Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Kasus Warga Tewas Dipatuk Ular, Ada Pawang, Polisi hingga Penyanyi Dangdut Jadi Korban

Kompas.com - Diperbarui 25/10/2022, 06:15 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com- Imam Rokhani, warga Dusun Winong, Desa Ngrayung, Kecamatan Gandusari, Trenggalek, Jawa Timur tewas setelah digigit ular peliharaannya pada Minggu (23/10/2022).

Selama ini, Imam dikenal sebagai seorang pawang ular.

Hewan berbisa tersebut menggigit korban saat Imam mengganti air minum di kandang. Polisi menyebut ular yang menggigit Iman sudah dipelihara selama 5 tahun oleh korban

Selain kasus Imam, berikut 9 kasus warga tewas dipatuk ular yang dirangkum Kompas.com:

1. Tewas setelah dilompati tikus yang dikejar ular welang

Anton Subagyo (37), warga Gading III, Kalurahan Gading Kapanewon Playen, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta tewas dipatuk ular welang pada Minggu (16/5/2021)

Saat itu Anton kaget dan terbangun dari tidur saat ada tikus melompat di atas tubuhnya. Tenyata tikur itu dikejar oleh ular.

Tangannya dipatuk saat ia tak sengaja menyentuh ular. Saat itu Anton sempat membunuh ular tersebut.

Antom yang mengeluh kesakitan kemudian dilarikan ke RS Nurrohmah, Playen. Namuna sayangnya nyawanya tak bisa diselamatkan.

Ia menninggal lima jam setelah dipatuk ular jenis welang tersebut.

Baca juga: Dilompati Tikus yang Dikejar Ular Welang Saat Tidur, Anton Tewas Dipatuk

2. Mahasiswa IPB tewas di kebun

HR (23), seorang mahasiswa IPB ditemukan tewas di Kebun Percobaan Cikabayan Kampus IPB, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (17/11/2021).

Diduga ia tewas digigit ular berbisa. Kematian HR sempat menjadi perhatian publik.

Dosen IPB University dari Fakultas Kehutanan dan Lingkungan Dr Mirza Dikari Kusrini mengatakan fenomena terkait habitat ular di Kampus IPB Dramaga, tidak berbeda jauh dengan ular yang ada di permukiman penduduk di luar kampus, bahkan di area perkotaan sekalipun.

"Jadi tidak aneh kalau di kampus IPB Dramaga Bogor ada ular. Di kampus mana pun atau tempat-tempat mana pun yang memiliki kebun maupun taman, pasti akan ditemukan ular," ungkap dia.

Baca juga: Mahasiswa IPB Tewas Digigit Ular di Kebun Kampus, Dosen: Di Mana Ada Taman, Pasti Ada Ular

3. Polisi tewas digigit ular hijau ekor merah

Ilustrasi ular.Shutterstock Ilustrasi ular.
Aipda Fathurrahman, anggota polisi yang bertugas di Polsek Garum, Kabupaten Blitar, Jawa timur, tewas akibat digigit ular.

Ia digigit ular hijau ekor merah saat membersihkan pekarangan belakang rumahnya di Desa Wonorejo, Kecamatan Srengat. Bagian tubuh yang tergigit adalah lengan kanan.

Fathurrahman meninggal di Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Kediri, Jawa Timur, Minggu (28/11/2021) malam.

Sebelumnya, anggota polisi yang menjabat sebagai Kepala Unit Samapta Polsek Garum itu sempat dirawat di RSUD Ngudi Waluyo, Wlingi, Blitar.

Baca juga: Digigit Ular Hijau Ekor Merah Saat Bersihkan Pekarangan, Seorang Polisi di Blitar Tewas

4. Bocah 5 tahun di Jambi tewas digigit ular

Muhammad Arokza Mulkan (5) meninggal dunia setelah dipatok ular kobra saat tidur bersama kedua orang tuanya pada Kamis (3/6/2022) dini hari.

Mulkan adalah warga Desa Pelipan, Kecamatan Sungai Manau, Merangim, Jambi. Korban sempat dilarikan ke puskesmas dalam kondisi kritis.

Namun karena serum anti bisa kosong, koban kemudian dirujuk ke RS Kolonel Abundjani Bangko.

Sayangnya nyawa Mulakn tak bisa dipertahankan. Ia meninggal dunia saat perjalanan menuju ke rumah sakit.

Sementara itu, Habibah, Kepala Puskesmas Sungai Manau, Kabupaten Merangin, menuturkan pihaknya telah berupaya memberikan pertolongan medis, namun stok serum anti bisa ular sedang kosong.

"Sudah dilakukan pertolongan, cuma waktu datang puskesmas, kondisi anak sudah pingsan, tidak ada respon lagi," kata Habibah menjelaskan.

Baca juga: Digigit Kobra Saat Tidur, Seorang Bocah Tewas Setelah Tidak Mendapat Serum Anti Bisa Ular

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Regional
Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-24 Provinsi Riau

Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-24 Provinsi Riau

Regional
Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Regional
Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Regional
Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com