Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Festival Makanan Pulang Semarang, Rekomendasi Kuliner bagi Para Pemudik

Kompas.com - 06/05/2022, 17:56 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Bagi para pecinta kuliner di Semarang dan sekitarnya, ada satu event yang tak boleh dilewatkan saat libur lebaran. Festival Makanan Pulang Semarang namanya.

Sebanyak 50 stan kuliner berjejer melingkar di Metro Point Parking Space, Kota Lama Semarang.

Festival Makanan Pulang Semarang yang berlangsung pada tanggal 2 hingga 8 Mei 2022 ini tak hanya menjajakan makanan lokal.

Baca juga: WNA Rusia yang Berpose Telanjang di Pohon Keramat di Bali Dideportasi dan Namanya Masuk Daftar Cekal

Berbagai macam makanan Chinese, Japanese, Thailand, hingga Korean Food juga memenuhi stan-stan kuliner.

Salah satu karyawan Tahu Walik Semarang, Dani Alif mengatakan, pengunjung yang datang tiap harinya kerap menjajali makanan dari beberapa stan.

Tak heran, jika Tahu Walik menjadi salah satu incaran pengunjung.

"Ini makanan khas Banyuwangi, tapi istimewanya tahu walik di sini lebih kriuk," ucap Dani, sapaan akrabnya, kepada Kompas.com, Jumat (6/5/2022).

Bahkan, imbuh Dani, setiap harinya, penjualan tahu walik ini habis tak tersisa diborong pengunjung.

Baca juga: 6 Kuliner Khas Sulawesi Selatan untuk Lebaran 2022, Ada Buras

Menariknya, dengan Rp 25.000 saja, pengunjung sudah bisa mencicipi Tahu Walik Semarang dengan memilih varian rasa.

"Alhamdulillah ramai, apalagi orang-orang pada liburan, dan mudik ke Semarang," kata Dani.

Sementara itu, karyawan Bang Brow Street Food, Lisa mengatakan, pengunjung juga banyak memburu Korean Food yang dijualnya.

Menurut Lisa, banyak pengunjung yang ingin merasakan makanan Korea seperti di drama atau film Korea. Itulah yang menjadi salah satu daya tarik pengunjung.

"Ada jumpling fish, bakso ikan, crabstick, cumi-cumi, udang, chikuwa, kemudian ditambah rasa bumbu yang khas," ucap Lisa.

Pengunjung bisa merasakan makanan Korea tersebut hanya dengan Rp 35.000.

Baca juga: Sejarah Pempek, Makanan Tradisional Pelembang sejak Zaman Kolonial

Lisa menuturkan, pengunjung akan lebih banyak memburu kuliner pada sore hingga malam hari.

"Bukanya dari jam 10 pagi sampai 10 malam. Tidak menentu, tergantung sepi tidaknya. Tapi syukurnya pasti menu ini habis," ujar Lisa.

Pemudik asal Bandung, Laksamana mengaku, Festival Kuliner Pulang Semarang bisa menjadi salah satu rujukan bagi pecinta kuliner.

Menurut Laksamana, dengan harga yang terjangkau, pengunjung bisa puas mencicipi segala jenis varian makanan lokal maupun non lokal.

"Makanannya enak-enak, harganya juga terjangkau. Jadi senang juga bisa lihat keunikan Kota Lama Semarang," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendaki yang Sulut “Flare” di Gunung Andong Terus Diburu, Polisi: Masih Penyelidikan

Pendaki yang Sulut “Flare” di Gunung Andong Terus Diburu, Polisi: Masih Penyelidikan

Regional
Dapat Suara Terbanyak, Abdullah Legawa Batal Jadi Anggota DPRD Purworejo 2024-2029

Dapat Suara Terbanyak, Abdullah Legawa Batal Jadi Anggota DPRD Purworejo 2024-2029

Regional
Jawa Tengah Masuki Musim Kemarau, Berikut Imbauan BMKG soal Ancaman Kekeringan...

Jawa Tengah Masuki Musim Kemarau, Berikut Imbauan BMKG soal Ancaman Kekeringan...

Regional
Tiga Kader PDI-P Ambil Formulir Pendaftaran Cabup Sukoharjo, Ada Etik Suryani, Agus Santoso, dan Danur Sri Wardana

Tiga Kader PDI-P Ambil Formulir Pendaftaran Cabup Sukoharjo, Ada Etik Suryani, Agus Santoso, dan Danur Sri Wardana

Regional
Kronologi Kaburnya Tahanan Lapas Klaten

Kronologi Kaburnya Tahanan Lapas Klaten

Regional
Pilkada Banyumas, PDI-P Buka Pintu Koalisi dengan Partai Lain

Pilkada Banyumas, PDI-P Buka Pintu Koalisi dengan Partai Lain

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WN Malaysia | Kerangka Manusia Berpeci di Gunung Slamet

[POPULER NUSANTARA] Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WN Malaysia | Kerangka Manusia Berpeci di Gunung Slamet

Regional
Polisi Masih Buru Pembuang Bayi dalam Ember di Semarang

Polisi Masih Buru Pembuang Bayi dalam Ember di Semarang

Regional
Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Regional
Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Regional
Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com