Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tidak Ada Perayaan Hiburan, Tidak Ada Barongsai, Terakhir Sebelum Pandemi"

Kompas.com - 01/02/2022, 20:20 WIB
Riska Farasonalia,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Perayaan tahun baru Imlek yang jatuh pada 1 Februari 2022 diperingati secara sederhana di sejumlah tempat di Kota Semarang, Jawa Tengah.

Meskipun tak semarak seperti pada masa sebelum pandemi, namun perayaan tahun baru China 2573 ini tetap dinantikan oleh masyarakat khususnya keturunan Tionghoa.

Sama seperti tahun lalu, momentum perayaan tahun Macan Air ini, atraksi barongsai dan Pasar Imlek Semawis ditiadakan di Kawasan Pecinan, Kota Semarang.

Untuk memeriahkan suasana, hanya ada ribuan lampion merah yang terpasang di sepanjang jalan kawasan Pecinan.

Di Kelenteng Tay Kak Sie, pelaksanaan sembahyang umat dilakukan secara terbatas.

Baca juga: Tangkap Ular Kobra di Toko Warga, Petugas Damkar Kena Semburan Bisa

Secara bergantian, umat Tri Dharma melaksanakan ibadah dengan khidmat dan menerapkan protokol kesehatan.

Ketua Yayasan Tak Kak Sie Tanto Hermawan mengatakan, perayaan Imlek tahun ini memang digelar dengan sangat sederhana.

"Tidak ada perayaan hiburan dan lain-lain. Tidak ada barongsai. Terakhir sebelum pandemi," ujar Tanto, Selasa (1/2/2022).

Di samping itu, protokol kesehatan juga diterapkan dengan ketat bagi seluruh umat yang hendak bersembahyang.

Ia memastikan pelaksanaan ibadah umat dilakukan secara bergantian sehingga tidak menyebabkan kerumunan.

"Sembahyang jaga protokol kesehatan karena tidak ngumpul, mobile dari klenteng ke klenteng. Sebenarnya yang datang ke Tay Kak Sie bisa ratusan, tapi enggak ada kepadatan, sif-sifan," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Bangka Kurangi Jumlah TPS di Pilkada 2024, dari 911 Jadi 600an

KPU Bangka Kurangi Jumlah TPS di Pilkada 2024, dari 911 Jadi 600an

Regional
500-600 Ton Sampah Harian Kota Padang, 61 Persen Sisa Makanan

500-600 Ton Sampah Harian Kota Padang, 61 Persen Sisa Makanan

Regional
Panik Ular Masuk Dapur, Ibu di Salatiga Tidak Telepon Damkar tapi Ojek Online

Panik Ular Masuk Dapur, Ibu di Salatiga Tidak Telepon Damkar tapi Ojek Online

Regional
Pria di NTT Diduga Cabuli Anak 9 Tahun di Kebun

Pria di NTT Diduga Cabuli Anak 9 Tahun di Kebun

Regional
BEM Unnes Kritik Biaya Sumbangan Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Ini Kata Kampus

BEM Unnes Kritik Biaya Sumbangan Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Ini Kata Kampus

Regional
Satu Rumah dan 2 Sepeda Motor Ludes Terbakar di Sebatik, Diduga Akibat Korsleting Listrik

Satu Rumah dan 2 Sepeda Motor Ludes Terbakar di Sebatik, Diduga Akibat Korsleting Listrik

Regional
Partai di Brebes Buka Penjaringan Pilkada, Mantan Wakil Bupati dan Sejumlah Petani Bawang Ambil Formulir

Partai di Brebes Buka Penjaringan Pilkada, Mantan Wakil Bupati dan Sejumlah Petani Bawang Ambil Formulir

Regional
Jasad Korban Penembakan KKB Belum Dipindahkan karena Pesawat Takut Terbang ke Homeyo

Jasad Korban Penembakan KKB Belum Dipindahkan karena Pesawat Takut Terbang ke Homeyo

Regional
Klaim Dapat Dua Rekomendasi Golkar, Dico Bisa Pilih Maju di Pilkada Jateng atau Kendal

Klaim Dapat Dua Rekomendasi Golkar, Dico Bisa Pilih Maju di Pilkada Jateng atau Kendal

Regional
Cegah PMK Jelang Idul Adha, Pedagang di Solo Diminta Tak Datangkan Sapi dari Luar Daerah

Cegah PMK Jelang Idul Adha, Pedagang di Solo Diminta Tak Datangkan Sapi dari Luar Daerah

Regional
Raker Konwil I Apeksi Pekanbaru Dimulai, Ini Rangkaian Kegiatannya

Raker Konwil I Apeksi Pekanbaru Dimulai, Ini Rangkaian Kegiatannya

Kilas Daerah
Jadi Narsum HTBS, Pj Nurdin Paparkan Upaya Pemkot Tangerang Tanggulangi Tuberkulosis

Jadi Narsum HTBS, Pj Nurdin Paparkan Upaya Pemkot Tangerang Tanggulangi Tuberkulosis

Regional
Promosikan Produk Unggulan Koperasi dan UMKM, Pemkot Semarang Gelar SIM

Promosikan Produk Unggulan Koperasi dan UMKM, Pemkot Semarang Gelar SIM

Regional
Ingin Tetap Oposisi, PKS Solo Tolak Bergabung ke Prabowo-Gibran

Ingin Tetap Oposisi, PKS Solo Tolak Bergabung ke Prabowo-Gibran

Regional
Balihonya Bermunculkan Jelang Pilkada, Ketua PPP Magelang Beri Penjelasan

Balihonya Bermunculkan Jelang Pilkada, Ketua PPP Magelang Beri Penjelasan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com