Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Klaten Temukan Dua Sapi Positif PMK dan Enam Saspek

Kompas.com - 13/05/2022, 15:38 WIB
Labib Zamani,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah menemukan dua ekor sapi positif terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).

Dua ekor sapi itu milik warga Desa Tarubasan, Kecamatan Katanganom.

Kepala DKPP Kabupaten Klaten Widiyanti mengatakan, dua ekor sapi itu kondisinya sekarang sudah mulai membaik dan mau makan.

Baca juga: Sapi Terinfeksi PMK di Aceh Tamiang Capai 2.558, Pemerintah Larang Jual Beli

"Kondisi saat ini ternak sudah mulai makan. Mudah-mudahan segera sembuh," kata Widiyanti dalam zoom bertajuk "Pencegahan Penyebaran PMK dan Penyeraham Bantuan Obat Hewan, Disinfektan, serta APD" bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Kantor Dinas Bupati Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (13/5/2022).

Selain itu, lanjut dia ada empat ekor ternak milik warga di Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang saspek PMK. Pihaknya sudah mengambil sampel tersebut pada 12 Mei 2022.

Widiyanti mengatakan belum mengetahui ternak warga Tegalmulyo yang sspek PMK tertular dari mana. Padahal, warga tersebut tidak pernah mendatangkan ternak dari luar wilayahnya.

Kemudian ada dua ekor ternak milik warga Jatinom juga saspek PMK. Dia menduga ternak itu tertular dari wilayah lain.

"Memang desa itu mendatangkan atau membeli ternak dari Boyolali dan Jawa Timur. Kemudian juga di Tarubasan salah satunya membeli dari Boyolali," ungkap dia.

Pihaknya mengatakan telah melakukan langkah-langkah pencegahan agar ternak yang terduga maupun positif PMK tidak menular ke ternak yang lain.

Baca juga: Antisipasi Wabah PMK, Hewan Ternak dari Luar Daerah Dilarang Masuk Buleleng

Selain telah mengambil sampel, pihaknya juga melakukan pengobatan secara berkelanjutan terhadap ternak yang sakit tersebut.

Pihaknya juga berkoordinasi dengan kesehatan hewan dan mantri hewan untuk melakukan pengawasan.

"Kita bersama penyuluh pertanian, kerja sama dengan OPD dan seluruh camat di Klaten untuk memberikan edukasi pada masyarakat," kata dia.

Widiyanti menyampaikan, sejak 10 Mei 2022 telah melakukan pengawasan lalu lintas ternak di pasar hewan di Klaten. Ternak yang dijual di pasar tersebut dilakukan pemeriksaan.

Di samping itu, pihaknya melakukan penyemprotan disinfektan di tiap-tiap pasar hewan. Pasalnya, pasar hewan ini sebagai lokasi yang rawan penyebaran karena tempat keluar masuk hewan ternak.

Baca juga: Pedagang Daging Sapi di Pasar Kramatjati Sebut Isu PMK Tak Pengaruhi Omzet

"Alhamdulillah pada hari ini di empat pasar hewan yang ada di Klaten kita tidak menemukan gejala hewan sakit yang mengarah PMK," terang dia.

Lebih lanjut, Widiyanti mengatakan pasca-temuan kasus suspect maupun positif PMK, semua hewan yang dibawa ke pasar akan disecreening terlebih dahulu.

Kemudian sebelum hewan ternak itu dibawa masuk juga kawasan pasar akan disemprot cairan disinfektan. Hal ini sebagai antisipasi dini terhadap PMK.

"Besok tanggal 14, 15, dan 16 Mei 2022 kita akan melakukan penyemprotan di enam pasar hewan. Sebelum hewan masuk pasar kita semprot dulu pasarnya. Untuk ternak yang masuk akan kita screening," terangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Regional
Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Regional
Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pegi Terduga Pembunuh Vina Cirebon Ditangkap | Akhir Kasus Norma Risma

[POPULER NUSANTARA] Pegi Terduga Pembunuh Vina Cirebon Ditangkap | Akhir Kasus Norma Risma

Regional
8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

Regional
Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Regional
PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

Regional
Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Regional
Antisipasi Banjir, Mbak Ita Instruksikan Pembersihan dan Pembongkaran PJM Tanpa Izin di Wolter Monginsidi

Antisipasi Banjir, Mbak Ita Instruksikan Pembersihan dan Pembongkaran PJM Tanpa Izin di Wolter Monginsidi

Regional
Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com