SOLO, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Solo, Jawa Tengah, mencatat ada 11 sekolah, baik jenjang SD, SMP hingga SMA di Solo yang siswanya terpapar Covid-19.
Sebanyak 11 sekolah tersebut antara lain, SDN Sayangan, SDN 16 Mangkubumen, SD Pangudi Luhur Santo Valentinus, SDN Kemasan Kratonan, SMPN 4 Solo dan SMP Bintang Laut, SMA Warga Solo, SMAN 5 Solo, SMAN 1 Solo, SMK Mikael, dan SMA Kristen 1 Solo.
Kepala Dinkes Solo Siti Wahyuningsih menyebutkan, dari temuan 11 sekolah tersebut jumlah total siswa yang terpapar Covid-19 ada 40 siswa.
Baca juga: Muncul Klaster Sekolah di Kota Blitar, Wali Kota Pastikan PTM 100 Persen Terus Berjalan
Sebagian besar siswa yang terpapar tersebut berasal dari luar kota.
"Ini baru proses tracing. Ini kebanyakan luar kota indeks kasus (positif)," kata Ning, sapaan Siti, saat ditemui di Solo, Jawa Tengah, Rabu (2/2/2022).
Setelah temuan kasus tersebut, Dinas Kesehatan Solo meminta sekolah menghentikan sementara pembelajaran tatap muka (PTM) dan diganti pembelajaran jarak jauh (PJJ).
"Sesuai arahan Pak Wakil Wali Kota satu kasus pun kita minta PJJ. Saya kira lebih baik juga ya sambil kita proses tracing-nya ini bisa optimal," ungkap dia.
Baca juga: PTM di 8 Sekolah Kota Solo Dihentikan, Buntut Guru dan Siswa Tepapar Covid-19
Ning menyampaikan dari 40 kasus di 11 sekolah tersebut dipastikan masih akan bertambah siswa yang terkonfirmasi Covid-19.
Pasalnya, tracing kasus terhadap kontak erat masih berlangsung.
"Pasti tambah. Ini masih proses tracing semua," terang Ning.
Dinas Kesehatan Solo juga meminta sekolah tetap harus menaati protokol kesehatan (prokes) ketat, seperti memakai masker, menghindari kerumunan, dan selalu menjaga jarak.
Baca juga: 11 Orang di Solo Jadi Probable Covid-19 Varian Omicron
"Tetap tingkatkan protokol kesehatan. Buktinya masih ada tambahan kasus. Kalau SDN Sayangan ini tidak ada kontak karena mereka masuk tanggal 21 Januari 2022 habis itu tidak. Jadi mereka tidak berkontak," katanya.
"Tetapi kalau yang lainkan berkontak. Artinya, ini ada kasus, ada ekornya, jadi potensi penularan ada," sambung dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.