergoki Penyelundup Pakaian Rombengan Impor di Pulau Sebatik, 4 Pelaku Kabur ke Malaysia

TNI Pergoki Penyelundup Pakaian Rombengan Impor di Pulau Sebatik, 4 Pelaku Kabur ke Malaysia

Regional
Nakhoda Kapal Pembawa Pengungsi Rohingya ke Aceh Dituntut 7 Tahun Penjara

Nakhoda Kapal Pembawa Pengungsi Rohingya ke Aceh Dituntut 7 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com