Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Pulau Penyengat dan Asal-usul Nama yang Konon dari Pelaut yang Disengat Lebah

Kompas.com - 03/02/2022, 13:06 WIB
Dini Daniswari

Penulis

KOMPAS.com - Pulau Penyengat merupakan salah satu pulau yang berada di Provinsi Kepulauan Riau.

Pulau yang berada di Kota Tanjung Pinang memiliki luas 2 km persegi. Dengan jarak kurang lebih 2 km dari pusat Tanjung Pinang, pulau bisa dijangkau dengan kapal pompong dari dermaga Tanjungpinang dengan waktu tempuh sekitar 15 menit.

Pulau Penyengat menyimpan sejarah yang manarik. Menurut cerita lokal, Penyengat berasal dari kisal seorang pelaut yang disengat lebah pada saat mengambil air di pulau ini sehingga disebutlah Pulau Penyengat.

Orang Belanda menjuluki pulau ini sebagai Pulau Indera dan ulau Mars sehingga Pulau Penyengat dikenal juga sebagai Penyengat Inderasakti.

Sejarah Pulau Penyengat

Dari sejarahnya, Pulau Penyengat merupakan hadiah perkawinan dari Sultan Mahmud Syah kapada istrinya Engku Putri Raja Hamidah pada 1805.

Baca juga: Pulau Penyengat, Maskawin Engku Putri Raja Hamidah dan Kampung Halaman Bapak Bahasa Indonesia

Pada Sultan Mahmud mulailah dibangun pemukiman yang berada di pulau ini.

Sebelum diberikan sebagai hadiah, Sultan Mahmud sebagai Yang Dipertuan Muda IV membangun beberapa benteng, diantaranya Benteng Bukit Kursi. Benteng tersebut untuk melindungi dari serangan Belanda.

Tentunya pemberian pulau ini sebagai hadiah menarik perhatian, sehingga Yang Dipertuan Muda Jaafar (1806-1832) memindahkan tempat kedudukannya di Ulu Riau (Pulau Bintan) ke Penyengat. Sedangkan, Sultan Mahmud pindah Daik-Lingga.

Pada 1857, kondisi Kerajaan Melayu Riau-Lingga sudah tidak stabil karena campur tangan Belanda dalam pemerintahan sehingga Sultan Abdulrahman Muazamsyah memindahkan pusat kerajaan Melayu Riau-Lingga dari Daik ke Penyengat pada 1900.

Baca juga: Panduan Lengkap Menghabiskan Sehari di Pulau Penyengat

Pusat Kekuasaan Pindah ke Penyengat

Pemindahan pusat kekuasaan ke Penyengat tentu tidak terlepas dari posisi geografis di jalur perdagangan. Maka perlu ada strategi pertahanan yang cukup kuat untuk menghadapi musuh yang ingin menguasai Pulau Penyengat.

Sebagaimana diketahui bahwa pendirian benteng di Pulau Penyengat merupakan salah satu strategi pertahanan yang dibuat oleh Sultan Mahmud.

Benteng Bukit Kursi merupakan salah satu benteng yang dianggap sebagai sarana pertahanan utama karena menghadap ke tapak dermaga lama maupun tapak dermaga sultan.

Dermaga merupakan bangunan pelabuhan yang digunakan untuk merapat dan menambatkan kapal yang melakukan bongkar muat barang dan menarik turunkan penumpang.

Benteng Bukit Kursi berada di sebuah bukit dan merupakan benteng pertahanan yang memiliki denah segi empat, yang terbuat dari susunan pasangan batu bauksit.

Baca juga: Panduan Transportasi Menuju Pulau Penyengat

Benteng Bukit Kursi mempunyai ukuran sekitar 92,38 m x 74,73 m (atau 6903,55 m2) menjadikan area benteng ini sangat luas. Area benteng tersebut memungkinkan ditempatkannya pasukan dalam jumlah cukup besar.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Regional
4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Regional
3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Regional
Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Regional
Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com