Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Tempe dan Tahu Langka di Pasaran, Produsen: Kita Nyerah!

Kompas.com - 22/02/2022, 14:04 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Perajin tahu dan tempe mogok produksi mulai Senin hingga Rabu (23/2/2022) mendatang, karena sulit mendapat keuntungan di tengah tingginya harga kedelai dunia.

Mereka menuntut intervensi pemerintah menyetabilkan harga.

Hal serupa diserukan petani kedelai, yang lebih dari dua dekade terguncang harga kedelai global.

Seorang guru besar pertanian dari IPB menilai persoalan ini bisa diatasi selama ada kemauan dari pemerintah.

Baca juga: Tidak Ada Tempe, Ibu Ini Terpaksa Ganti Lauk dengan Ikan Asin

Namun, pemerintah Indonesia mengambil langkah pendekatan pada importir untuk mengamankan persediaan kedelai.

Ahmad Saihu, perajin tempe di Tangerang, Banten mengaku belakangan ini bingung membanderol harga tempe.

Sebab, harga kedelai sudah melambung hingga menyentuh Rp 12.000 dari semula Rp 9500 per kilogram dalam beberapa bulan terakhir.

"Bukan kaget lagi. Kacau," kata Ahmad kepada BBC News Indonesia, Senin (21/02).

Ahmad kemudian mengambil bagian dari aksi mogok produksi tahu dan tempe mulai 21 hingga 23 Februari mendatang bersama perajin tempe dan tahu se-Jawa.

Baca juga: Dapat Surat Edaran Palsu Mogok Massal Batal, Pedagang Tahu Tempe di Pasar Tasikmalaya Tetap Jualan

Aksi mogok produksi ini sudah direncanakan jauh-jauh hari saat harga kedelai merangkak ke angka Rp 10.000 per kilogram.

Tapi saat itu, para perajin tahu dan tempe masih bisa bertahan mesti mendapat keuntungan kecil.

"Kalau sudah sampai Rp11.000, sudah angkat tangan. Kita nyerah! Sekarang ini momen sudah nyerah. Ya, mau nggak mau bikin action gitu," lanjut Ahmad.

Sementara, mogok produksi juga terjadi di perajin tahu tempe Karisma Pangan di Jakarta Barat.

Baca juga: Cerita Penjual Gorengan Siasati Harga Bahan Baku Tahu Tempe yang Mengalami Kenaikan

Pemiliknya, Abu Ajis Kurniawan mengatakan, untuk menyiasati harga pasaran pihaknya sudah mengecilkan ukuran produk tahu tempe hingga menaikan harga jual tahu tempe.

Namun upaya itu mendapat penolakan dari pasar yang berimplikasi terhadap turunnya jumlah produksi sekitar 30 % sampai 40 %.

"Tahun ini tidak tahu harus bagaimana lagi, mengecilkan atau menaikan harga jual kembali sudah tidak mungkin, karena tahu dan tempe tidak seperti daging atau lainnya jika ada kenaikan bahan baku harga jual produk bisa naik," kata Abu Ajis.

Baca juga: Kala Produsen Tempe di Mampang Mogok 3 Hari hingga Ancam Gelar Aksi di Jalan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Regional
Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Regional
7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

Regional
Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Regional
Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com