Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunungkidul Berstatus PPKM Level 4, Ini Aturan yang Berlaku

Kompas.com - 09/03/2022, 16:07 WIB
Markus Yuwono,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, kembali ke level empat.

Kebijakan ini tertuang dalam Instruksi Bupati no.443/317 yang dikeluarkan Selasa (8/3/2022).

Salah satu poinnya dalam saat hajatan tidak menyediakan makan di tempat hingga kapasitas undangan hanya 25 persen dari ruangan yang tersedia.

"Hajatan memang masih boleh, tapi ada aturan yang harus dipenuhi masyarakat untuk mengurangi risiko penularan virus corona," kata Kepala Satpol PP Gunungkidul, Edy Basuki saat dihubungi wartawan Rabu (9/3/2022).

Baca juga: DI Yogyakarta PPKM Level 4, Pemprov Diminta Batasi dan Awasi Tempat Ramai

Dikatakannya, kebijakan ini mengacu pada Instruksi Bupati no.443/317 tentang PPKM Level Empat Covid-19 di Gunungkidul.

Saat hajatan ada ketentuan harus mendapatkan izin dari panewu atas usulan dari lurah setempat.

Edy mengatakan, pengawasan terkait dengan penerapan protokol kesehatan dengan melaksanakan patroli pengendalian pengawasan dan penegakan hukum.

"Harapannya masyarakat berpartisipasi agar penularan kasus bisa terkendali sehingga level PPKM kembali turun," kata dia.

Baca juga: DIY Berstatus PPKM Level 4, Ini Aturan yang Berlaku

Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengatakan, penerapan PPKM level empat berdasarkan pada Instruksi Mendagri No.15/2022 dan Instruksi Gubernur DIY No.9/2022 tentang PPKM Level Empat di DIY.

Kegiatan tatap muka di sekolah tetap bisa dilaksanakan dengan mengacu Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Menteri Agama, menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi.

“Yang paling penting dalam pelaksanaan setiap kegiatan di masyarakat harus mematuhi protokol kesehatan secara ketat," kata Sunaryanta.

Untuk mencegah dan menghindarkan terjadinya kerumunan di masyarakat, juga dilakukan upaya persuasif atau penegakan hukum dengan melibatkan Satpol PP, Kepolisian dan TNI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Regional
3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asik Main Judi Online di Warung Kopi

3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asik Main Judi Online di Warung Kopi

Regional
Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Regional
Aceh Utara Terima 592 Formasi ASN pada 2024

Aceh Utara Terima 592 Formasi ASN pada 2024

Regional
Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

Regional
Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Regional
Seribuan Jumatik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Seribuan Jumatik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Regional
Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Regional
Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Regional
Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Regional
IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

Regional
Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Regional
Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com